chapter 20

58.8K 4.1K 386
                                    

Happy reading new version
❤❤❤

Kasih tau kalo ada typo ya🥰

Dipta menghentikan motornya di depan gerbang sekolah SMA Brawijaya yang tertutup rapat. Setelah melepas helm fullface bewarna hitam dan menyimpan nya di atas Tanki motor, lelaki itu turun dan melangkah mendekati gerbang besar itu.

   "Pak tolong buka," kata Dipta ketika netra tajamnya menemukan sesesok lelaki berseragam satpam tengah duduk di pos nya sembari menikmati secangkir kopi dan pisang goreng.

   "Kamu kenapa tidak sekolah?" pak Satpam bertanya sambil berjalan mendekati keberadaan Dipta.

  "Bisa tolong bukain?" tanpa menjawab pertanyaan lelaki paruh baya itu, Dipta melontarkan ucapan lain. "Saya ada keperluan sebentar."

Pak Satpam mengangguk lalu membukakan sedikit pintu gerbang untuk Dipta masuk. Lelaki itu melangkah dan membiarkan motornya berada di luar gerbang sekolah. Lagian seperti ucapannya, lelaki itu hanya memiliki keperluan sebentar.

Lelaki itu melangkah cepat menuju ke lantai dua. Saat ini kegiatan belajar mengajar sedang terlaksana sehingga karidor sekolah sangat sepi. Hanya ada petugas kebersihan yang tengah membersihkan lantai karidor.

Dipta berhenti di sisi kanan pintu kelasnya supaya keberadannya tidak di ketahui oleh guru Bahasa Indonesia yang tengah menjelaskan materi menganalisis novel di dalam kelasnya. Laki-laki itu menatap ke arah dalam kelas, lebih tepatnya kearah Raffa yang tengah menunduk. Dipta mengeluarkan ponselnya untuk mengirimkan pesan kepada Raffa. Dugaan Raffa tengah bermain ponsel saat ini. Terbukti ketika pesan Dipta terkirim laki-laki itu langsung mendongak dan menatap ke arah Dipta.

Raffa bangkit dari tempat duduknya dan alibi izin ke toilet kepada guru perempuan di dalam kelasnya.

   "Lo ngapain kesini bego, mana gak pake seragam lagi," cibir Raffa kala lelaki itu sudah berada di dekat Dipta.

   "Di mana orang yang celakain Keysha?"

Raffa terdiam sejenak. Jadi temannya itu datang ke sekolah ini hanya untuk itu? Tadi Raffa emang menghubungi Dipta jika Keysha terkena tumpahan cairan kimia hingga membuat tangan gadis itu melepuh seperti terkena api dan Raffa sengaja tidak bilang jika dalang dari semua itu adalah Cerrly. Kenapa? karena jika sudah menyangkut Keysha, temannya itu tidak akan pandang bulu untuk mengeluarkan emosinya.

   "Udah clear Dip, lagian pihak sekolah udah jatuhin skors seminggu."

   "Siapa?"

   "Udah lah Dip, gak usah ----"

   "Sebut namamya."

Raffa mengusap wajahnya pelan. "Cerrly," ucap Raffa pada akhirnya. Sekalipun dia mengelak terus. "Ta-tapi semuanya udah beres, lagian dia udah dapat hal setimpal." Raffa segera memberi lanjutan untuk ucapan nya ketika melihat sorotan mata Dipta yang menajam.

  "Hal setimpal?"

   "Kaki dia juga ketumpahan cairan yang sama." Raffa tidak berbohong. Kaki Cerrly juga terkena cairan kimia yang sama dengan Keysha. Itu terjadi ketika dia ingin memukul Devan yang tiba-tiba datang dan marah kepadanya tetapi tangannya malah menyengol sisa cairan di gelas tabung itu hingga tumpah dan mengenai lututnya.

Raffa menepuk bahu Dipta. "Gak usah di perpanjang, jangan sampai lo salah ambil tindakan, lagi."

Dipta membuang napasnya kasar. "Gue cabut." lelaki itu langsung melangkah pergi. Jika saja yang melukai Keysha itu laki-laki, sudah Dipta hajar sekalipun dia sudah mendapat hukuman dari sekolah.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now