LIMA

81.6K 7.7K 108
                                    

Happy reading
.
.
.


Fara mengalihkan pandangannya saat suara itu jatuh, tak lama pandangannya terpaku pada sosok yang masih tiduran di lantai kantin.

'Ini protagonisnya?' Batin Fara tak suka. Ternyata protagonisnya lebih membagongkan dari yang ia kira.

Selama beberapa detik, Fara masih fokus memandang gadis itu. Saat pandangan mereka bertemu, gadis itu menatap Fara dengan mata melotot, tak mau kalah Fara juga memandang gadis itu dengan melotot.

"Mau gue peluk kek, mau gue cium kek itu bukan urusan elo ya!" Cetus Fara dengan berkacak pinggang.

"Hiks hiks kok kamu kaya gitu sih?" kata Naura dengan wajah yang kembali berderai air mata.

'Yah nangis lagi,' batin Chelsea menatap suasana kantin bosan.

"Lah kok nangis?!" Kata Fara menatap Naura cengo. Padahal, mereka baru adu pelototan mata loh, kok tiba-tiba nangis?? Ada yang nggak beres nih!

"Gara-gara Lo nih Naura jadi nangis!" ucap Gilang sambil menunjuk Naura.

"Lah kok gue sih? dari tadi gue nggak ngapa-ngapain loh!" bela Fara.

"Than, urusin pacar Lo!" ucap Chandra ke Nathan.

Nathan mengerjapkan matanya sebelum menjawab. "Dia bukan pac---"

Fara menatap Nathan sekilas, "Oh Lo nggak ngakuin gue pacar? Bagus yah?" Ucapnya sinis.

Dahi cowok itu mengernyit heran saat mendengar ucapan Fara yang aneh, "Lah kan---"

"Elo lebih belain dia di banding gue yang notabennya pacar elo?" Ucap Fara tak terima, tangannya terlipat di dada, matanya menatap Nathan penuh tuntutan.

'gue aja yang tunangannya diabaikan', batin Chelsea miris.

'adik gue kerasukan apa sih?!' batin Nathan frustasi.

"Hiks hiks maafin aku." Ucap Naura tiba-tiba.

Fara mengacuhkan tangisan Naura yang entah mengapa semakin deras saja. Gadis tetap fokus dengan aktivitasnya.

"Kemarin gue lihat di Instagram, Lo posting foto bareng dia di depan mang cilok sambil romantisan." ucap Fara mengalihkan pandangannya kearah lain dengan miris.

"I-ini nggak---"

"IT'S MY DREAM!" ucap Fara sambil menunjuk dirinya sendiri.

"IT'S MY DREAM, BY, NOT HER!!" lanjut Fara dengan mata berkaca-kaca sambil menunjuk Naura yang masih terduduk dilantai dengan air mata yang masih mengalir.

Suasana kantin menjadi semakin ramai karena drama yang dibuat Fara. Bahkan para guru ikut menonton drama tersebut.

Fara langsung membalikan badannya dengan tubuh yang bergetar. Ia mengangkat tangannya lalu berpura-pura menghapus air mata.

'Habis ini gue harus ikut casting film!' batin Fara bertekad.

"Fara!" ucap Nathan dingin membuat bulu kuduk berdiri.

Degg

'mampus' batin Fara sambil meneguk ludahnya susah payah.

"Hehehe maaf bang tadi Fara gabut, jadi kaya gini deh, peace." kata Fara sambil mengangkat dua jarinya.

Semua penghuni kantin langsung speechless mendengar perkataan Fara.

"Abang kangen sama kamu." ucap Nathan lalu memeluk Fara erat.

"T-tunggu j-jadi dia bukan pacar Lo Than?" tanya Gilang, menatap Fara dan Nathan bergantian.

"Hmm, dia adik gue. Cucu perempuan satu-satunya keluarga Grisham!" ucap Nathan sambil menatap Fara lembut.

