chapter 8

68.5K 4.7K 73
                                    

Happy reading new version
❤️❤️❤️


Kadang hidup itu tidak selalu terjadi sesuai rencana kita. Kadang rencana yang sudah di rangkai semaksimal mungkin harus pupus begitu saja. Seperti saat ini, Keysha yang sudah punya rencana ingin pergi ke toko buku untuk membeli novel dari penulis favoritnya yang baru saja terbit harus gagal karena hujan yang tiba-tiba mengguyur kota jakarta.

Gadis itu berdiri di karidor dengan tangan kanan yang terulur menyentuh air hujan yang turun, tetes demi tetes air hujan membasahi telapak tangannya. Keysha sangat suka melakukan hal seperti ini, rasanya enak saja ketika tetesan air hujan itu jatuh di telapak tangannya.

Kepala gadis itu menatap langit yang tampak mendung putih. Kata orang kalau mendung putih seperti ini, hujan nya akan lama berhenti. Tetapi dia tidak bisa berlama-lama di sekolah. Lama-kelamaan udara juga mulai terasa dingin dan menusuk di kulit nya.

Keysha menurunkan tangan lalu mundur beberapa langkah ke belakang. Senyum di bibir gadis itu muncul ketika melihat seorang lelaki berjalan dari karidor sebelah kiri.

   "Nih." Dipta memberikan botol tupperware berisi teh hangat kepada Keysha.

   "Makasih." Keysha mengambil botol berisi teh hangat itu.

Dipta menarik tangan Keysha untuk duduk di bangku yang ada di belakang mereka. "Minum nya duduk."

Keysha mengangguk lalu membuka tutup botol itu dan meminumnya dengan pelan. Keysha itu memiliki kekebalan tubuhnya yang sedikit lemah jadi dia tidak bisa terlalu lama di tempat yang begitu dingin seperti saat ini. Padahal Keysha sangat menyukai hujan tetapi kekebalan tubuhnya tidak mendukung.

Dipta terus memperhatikan wajah kekasih dari samping. Dipta sangat beruntung bisa memiliki gadis ini. Menurutnya, Keysha itu berbeda dari kebanyakan cewek. Gadis itu bisa bertahan sejauh ini dengan sikap Dipta yang tidak bisa di tebak. Dipta tau ego nya yang terlalu besar kadang menjadi pemicu hubungan mereka merenggang, tetapi gadis itu selalu mengalah dan membuang egonya jauh-jauh demi hubungan mereka.

Keysha yang telah selesai minum dan menutup tutup botol itu kembali langsung menoleh ke arah Dipta. Keningnya langsung berkerut ketika baru menyadari jika Dipta tengah menatap nya dengan lekat.

   "Kenapa liatin aku kaya gitu?" tanya Keysha. Jujur dia merasa sedikit tidak nyaman jika di tatap selekat itu. Membuat jantung nya langsung berdetup sediki kencang.

    "Salah?" tanya Dipta. "Yang gue liat pacar gue sendiri kan? bukan cewek lain?"

Keysha diam dengan wajah sedikit memerah. Gadis itu langsung mengalihkan wajahnya dari pandangan Dipta. Dia juga tidak tau kenapa ucapan Dipta yang begitu saja membuat rona merah muncul di pipinya.

Cup...

Keysha menoleh dengan pupil mata yang membesar. "Kak Dipta...."

    "Apa?" tanya Dipta dengan wajah tanpa dosa.

   "Kak Dipta kok cium aku?" tanya Keysha.

   "Cuma silahturahmi aja, bibir gue sama pipi lo," jawab Dipta begitu santai.

   "Nanti kalo ada yang liat gimana?" tanya Keysha geregetan.

Dipta menoleh ke kanan dan kiri. "Siapa? cowok tadi?"

Keysha mendengus pelan. "Ungkit aja terus sampe bapak Kong ghuan ketemu."

Dipta terkekeh pelan lalu mencubit pipi gadis itu gemas.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now