Chapter 67

2.3K 302 23
                                    

(No name): saya sudah mendapatkan informasi tentang keberadaan Ellard.

Dipta membaca pesan yang ada di ponselnya itu ketika baru saja masuk ke dalam mobilnya. Terlihat pesan itu di kirim tiga jam yang lalu dan saat itu Dipta sedang sibuk berkutit dengan pekerjaan kantornya.

Me;
Share lock. Sy akn tf skrg.

Setelah mengirimkan pesan itu Dipta langsung menghidupkan mesin mobil nya kemudian melaju meninggalkan area kantor. Sejak mengetahui jika Ellard ada di Indonesia, Dipta segera mencari informasi akan ke berada annya. Zaman sekarang tidak terlalu sulit mencari keberadaan seseorang dengan memanfaatkan teknologi. Apalagi dengan uang. Cukup berikan perintah dan upah maka yang kita inginkan akan ada. Bukan kah begitu? Karena zaman sekarang segalanya memerlukan uang.

Setelah mendapatkan balasan tentang lokasi yang Dipta cari. Cowok itu langsung memutar balik mobilnya dan mengikuti arah yang tertera di layar ponselnya.

Dipta menancapkan gas nya hingga membuat kecepatan mobilnya bertambah. Kendaraan beroda empat itu membelah jalanan yang cukup ramai.

Setelah menempuh waktu satu jam lebih akhirnya Dipta sampai di tempat tujuan. Cowok itu memarkirkan mobilnya di tempat parkir lalu segera keluar dan melangkah lebar menuju sebuah apartemen yang tidak terlalu terkenal di kotanya.

   "Di mana?" tanya Dipta kepada dua orang yang berdiri di pintu utama apartemen.

   "Ada di lantai dua nomor 240."

Pemberitahuan dari pria itu di angguki oleh Dipta. Cowok itu kembali mengambil langkah lebar menuju ke lantai dua menggunakan lift. Setelah sekian lama Dipta mencari keberadaan pria itu akhirnya dia bisa menemukan nya. Setelah meninggalkan Aliska satu tahun lalu, pria itu langsung menghilang seperti di telan oleh bumi. Dipta sudah mencari-cari tetapi tidak juga ketemu.

Dipta tidak datang sendirian ke kamar itu, melainkan bersama seorang pegawai apartemen. Karena Dipta perlu bantuan dia untuk membuka pintu apartemen. Setelah sampai di depan ruangan nomor 240, pegawai apartemen itu langsung membukakan kunci kamar. Dipta segera membuka kamar tersebut dan menyalakan lampunya tetapi dia tidak menemukan siapapun di sana.

   "Seperti nya Pemiliki kamar ini sedang keluar," kata sang pegawai.

Dipta melangkah ke arah lemari di mana foto Ellard terpasang di sana. Jadi bisa di pastikan bahwa kamar ini benar di tempat oleh Ellard.

   "Bisa tolong kunci kan saya dari luar?"

Pertanyaan Dipta di balas kerutan bingung. "Anda yakin?"

Dipta mengangguk yakin. Laki-laki itu duduk di sofa yang ada di dalam ruangan itu. "Sekalian matikan lampunya," pinta Dipta.

Dengan perasaan ragu dan bingung, pegawai itu mengangguk kemudian melaksanakan apa yang Dipta perintahkan. Lampu di padamkan dan pintu apartemen di kunci dari luar.

Setelah berdiam diri di dalam ruangan gelap itu selama setengah jam. Dipta mulai mendengar suara pintu yang terbuka serta celah cahaya yang berasal dari luar. Bisa di pastikan pemilik apartemen nomor 240 ini telah kembali.

Seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan badan lebih berisi dan kulit putih di tambah rambut pirang alami melangkah masuk ke dalam apartemen nomor 240. Tangannya terulur menekan saklar lampu membuat ruangan yang semula gelap gulita kini mulai terang. Laki-laki itu melepaskan sepatunya lalu membungkuk untuk memindahkan sepatunya ke atas rak sepatu yang terdapat di sebelah pintu.

Story For Dipsha (New Versi)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora