SEPULUH

69.3K 6.4K 64
                                    

Happy reading


"Makasih ya kak udah mau nemenin Nau beli buku." Ujar Naura saat Nathan menurunkannya didepan rumah dengan selamat.

"Hm." Dehem Nathan malas.

"Kak mau mam...." Ucapan Naura terpotong karena Nathan yang langsung pergi meninggalkan Naura.

Sialan, umpat Naura saat melihat punggung Nathan yang menjauh.

Wajah yang tadinya menampilkan raut polos langsung berubah menunjukkan ekspresi aslinya.

"Sial!! Harusnya nggak kayak gini alurnya?!" Ucap Naura kesal.

"Ya, ini semua gara-gara perempuan itu. Harusnya dia nggak muncul!?" lanjut Naura setelah mengingat perempuan asing yang tiba-tiba muncul di sekolah.

"Hahaha, nggak akan gue biarin dia ngerusak takdir yang seharusnya." ucap Naura dengan bersmirk.

Di lain tempat, Nathan melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Dalam hati, Ada rasa cemas yang sedari tadi mengganggunya, Namun, dengan segera ia menepis perasaan itu. Ya, pasti adiknya aman ditangan sahabatnya.

Matanya membola saat melihat sosok yang dikenalnya tergeletak di pinggir jalan dengan motor disampingnya, Chandra. Dia Chandra.

Dengan buru-buru Nathan menghampiri sosok tersebut. "Chand Lo kenapa?" Tanya Nathan sambil berusaha membangunkan Chandra.

"Awshh, N-Nathan m-maaf gue ng-nggak bisa jemput Fara." Ucap Chandra sambil meringis dan akhirnya pingsan.

Nathan langsung kalang-kabut melihat sahabatnya pingsan. Apalagi saat mengatakan tidak bisa menjemput adiknya,

Dengan segera, Nathan menelpon salah satu bodyguard nya dan menyuruhnya untuk mengantarkan Chandra ke rumah sakit.

Sedangkan Nathan segera pergi ke sekolah untuk mencari keberadaan adiknya. Berharap Fara masih ada di sana.

***

"Jadi elo tunangan gue?" Tanya Fara sambil memakan cemilannya.

"Ya, bisa dibilang begitu." jawab seorang pemuda tampan. Catat! T.A.M.P.A.N dihadapannya dengan mata yang masih mengamati Fara.

Melihat tatapan pemuda itu yang menatapnya intens, dengan cepat Fara menghabiskan cemilan yang ada di pelukannya. Takut diambil, pikir Fara.

"Hahaha jangan terburu-buru honey nanti kamu tersedak." Ucap pemuda itu sambil terkekeh manis membuat Fara terpesona hingga tanpa sadar membuatnya tersedak.

Uhuk
Uhuk
Uhuk

Pemuda itu dengan cepat mengambilkan air untuk Fara. "Kan aku udah bilang jangan makan terburu-buru honey." Ucap pemuda itu sambil mencubit pelan hidung mancung Fara yang membuat sang empu membatu.

'MAKKKK FARA BAPER' batin Fara menjerit.

"Ekhem, Nama Lo siapa?" Ucap Fara ketus berusaha menyembunyikan kegugupan yang sedari tadi muncul.

"Panggil aku Kenan. Sayang, atau honey juga boleh." ucap Pemuda itu memperkenalkan diri dengan mengedip-ngedipkan satu matanya yang membuat Fara panas dingin.

Mari kita flashback

Eugh

Fara mengedip-ngedipkan matanya guna menyesuaikan cahaya yang masuk. Dahinya mengernyit saat melihat dekorasi kamar asing dilihatnya.

"Jangan-jangan Gue diculik lagi?!" ucap Fara cemas sambil menggigit kuku-kukunya.

"Tapi kalo yang nyulik cogan ngga papa sih." lanjutnya lalu kembali santai.

"Anjir Fara, Lo lagi diculik. Harusnya Lo panik bukan nyantai kayak gini?!!" pekiknya tertahan sambil memukul kepalanya pelan.

Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berjalan ke kamar tempat Fara berada. Dengan panik Fara mulai kembali ke posisi semula untuk berpura-pura pingsan.

Ceklek

"Kamu belum bangun honey?" Tanya seorang pemuda dengan deep voicenya membuat Fara merinding.

Jangan bangun Ra

Samar-samar, Fara merasakan ada seseorang yang duduk dikasurnya.

"Aku sangat merindukanmu sayang." ucap pemuda itu sambil mengelus pipi Fara lembut sambil menyeringai.

Yok imanmu kuat Ra, jangan bangun

Tiba-tiba Fara merasakan sebuah kecupan lembut di dahinya membuat tubuhnya menegang.

Kruyukkkk

'SIAPA YANG JUAL PINTU KEMANA AJA, GUE MAU ORDER PLISS' batin Fara menjerit malu.

Eugh

Fara mengerjap-ngerjapkan matanya lalu bersikap seolah baru bangun tidur.

"Hooaam udah pagi ya?" Ucap Fara sambil meregangkan tangannya. Sangat menjiwai sekali akting Fara.

"Eh, Lo siapa?" Tanya Fara heran saat melihat sosok asing disampingnya. Ralat pura-pura heran.

"Ini dimana?" Ucap Fara sambil memandang ruangan asing.

"Lo yang nyulik gue ya?" tuduh Fara pada pemuda disampingnya.

"Gue laper, tanggung jawab dong." ucap Fara santai sambil mengelus perut datarnya.

Pemuda tersebut hanya diam mengamati perilaku orang tercintanya. Dalam hati ia sangat ingin sekali tertawa gemas. Namun, ia takut membuat Fara malu nanti.

"Bawakan makanan terenak ke kamar saya!" ucap Pemuda itu melalui ponselnya ke kepala pelayan.

Flashback of

"Kenan kok gue bisa ada disini sih?" Tanya Fara.

"Tadi aku nemuin kamu pingsan dijalan." ucap Kenan.

"Oo, bang Jo udah tau belum?" Tanya Fara.

Kenan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Fara.

"Ya udah sih, tapi gue minta jangan kasih tau dia ya." pinta Fara pada Kenan. Dirinya masih merasa kesal karena ucapan omong kosong abangnya itu. Biarlah, Nathan menyesal.

Bersambung.

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang