Chapter 69

2.2K 252 7
                                    

"Kenapa malah pergi?"

Tanya Dipta setelah berhasil menyusul kemana gadis itu berlari. Ternyata Keysha pergi ke taman rumah sakit. Dan duduk di salah satu bangku yang ada di tempat itu.

"Kamu ngapain ikut ke sini?" tanya Keysha cukup terkejut akan cowok itu yang mengikutinya. Keysha keluar dari UGD karena tidak tega melihat mereka semua. Terkhusus Boy yang terlihat sangat sedih juga kecewa. Keysha tau betul jika di usianya sekarang, dia sangat membutuhkan orang tua yang lengkap.

Dipta duduk di sebelah Keysha. Memandang wajah gadis itu dengan seksama. Kedua tangan Dipta terulur menangkup wajah Keysha. Jari jempolnya menghapus cairan bening di bawah kedua mata Keysha. Cowok itu tersenyum dengan perasaan nya yang bergetar kuat. Setelah menghapus air mata gadis itu, Dipta menarik tangannya kemudian menempelkan kedua permukaan jempolnya di bibir.

"Kamu kenapa ke sini? Dokter kan bilang kalau kamu gak boleh banyak gerak." Keysha menatap cowok itu dengan dahi yang tertekuk.

Dipta tersenyum tipis di tengah ia menahan sakit di bagian perutnya. "Boleh aku bahagiain kamu?"

Raut wajah Keysha berubah. Bibirnya sedikit terbuka dengan kedua mata membulat. "Kak__"

"Izinin aku berjuang sekali lagi ya," kata Dipta dengan tatapan memohon. Tangan cowok itu menggenggam tangan Keysha membuat gadis itu langsung menunduk. Ia merasakan tangan Dipta yang begitu dingin. Setelah itu Dipta menempelkan tangan kanan Keysha di dadanya. "Bisa rasain detakan jantung yang masih sama kaya dulu?"

Ya benar! Lewat tangan nya yang menempel pada bidang dada laki-laki itu membuat Keysha bisa merasakan detak jantung Dipta yang tak berirama. Sama seperti detak jantung nya. Bola mata coklat gadis itu bergerak ke atas. Menatap bola mata hitam pekat milik Dipta.

"Maaf," ujar Dipta begitu lirih.

Tangis Keysha tumpah saat itu juga. Secara reflek gadis itu langsung memeluk Dipta.

Dipta mengelus lembut kepala Keysha dan menempelkan pipi kanan ya di atas kepala gadis itu. Perasaan nya sangat hangat dan nyaman. Sudah lama sekali Dipta tidak merasakan perasaan senyaman ini. Jika Dipta bisa memohon dia ingin perasaan nya terus senyaman ini.

"Aku gak akan janji apapun lagi, tapi aku akan lakuin yang mampu aku lakuin." Dipta mengatakan hal itu berdasarkan Lubuh hatinya. Dipta tidak akan melepaskan gadis itu lagi apapun kondisi nya.


∆∆∆

"Bukannya tadi lo udah pulang ya?" tanya Raffa pada sosok pria yang tengah menjilati permen lolipop di depan ruangan UGD.

Keynan mendongak melihat Raffa, Marsha dan dua wajah tidak ia kenal. Sontak cowok itu mengerutkan dahinya. Kenapa saat ini Keynan seperti maling yang tertangkap basah? Padahal kan Keynan cuma duduk sambil jilat permen.

"Iya gue mau pulang tadi, tapi jejak gue ketinggalan maka nya gue balik lagi," alibi Keynan asal.

"Untung bukan nyawa yang ketinggalan," ceplos Raffa lalu duduk di sebelah Keynan.

"Mau gue getok kepala lo?" tanya Keynan dengan wajah sok sangar. "Lo ngapa Cil ngeliatin gue? Lo pasti kaget karena ada cowok seganteng gue kan?" tanya Keynan kepada Boy yang memperhatikan nya. Laki-laki itu mengangkat bajunya dengan bangga. Raffa dan Marsha kompak menatap jijik laki-laki kepede an itu.

Boy melepaskan tangannya dari genggaman Aliska lalu melangkah ke arah Keynan. Bocah laki-laki itu berhenti tepat di depan Keynan dengan ekspresi yang begitu memelas. Sesekali bocah itu masih terisak.

Story For Dipsha (New Versi)Where stories live. Discover now