LIMA PULUH LIMA

12.1K 980 13
                                    

Happy reading
.
.
.

"HAHAHAHA SI KENAN KOMUKNYA…….."

"Berisik!" Ketus Samuel. 

Mata tajamnya terus menatap si pemilik suara yang tak lain kembarannya sangsi. Andai saja ia bisa memilih, ia jelas akan lebih bahagia menjadi anak tunggal, daripada punya saudara yang sifatnya seperti orang gila.

Fauzan langsung kicep. Matanya dengan cepat beralih ke arah lain. Terpenting, matanya tidak bertemu tatapan menyeramkan kembarannya.

"Fara, kita lanjut rencana B," ujar Samuel, matanya fokus mengawasi CCTV dari tab-nya.

"Fara?" Samuel langsung menatap Fara, saat tidak mendapat respon gadis itu.

Tatapannya semakin bingung saat melihat si pemilik nama mesem-mesem sendiri dengan tangan yang terus memegang bibir. Dia gak gila kan? Kalau iya kan repot. Satu saja sudah repot!

"Masih syok dia, Sam," Celetuk Fauzan tanpa sadar.

"Syok?" Beo Samuel. Maranya menatap Fauzan penuh tanya.

Fauzan mengangguk sekali, matanya melirik Fara main-main.

"Hm, kan baru disosor—------"

Dugh

Awsh

Fauzan mengaduh kesakitan saat kepalanya merasakan nyeri akibat lemparan sepatu yang disengaja oleh Fara. Tanpa sadar, tangannya reflek ikut melepas salah satu sepatunya.

Niat hati ingin balik melempar, tetapi gerakannya langsung berhenti saat melihat tatapan Fara yang menatapnya penuh dendam.

"Ujan, sepatu gue masih sisa satu loh." Fara mengancam Fauzan dengan tatapannya.

Dengan gerakan kaku, Fauzan kembali memasangkan sepatunya.  Setelah selesai ia mengatupkan kedua telapak tangannya diatas kepala.

"Ampun nyai," ringis Fauzan penuh sesal.

Fara mendengus sinis lalu mengambil kembali sapatunya yang tergeletak tak jauh dari Fauzan. Tak lupa matanya mendelik tajam saat bertemu mata Fauzan.

"Bang Sam, kenapa Kenan nggak di kasih tahu rencana kita?" Tanya Fara. 

Gadis itu teringat kembali ekspresi putus asa milik Kenan. Rasanya hatinya ikut merasakan rasa sakit cowok itu. Selain itu, ia juga merasa kasihan. Kasihan dengan wajah tampannya yang harus ternodai oleh raut kesedihan.

"Lo mau?" Tanya Samuel.

"Izin sama Jo," lanjutnya sambil menatap Nathan yang fokus dengan ponselnya.

Fara mengangguk antusias, matanya langsung menatap Nathan dengan penuh harapan.

"Bang Jo…….."

Belum sempat Fara menyelesaikan perkataanya, Nathan terlebih dahulu memotong. 

"Sam, menurut Lo pistol yang bagus mana?" Tanya Nathan sambil menunjukan beberapa gambar pistol di ponselnya. Agaknya, sedari tadi laki-laki itu sibuk menacari pistol yang entah digunakan untuk apa.

"Buat apa?" Tanya Samuel setelah melirik gambar-gambar itu sekilas.

"Bunuh Kenan," jawab Nathan singkat.

Tubuh Fara langsung kaku. Wajahnya syok. Matanya mengerjap ling-lung. 

Samuel yang sedari tadi menatap Fara merasa geli dengan ekspresi gadis itu. Bibirnya berkedut karena menahan tawa.

Melihat tatapan Samuel, mata Nathan langsung tertuju pada Fara yang terlihat hendak menghampirinya.

"Lo mau ngomong apa dek?" Tanya Nathan.

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now