DUA PULUH LIMA

29.8K 3K 43
                                    

Happy reading
.
.
.

Ceklek

Wush

Semilir angin menyambut kedatangan Fara di rooftop. Suasana yang sunyi membuat rooftop terasa menyeramkan. Dengan perlahan Fara melangkahkan kakinya menuju pembatas rooftop, disana terbentang luas pemandangan kota yang amat sangat ramai, namun, terlihat sangat indah jika dilihat melalui ketinggian.

"Akhirnya Lo sampai juga. Bosen tau nggak nunggu Lo, sampai lumutan gue," celetuk seseorang yang baru memasuki rooftop.

"Ada apa?" Tanya Fara tanpa basa-basi. Tidak ada raut terkejut diwajahnya saat melihat orang itu.

Orang itu menyeringai, "mau gue...........

.......Lo pergi dari sini."

"Terdengar klasik memang, pasti Lo sering baca kata ini di novel, right?" Lanjut orang itu dengan senyuman yang amat sangat jelek menurut Fara.

"Maksud Lo?" Ujar Fara pura-pura tak paham, padahal hatinya udah dag-dig-dug serrrrr sedari tadi.

"Nggak usah sok bodoh Lo.....

.....gue tau ini dunia fiksi, dan gue adalah tokoh utama disini, tapi semenjak Lo datang, semua berubah....gue nggak lagi jadi pusat perhatian, gue diacuhin para tokoh....DAN SEMUA ITU KARENA KEDATANGAN LO!!," bentak sosok itu.

Fara mengerjapkan matanya berkali-kali. Otaknya ngeblank. Pikirannya kacau saat mengetahui rahasia orang itu.

"Ouh," hanya itu yang keluar dari mulut Fara.

Orang itu nampak menatap Fara terkejut, tapi setelahnya ia kembali ke ekspresi sebelumnya, marah.

"Dan akhirnya gue punya kesempatan untuk melenyapkan Lo.......

......hari ini, Lo akan pergi, dan gue akan bahagia HAHAHAHHAHA."

Fara bergidik ditempatnya, matanya menatap orang itu ngeri.

'dah miring nih orang,' batin Fara.

"Hmm," respon Fara singkat membuat ekspetasi orang itu jatuh.

"Nggak usah banyak bacot Lo........" Ucap orang itu lalu melangkah mendekati Fara.

Lah....yang bacot siapa mbak?

Ditempatnya Fara hanya di dengan ekspresi bosan. Tapi saat melihat orang itu mengeluarkan sesuatu, wajahnya mulai menegang.

"L-lo mau ngapain?" Tanya Fara

Orang itu menyeringai saat melihat Fara ketakutan, "kenapa? Takut?! HAHAHAHA ITU TUJUAN GUE.......dengan benda ini, gue bakal buat Lo MATI."

Ekspresi Fara semakin takut, dalam hati Fara terus memanggil nama abangnya agar segera datang, tapi ia tau semua usahanya akan sia-sia. Entah dimana sifat pemberani Fara yang dulu dengan percaya diri menjadi tameng abangnya dari peluru.

"L-lo gila NAURA!"

"HAHAHAHAHA......IYA GUE GILA!!! Dan itu karena Lo, LO PENYEBABNYA FARA!!"

Naura semakin mendekatkan dirinya, setelah sekitar 2 meter, dia mulai mengangkat tangan kanannya yang memegang pisau. Dengan sengaja ia mendekatkan pisau itu ke wajah Fara.

"M-menjauh Naura, jangan sampai Lo nyesel hanya karena ceroboh," ancam Fara.

"Nyesel? Hahahaha gue nggak akan pernah nyesel setelah bunuh Lo Fara, Lo adalah musuh terbesar gue disini," Naura berucap dengan yakin.

"Dengan Lo bunuh gue, Lo gak bakal dapet apa-apa, inget itu Nau!!" Ujar Fara yang masih ingin bernego.

"Gue tau.....dan gue nggak peduli. Terpenting Lo harus tiada ditangan gue!"

