Chapter 71

2.6K 277 21
                                    

Hari demi hari berlalu begitu cepat. Semua berjalan seusai alur yang sudah Tuhan ciptakan. Keadaan semakin membaik. Setiap hal baik akan selalu berbuah manis. Setiap hal yang di syukuri akan menenangkan hati dan setiap hal yang di tuntut akan membuat perasaan jadi gelisah.

Pelangi setelah hujan seperti benar-benar nyata. Mereka bisa merasakan warna setelah melewati abu-abu nya kehidupan. Bisa merasakan ketenangan setengah terjangan ombak besar.

Seiringnya berjalannya waktu hubungan Dipta dan Keysha semakin baik. Kesehatan Friska juga berkembang baik. Bahkan perusahaan Keynan mendapatkan tender besar kali ini. Dan membuat Pratama Group mendapat keuntungan yang cukup besar.

Saat ini langit terlihat mendung. Awan hitam bergerak sampai menutupi matahari. Rintik demi rintik air turun ke permukaan bumi. Membasahi aspal jalanan yang semula kering berdebu. Hingga membuat bau debu yang terkena tetesan air hujan tercium di jalanan.

Para pejalan kaki langsung mempercepat langkah nya untuk meneduh terlebih dahulu di halte ataupun depan toko-toko pinggiran jalan ketika rintikan air hujan itu berubah deras.

Keysha yang baru saja menyelesaikan urusannya di kampus yaitu melengkapi syarat-syarat untuk wisuda terpaksa menunda beberapa menit lagi untuk pulang. Setidaknya sampai hujan reda mengingat dirinya yang akan langsung demam jika terkena udara terlalu dingin.

Keysha melangkah di koridor kampus sambil memeluk beberapa sisa berkas yang telah ia serahkan. Kedua mata gadis itu bergerak-gerak memperhatikan Orang-orang yang sedang berlalu lalang. Keysha menatap setiap tempat yang ia lewati dengan seksama. Suatu saat dia pasti akan merindukan momen-momen di mana dia berlari-lari di koridor ini untuk mengejar mata pelajaran yang akan di mulai. Dia juga akan kangen dengan tugas-tugas praktek dan analisis yang sering kali memusingkan kepala nya.

Keysha merasa baru kemarin dia belajar jalan tetapi saat ini ia hampir berada di titik kemenangan dalam jenjang Sarjana nya. Perasaan Keysha Tiba-tiba gemetar mengingat bahwa dia sudah menjadi orang dewasa dan bukan lagi anak-anak yang akan menangis jika bangun tidur tidak mendapati Mamanya di sebelah nya.

Keysha menghentikan langkah nya ketika netra gadis itu menemukan sesosok laki-laki yang berjalan cepat ke arah yang sama dengannya. Hanya saja laki-laki itu datang dari sisi kanan dan itu merupakan pintu utama.

Keysha menyipit kan matanya. "Itu Kak Devan kan?" tanya nya pada diri sendiri. "Dia ngapain ada di sini?" jelas Keysha bingung dengan kehadiran Devan. Secara laki-laki itu tidak kuliah di kampus yang sama dengannya. Melainkan di kampus yang ada di Malang kalau tidak salah atau di mana Keysha lupa. Lalu untuk apa dia ke sini? Untuk menemui Raffa? Tetapi kan Raffa sudah lulus tahun lalu.

Atau mungkin Keysha salah lihat saja. Mungkin orang itu hanya kebetulan mirip dengan Devan. Keysha mengedikkan bahu nya dan tidak mau terlalu memikirkan nya. Gadis itu kembali melangkah dan belok kanan menuju pintu utama.

   "Eh lo tau gak si? Kampus kita kedatangan CEO muda yang ganteng banget itu loh."

   "Serius lo?"

    "Iya! Gila gue tadi liat muka nya Langsung. Dan dia bener-bener ganteng coy. Gila klepek-klepek gue."

   "Udah deh gak usah berharap, denger-denger dia punya pacar di kampus kita. Mungkin dia ke sini untuk nemuin pacar nya."

    "Yah belum apa-apa udah sakit hati."

Obrolan dari tiga mahasiswi yang berpapasan dengan nya terekam oleh indra pendengar Keysha. Awalnya Keysha tidak peduli dengan obrolan mereka. Tetapi Keysha tiba-tiba Penasaran dengan CEO muda  yang mereka maksud. Entah kenapa Keysha tiba-tiba kepikiran dengan Dipta. Ia pun berniat ingin bertanya kepada tiga gadis tadi. Tetapi saat Keysha balik badan dia hampir menabrak seseorang yang hendak melintas di belakang nya tadi.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now