chapter 21

57.8K 4K 424
                                    

happy reading new version
❤️❤️❤️


"Kak mau aku buatin makan gak?" tanya Keysha kepada Dipta yang baru saja membaringkan Eza yang terlelap di tempat tidur milik Keysha.

Dipta menggeleng sekali lalu melangkah keluar dari kamar bernuansa biru itu.

Keysha menatap wajah Eza sebentar lalu segera menyusul Dipta yang saat ini sudah menuruni anak tangga.

"Kak Dipta hari ini gak sekolah karena jemput Eza?" tanya Keysha ketika mereka berdua sudah kembali duduk di ruang tamu.

"Iya."

"Kakak kandungnya Eza jadi ke Indonesia?" tanya Keysha lagi.

"Iya."

Keysha menganggukkan kepalanya paham.

"Kenapa gak di makan?" kali ini gantian Dipta yang bertanya.

"Apa?" tanya Keysha balik.

Dipta menggerakkan dagunya ke arah sebungkus ketoprak yang sejak tadi di anggurin di atas meja.

Keysha menepuk keningnya. Dia sampai lupa dengan makanan itu karena terlalu asik bermain dengan Eza. "Bagi dua ya?"

Dipta tidak menjawab. Lelaki itu justru bangkit dan melengos begitu saja. Keysha menatap kemana Dipta pergi ternyata lelaki itu hanya pergi ke dapur mengambil piring dan sendok. Setelah membawa sebuah piring kosong dan sendok, Dipta kembali duduk di tempatnya tadi. Lelaki itu meletakan piring kosong itu di atas meja lalu membuka bungkusan ketoprak yang dia beli tadi. Kemudian memindahkan isinya ke dalam piring.

"Buka mulutnya," pinta Dipta sambil menyodorkan sendok berisi ketoprak ke dekat bibir Keysha. Keysha menurut saja dan langsung membuka mulutnya. Setelah sesendok ketoprak itu pindah ke dalam mulutnya, gadis itu segera mengambil alih sendok yang ada di tangan Dipta dan mengangkat sepiring ketoprak keatas pangkuan nya.

"Aku bisa makan sendiri," ucap Keysha seraya mengaduk ketopraknya menggunakan tangan kiri karena tangan kanannya masih terasa nyeri akibat tumpahan cairan kimia itu.

"Maaf."

Keysha yang baru saja ingin menyantap ketopraknya terurungkan ketika telinganya mendengar satu kata yang keluar dari mulut Dipta. Gadis itu menurunkan kembali sendok yang hampir masuk ke dalam mulutnya itu ke piring. Gadis itu menatap Dipta dengan sedikit kerutan di dahi. "Maaf? untuk apa?"

"Gak bisa jagain lo."

Keysha tersenyum tipis lalu memegang punggung tangan Dipta dengan tangan kirinya. "Jangan minta maaf, ini bukan salah kamu."

"Ini gak akan terjadi kalo gue ada di samping lo tadi."

Keysha semakin menarik kedua sudut bibirnya keatas. "Yakin? emang kamu bisa memprediksi? menurut aku mau ada atau gak nya kamu kalo emang hal itu akan terjadi ya pasti terjadi."

"Yang udah terjadi yaudah, lagian kita gak bisa ngulang waktu kan? Jadi jangan terlalu di pikirin."

Bibir Dipta melukiskan sebuah senyum tipis. Sungguh Dipta merasa menjadi pria paling beruntung bisa menjadi bagian dari hidup gadis itu. Menurutnya sikap Keysha adalah pelengkap untuk sikapnya yang terlalu pemarah dan kadang emosian.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now