"FARAAA LO MASIH DI ROOFTOP??" Teriak Afri dibalik pintu rooftop.

"FARAAA JAWAB GUE."

"INI UDAH 5 MENIT, CHELSEA JUGA MANGGIL ABANG LO."

Wajah Naura mengeras, tapi sedetik kemudian berubah menjadi seringaian.

Naura membalikkan arah pisau itu menjadi ke arah perutnya, lalu tanpa perasaan ia menusuk perutnya sendiri dihadapan Fara.

BRAKKK

Seseorang mendobrak pintu rooftop dengan cepat. Wajahnya nampak pucat setelah melihat keadaan dihadapannya.

Afri yang baru memasuki rooftop langsung terpaku sesaat. Saat tersadar, dengan liar ia mencari keberadaan Fara.

"FARAAA..."

"AKHHHHH TOLONG HIKS HIKS, TOLONG AKU HIKS HIKS, F-FARA KAMU KOK JAHAT SAMA AKU," Ujar Naura yang kini membalikkan keadaan. Keadaan Naura sangat mengenaskan dengan pisau yang tertusuk diperutnya, terlebih air mata yang sudah membanjiri pipinya.

Fara mematung, bukan karena takut akan kejadian setelahnya, tapi tubuhnya bergetar sendiri saat melihat cairan merah kental keluar dari perut Naura. Keringat dingin juga mulai berjatuhan di wajah Fara.

"D-darah," gumam Fara lirih.

Fara panik, tubuhnya masih belum berhenti bergetar. Dengan perlahan Fara memundurkan langkahnya.

"B-bang Jo," gumam Fara lirih.

"Hiks takut....Fara takut, bang Jo hiks hiks," Fara mulai menangis karena rasa panik yang semakin merajalela.

Tanpa sadar, Fara sudah sampai di pembatas rooftop, hanya kurang dari selangkah Fara akan jatuh dari sana.

Fara memejamkan matanya saat kakinya tak merasakan pijakan.

"FARA..."

Seseorang dengan cepat menarik tangan Fara sebelum sempat terjatuh. Dengan cepat ia menarik tubuh Fara di dalam pelukannya. Hatinya terasa tercabik-cabik saat melihat keadaan Fara tak kalah mengenaskan dari Naura.

Fara membuka matanya, air matanya kembali mengalir saat melihat orang dikenalinya berdiri tepat dihadapannya.

"Hiks Kenan....ada d-darah....hiks hiks m-mereka jahat....mereka mau bunuh ayah, bunda Ken, selamatin ayah sama bunda Fara Ken...."

Degg

"Fara...tenang okey----

".....hiks hiks mereka jahat Ken," Fara menggelengkan kepalanya cepat. Mukanya memohon pada Kenan agar ucapannya cepat dilakukan.

"B-bang Jo mana? Bang Jo dalam bahaya Ken.....selamatin bang Jo Ken.....please....."

"Fara...hey...tenang sayang, bang Jo sedang kesini...sebentar lagi dia sampai, okey..."

"Ken...mereka orang bahaya...mereka bawa pistol, m-mereka bawa pisau...."

Beberapa menit kemudian, Nathan sampai di rooftop dengan tampilan kacau.

"FARAAA....."

".....Are you okay? Dek please jawab Abang."

Fara menatap Nathan yang baru datang. dengan mata sayu. Air matanya turun semakin deras saat Nathan memeluknya dengan hangat.

"B-bang Jo.......d-darah....."

Brugh

Fara pingsan dipelukan Nathan.
.
.
.
TBC.

Kurang dramatis ya????.....hehehehe sorry guys.

Ekhem, btw soal phobia darah aku ngarang ya, maksudnya disini tuh, Fara kalo liat orang ngeluarkan darah dengan sengaja, badannya langsung bergetar gituuuu......kalo kalian tanya 'emang ada?' Yo nggak tau, saya bukan dokter btw, mumpung ini dunia fiksi, semua hal bisa menjadi mungkin, hehehe iya kan?

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now