Pandangan Nathan menyapu ke seluruh kantin, lalu meririk Chandra.

Chandra mengangguk paham.

"BUBAR SEMUA! BUBAR!" teriak Chandra.

'Lah kok bubar sih, tadi kan bagus'

'Fara lanjut lagi dong'

' iya lanjut dong'

'gue udah mau nangis malah cuma drama'

'Yah nggak jadi baper'

"Sorry guys gue nggak bisa lanjut, bang Jo marah soalnya." Ucap Fara dengan ringisan.

'Nggak papa kok Far'

'Iya nggak papa kok'

"Fara kamu kapan balik?" Nathan mengabaikan suasana kantin dan memandang Fara penuh kasih sayang.

"Kemarin bang, terus sampai disini jam 9."

Sesaat pandangannya menajam saat melihat plester dikening Fara.

"Ini kenapa?" Tanya Nathan

"Kata Oma, Fara kecelakaan terus Fara amnesia bang." Ujar Fara.

"Ta-tapi kenapa Oma nggak bilang ke Abang. Lo nggak papa kan dek?"

"Fara nggak papa kok." Ucap Fara.

"Katanya amnesia, tapi kok tau wajah Nathan?" Tanya Naura.

"Gue lihat di diary. Disana ada foto bang Jo, sama tulisan 'abang terlaqnat'." Ucap Fara dengan menatap Naura polos.

Lalu pandangannya mengarah pada seorang gadis yang berdiri tak jauh dari Naura, Chelsea.

Matanya berbinar saat menatap Chelsea, membuat sang empu gugup.

"K-kenapa?" Tanya Chelsea gugup. Jujur, ini adalah pertama kali gadis itu ditatap intens oleh orang asing.

"Kakak cantik." Ucap Fara menatap Chelsea intens.

"Kakak mau jadi kakak aku nggak?" Ucap Fara menatap Chelsea penuh harap.

"Dia emang kakak Lo Far, lebih tepatnya calon kakak ipar." Celetuk Gilang.

"Beneran? Wah bang Jo udah nggak jomblo." ucap Fara sambil mengejek abangnya.

"Kasian kak Chelsea, harus jadi tunangan bang Jo, udah jelek, dingin lagi apalagi sifatnya yang nggak peka-peka." Imbuh Fara sambil terus mengejek Nathan membuat semua orang menatap Fara kagum, karena selama ini tidak ada yang berani mengejek  sang leader Capricorn.

"Sabar ya kak, kalau bang Jo galak sama kakak cepet bilang ke Fara entar Fara tonjok orangnya biar mampus. Gini-gini Fara udah sabuk hitam loh." lanjutnya lagi sambil membanggakan diri.

"Fara!" panggil Nathan.

"Iya Abang." jawab Fara menatap Nathan polos.

"Pulang!" Titah Nathan.

"Abang ngusir Fara?" Ucap Fara dengan mata berkaca-kaca.

Sekali lagi, Nathan merasa frustasi dengan sifat adiknya yang mana mirip dengan mommy yang suka membuat kehebohan, meskipun dalam hatinya yang terdalam, Nathan juga merasa bahagia karena sifat Fara sudah kembali ceria, tidak seperti saat terakhir kali ia menemuinya.

"Fara!" panggil Nathan sekali lagi dengan penuh penekanan.

"Abang mah, Fara kan pengin latihan ekting." Ucap Fara dengan sedikit merengek.

"Pulang Fara! Kamu harus istirahat, nggak kangen sama Mochi? Dan satu lagi jangan mampir-mampir! Paham?" Ucap Nathan.

"Padahal gue mau mampir ke toko buku." Ucap Fara lirih tapi masih didengar oleh mereka semua.

"Nggak ada mampir-mampir. Cepet pulang!" perintah Nathan yang diangguki lemah oleh Fara.

.
.
.
TBC.

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now