LIMA PULUH DUA

12.3K 1K 19
                                    

Happy reading
.
.
.

Fara berjalan mengendap-endap menuju pintu keluar mansion. Tak lupa, tatapannya selalu mengedar dengan waspada. 

Fara memejamkan matanya saat mencoba membuka pintu. Tangannya dengan pelan menarik handle pintu, berusaha tidak meninggalkan suara sedikit pun.

Kreeet

Saat langkahnya telah sampai diteras, Fara langsung menghembuskan nafasnya lega. Tatapannya langsung berubah berbinar.

"Mau kemana?"

Deg

Senyum Fara langsung membeku saat mendengar suara itu. Gawatt, itu suara Nathan!

Dengan gerakkan patah-patah, Fara membalikkan badannya. Fara berusaha memberanikan diri menatap Nathan, namun saat matanya bersitatap dengan mata dingin Nathan, tubuhnya langsung menciut.

"Mau kemana, hm?" Nathan mengulangi pertanyaannya lagi.

"A-anu……"

Fara mengedarkan pandangannya cemas. Tubuhnya diserang gugup karena tatapan Nathan yang begitu menyeramkan.

Sesaat kehingan melanda keduannya. 

"Dimana para bodyguard?" Tanya Nathan saat menyadari sekeliling mansion sepi.

Fara tetap diam. Tapi, memorinya berputar kembali pada kejadian beberapa jam lalu. Dimana, saat dia dengan beraninya menipu para bodyguard.

"Mereka dibelakang," jawab Fara dengan suara pelan.

"Ngapain?" Tanya Nathan dengan nada rendah. Suasana hati Nathan seketika buruk saat mendengar jawaban Fara yang begitu mencurigakan.

"Mandiin Mochi," cicit Fara dengan nada yang semakin melemah.

"Semuanya?" Tanya Nathan lagi, ekspresinya semakin menajam.

Fara menggelengkah kepalanya pelan.

"Sama bersihin kandang," ujar Fara nyaris tak terdengar.

Nathan menghela nafasnya kasar. 

"Ke kamar sekarang!" Titah Nathan tegas.

Fara mengerjap tak terima dengan perintah sepihak Nathan. 

"T-tapi….."

"Nggak ada penolakan!" Tekan Nathan.

'Njirrr, bener-bener leader geng motor sih' cibir Fara penuh dendam.

Dengan langkah lesu, Fara berbalik lalu melangkahkan kakinya menuju mansion.

Nathan sendiri langsung pergi ke halaman belakang tanpa memasuki mansion. Yang terpenting bagi sosok itu adalah menyelesaikan masalah yang disebabkan Fara terlebih dahulu.

Tatapan Fara sedikit mencuri pandang ke belakang. Saat tidak melihat siluet Nathan, langkahnya langsung berhenti dan berjalan kembali dengan langkah yang berlawanan dengan langkah awal.

Saat sampai didepan pintu, mata Fara melihat ke kanan dan ke kiri. Kali ini, dia lebih waspada daripada langkah pertamanya tadi.

Kosong. Fara langsung tersenyum licik.

Fara berjalan keluar gerbang dengan cepat. Gerakannya bersih tanpa cacat seolah terampil dalam hal per-kaburan.

"Hahaha, akhirnya gue bisa keluar mansion," pekik Fara tertahan.

Sesuai rencananya, dirinya tengah mencari orang yang sedang dalam kesulitan. Masih ingat kan kalian tentang ucapan Fa terlakhir kali.

Katanya sih, dia bisa balik ke raga aslinya di dunia nyata dengan melakukan pengorbanan. Nah, disini nih masalahnya. Fa sialan itu tidak menjelaskan secara lengkap. Kalau gini kan Fara bingung, dia harus berkorban harta? Tenaga? Atau pikiran?. Ya, apapun itu semoga bukan hal yang sulit.

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now