chapter 10

72K 4.6K 236
                                    

Happy reading new version
❤❤❤



Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang akhirnya mereka berdua sampai di sebuah rumah yang terlihat sudah lumayan tua dengan cat bewarna putih. Keysha keluar dari mobil lalu memutarkan pandangan nya ke sekeliling tempat itu. Hingga ia melihat seorang bocah kecil yang berlari mendekat.

"Kak Pladip!!" Bocah itu langsung memeluk Dipta. Ia kemudian menatap Keysha lalu tersenyum. Tangan mungilnya terangkat melambai ke arah Keysha. "Hai kak Sayang."

Keysha tersenyum lalu mencubit pipi Eza yang kini ada dalam gendongan Dipta. "hallo Eza sayang." Balas Keysha membuat pria itu terkikik.

"Bunda mana?" Tanya Dipta. Eza langsung menunjuk seorang wanita yang tengah duduk di teras rumah itu.
"Yaudah Eza maen dulu sama temen temen ya, nanti kakak nyusul." Eza mengangguk lalu turun dari gendongan Dipta dan berlari ke arah teman-teman nya yang masih sibuk bermain di halaman Panti.

Dipta dan Keysha langsung berjalan mendekati Bunda. Keduanya langsung menyalimi tangan wanita paruh baya itu. Ini adalah kedua kalinya Keysha ke sini, dulu dia sudah pernah ketika baru awal-awal pacaran dengan Dipta.

"Dipta, lama gak kesini." Bunda tersenyum dan bertanya dengan suara serak. Dipta yakin Bunda sedang tidak enak badan.

"Maaf Bunda baru sempet." Dipta duduk di bangku kayu dan Keysha pun begitu tetapi gadis itu memilih untuk diam saja.

Bunda tersenyum lalu berbatuk membuat Dipta langsung meraih segelas air mineral tetapi Bunda menggeleng.

"Bunda gak papa" Tolak Bunda. "Hay Keysha? Apa kabar?" Tanya Bunda sambil menatap Keysha.

"Baik Bunda, kalo Bunda?"

"Bunda baik hanya kurang sehat aja, Keysha boleh Bunda bicara berdua dulu sama Dipta?" ada nada tidak enak terselip saat Bunda mengatakan itu.

Dipta langsung menatap Keysha, gadis itu mengangguk. "Yaudah aku main sama Eza dulu Bunda." Keysha bangkit tetapi saat ia hendak melangkah bunda tiba-tiba memegang tangannya membuatnya menoleh.

"Pinjem Dipta bentar ya Bundanya."

Keysha tertawa pelan. "Bunda ih Dipta kan punya Bunda juga ngapain make minjem."

Setelahnya Keysha langsung berjalan menuju halaman Panti di mana Eza sedang bermain bersama teman-temannya.

"Ada apa Bun?" tanya Dipta. Biasanya Bunda tidak akan menyuruh nya ke sini secara tiba-tiba seperti ini jika tidak ada hal penting yang ingin di sampaikan kepada laki-laki itu. "Semua aman kan? "

Bunda tersenyum lalu mengangguk. Wanita paruh baya itu memegang tangan Dipta. "Boleh bunda minta tolong?"

"Tolong apa Bunda? "

Bunda mengeluarkan sebuah amplop putih dari kantong bajunya lalu meletakkan nya di telapak tangan Dipta. "Ini ada beberapa data yang harus kamu cari tau lebih lagi."

"Data siapa? "

"Keluarga kandung Eza. Bunda dapet informasi ternyata Eza masih punya kakak kandung namanya Samuel Arkalexander, dia tinggal di Australia, Bunda berharap kamu bisa menemukan keberadaannya, karena menurut Bunda, Eza berhak ketemu dan tinggal bareng keluarganya," jelas Bunda dan di angguki oleh Dipta.

Dipta menyimpan amplop putih itu ke dalam saku jaketnya. "Dipta akan berusaha cari keluarga kandung Eza."

Bunda akhirnya mengangguk lega. "Makasih ya Dipta, Bunda lega, kamu tau kan hal apa yang udah terjadi sama Eza sampai dia harus ada di panti ini? Bunda juga takut kalau pembunuhan keluarganya tau kalo Eza masih hidup dan cari keberadaan Eza."

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now