EMPAT PULUH ENAM

16.5K 1.6K 31
                                    

Happy reading
.
.
.

Fara menghela nafas nya sebelum melanjutkan langkah yang sempat tertunda. Tangan nya terkepal erat berusaha menyemangati diri sendiri yang dilanda rasa gundah.

'Lo bisa, Fara,' batin nya memberi semangat.

Fara berhenti melangkah tepat di depan sekelompok siswa yang sedang bercanda ria. Gadis itu menarik kedua sudut bibir nya membentuk senyuman manis.

"Hai kak."

Sekelompok siswa itu langsung menoleh, menatap Fara dengan pandangan beragam.

Salah satu dari mereka langsung tersenyum membalas Fara, "ada perlu apa dek?" Tanya siswa itu yang Fara duga adalah target nya. Faisal. Ketos IGHS.

Sesaat tubuh Fara membeku saat melihat senyuman Faisal. Tanpa di duga, siswa itu memiliki wajah yang cukup memukau. Hidung mancung nya persis seperti perosotan di TK nya dulu, kulit nya seputih idol korea, haruskah ia bersyukur?

Sesuai dengan perjanjian nya semalam dengan Nathan, jika diri nya bisa mendapatkan nomer dari salah satu cowok di list idaman, Nathan akan membelikan nya stok sambal untuk satu bulan. Dengan penawaran yang sebegitu menggoda mana mungkin ia menolak, iya kan?

"Boleh minta nomer nya nggak?"

Fara memejamkan matanya saat pertanyaan itu terucap tepat di bibirnya. Takut-taku kalo jawaban cowok itu tak sesuai ekspetasi nya.

Sekumpulan siswa itu saling pandang seolah ragu dengan pertanyaan yang Fara ajukan. Wajar saja, hampir semua murid IGHS mengetahui hubungan gadis itu dengan Kenan. Lalu, untuk apa dia meminta nomer laki-laki lain?

Suasana hening beberapa detik sebelum suara maskulin menerobos masuk tanpa peringatan.

"Kamu mau selingkuh, hm?"

Fara membuka mata nya lebar-lebar. Saat mendongak, matanya bertemu dengan sepasang mata tajam yang tak lain Kenan. Entah angin apa, cowok itu berada di sekitar anak osis. Bukankah seharus nya badboy selalu menjadi musuh anak osis?

Tidak tau saja, Kenan mendapatkan informasi itu dari Afri. Tanpa Fara sadari, sahabat nya itu melaporkan semua rencana yang telah di susun susah payah itu pada Kenan.

Kenan melangkahkan kaki nya mendekati Fara. Saat jarak mereka terpaut satu langkah, cowok itu berhenti, tangan nya di masuk kan ke saku celana yang mana membuat tampilan cowok itu bertambah wow.

"L-lo ngapain disini?" Tanya Fara tergagap.

Sial, Fara mengumpat keras di hatinya. Harusnya ia melihat keadaan sekitar sebelum memulai aksi nya.

Kenan menaikkan satu alisnya heran. "Kenapa? Kamu nggak beneran sel----"

"Nggak!" Potong Fara cepat.

"Terus?"

Mata Fara berkeliaran kesana kemari, takut dengan tatapan Kenan yang terasa menakutkan. Mau jujur, tapi takut ketauan Nathan. Mau bohong pun, takut Kenan marah. Inikah yang di namakan maju kena mundur kena?

Dengan keberanian yang hanya seuprit, Fara memberanikan menatap mata tajam cowok itu.

"Sebenarnya....."

Fara memutuskan untuk menceritakan semua nya pada Kenan. Dari latar belakang, tujuan, dan rumusan masalah, Fara berkata panjang lebar. Semoga saja ia tidak salah langkah.

Setelah ceritanya selesai, Fara langsung menatap Kenan dengan mata yang sengaja di buat berkaca-kaca.

"Please, jangan bilang bang Jo, ya?" Fara memohon pada cowok itu.

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now