EMPAT

84.1K 7.6K 105
                                    

Happy reading
.
.
.

Setelah menempuh perjalanan udara sekitar 16 jam. Akhirnya Fara sampai ditempat tujuannya. Bandara Internasional Soetta.

Dengan langkah anggun, gadis itu turun dari pesawat. Tak lupa, kacamata hitam yang disampirkan di atas kepala. Ya, meskipun hanya kacamata pinjaman, penampilan Fara tetap memukau seperti biasa.

'Teruntuk paman bodyguard, thengsss banget loh kacamata nya' batin gadis itu.

Di sela-sela langkahnya, banyak pengunjung bandara yang memandang Fara penuh puja. Jujurly, hatinya merasa bahagia loh. Hahaha pesonanya sama sekali tidak berkurang sedikitpun meskipun berpindah dimensi.

Gak sia sia gue anterin nyokap ke bandara.

Inikah yang dinamakan bidadari jatuh dari langit.

Anjir mulus banget wajahnya.

Jodoh gue tuh.

Halu Lo.

My future wife.

Sayang kamu mau kemana.

Mau jadi pacar Abang dek?

Fara menghentikan langkahnya sejenak. Tiba-tiba pikirannya terlintas kelanjutan alur novel itu. Kalau dipikir-pikir, hari ini pasti akan ada scene menarik!

'Sekarang jam 9, berarti bentar lagi istirahat dong. Bikin heboh asik kayaknya', pikir Fara menyeringai.

Mending bikin drama sendiri, daripada nonton drama klasik female lead. Iya kan? Kalian pasti setuju dengan pikiran Fara! Harus oke!

"Paman kita langsung ke IGHS." Ucap Fara saat memasuki mobilnya.

"Siap non." Jawab sang sopir.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk Fara sampai di IGHS. Selama perjalan itu, Fara memandang pemandangan ibu kota yang sama sekali tidak berbeda dengan dunia asli. Ya, dengan begini ia tidak akan tersesat saat akan berpergian.

Fara langsung turun dari mobilnya, sejenak gadis itu memandang gedung sekolah di hadapannya dengan takjub.

Langkahnya langsung membawa Fara ke rooftop. Keheningan menjadi teman Fara saat melangkah.

Ceklek.

Angin sepoi-sepoi menyambut Fara saat memasuki roftoop. Matanya menatap pemandang kota yang begitu memukau saat dilihat dari atas. Sepintas pertanyaan muncul dikepalanya saat itu.

"Gue bisa balik lagi nggak ya?"

"Gue kangen mereka."

Fara mendongak, menatap langit cerah berwarna biru yang indah.

"Semoga masalah disini cepat selesai." Ucapnya penuh harap.

Kring.....kring....

Fara menunduk dengan seringaian di wajahnya, "saatnya buat kehebohan." gumamnya dengan seringai nakal.

***

Di kantin IGHS.

Tidak seperti di roftoop yang damai, suasana di kantin justru mencekam persis seperti ruang mayat di film-film horor.

"Lo----"

"Hiks hiks aku nggak sengaja." Potong seorang gadis yang terjatuh di lantai. Naura Amanda, protagonis novel My Love.

"Gue lagi ngomong, jangan asal potong! Lo nggak diajarin etika?!" Sarkas seorang gadis bernama Chelsea Queenzy Jovanka, antagonis wanita novel My Love.

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now