TIGA PULUH EMPAT

23.5K 2.2K 19
                                    

Happy reading
.
.
.

"Bang Jo......"

"ANGKAT!!"

Fara cemberut lalu kembali mengangkat kaki kirinya. Kedua tangannya masih betah menempel dikedua telinga. Jelas ini adalah hukuman yang kekanak-kanakan, tapi percayalah itu juga sangat menyusahkan.

Sebenarnya bukan hanya Fara yang dihukum, Kenan pun ikut serta. Hanya saja dia langsung melakukan hukuman tanpa protes. Tidak seperti dirinya yang protes melulu, maklum rasanya tuh amat sangat menyiksa.

Jujur, Fara sedikit iri dengan Kenan yang tubuhnya masih tegap meski hukuman sudah berlangsung 30 menit. Lah dirinya? Baru 20 detik aja udah doyong kanan doyong kiri dan berakhir jatuh.

Untung saja kepekaan Kenan masih 10%, jadi dengan baik hati dia memprotes hukuman yang diberikan Nathan SAAT melihat Fara terjatuh dengan estetiknya.

"Lo keterlaluan Jo," ucap Kenan dengan wajah datar.

"KETERLALUAN LO BILANG? LO YANG KETERLALUAN, KEN!!" Teriak Nathan penuh kekesalan. Jelas dirinya masih kesal saat mengingat kejadian pagi tadi. Niat hati ingin menghabiskan waktu bersama adiknya, ia justru harus tenggelam dalam rasa iri yang mendalam. Sialan!

"Maksud Lo?" Tanya Kenan yang masih tidak memahami keadaan. Maklum lah, dirinya baru bangun tidur, tapi malah langsung dihukum. Mana hukumannya kek anak kecil lagi.

"LO NGELANGKAHIN GUE! GUE AJA YANG ABANGNYA JARANG PELUKAN SAMA FARA, LAH LO? LO MALAH PELUKAN, SAMBIL TIDURAN LAGI!! Gue jelas nggak rela!!" Jelas Nathan masih dengan kekesalan yang sama, meski diakhir kalimat ia menggunakan nada yang pelan. Maklum, gengsi dia.

Kenan langsung menatap Nathan datar. "Gue Tunanga------"

"Tapi Lo masih haram Ken," potong Nathan dengan tatapan tajam. Balasan itu sungguh menyentil hati kecil Kenan.

Kenan terdiam beberapa saat.

"Yaudah, halalin aja!" Ujar Kenan santai.

Fara meringis saat melihat percekcokan abangnya dengan Tunangannya itu. Kira-kira siapa yang menang ya? Padahal, kemarin mereka udah berantem, dan sekarang lagi? Meski versinya berbeda, tetap saja kan jika mereka saling berhadapan dengan wajah yang sama-sama kesal.

"Ken... Bang...."

"DIAM!"

Oke, Fara menyerah. Lebih baik nonton kartun dengan segelas coklat panas dan di dampingi dengan cake yang super lembut dan manis. Ugh, pasti menyenangkan.

Dengan langkah ceria, Fara meninggalkan abangnya dan Tunangannya yang masih sibuk bercekcok.

Makanan manis aku datang.........

1 jam kemudian~~

"Fara, harusnya kamu tuh blablablablablabla..........."

Fara mendengarkan wejangan yang Nathan berikan dengan acuh tak acuh. Harusnya ia mendukung Kenan agar bisa memenangkan percekcokan tadi pagi, jika iya pasti bukan ini yang terjadi.

"Denger nggak?!" Sentak Nathan menatap adiknya tajam.

"Iya dengerr!!," Ucap Fara malas. Tapi boong, lanjutnya dalam hati.

"Fara......" Ujar Nathan saat meliat adiknya yang hanya menampilkan raut malas di wajahnya.

"Iya Abang......" Ucap Fara menatap Abangnya bosan.

"Kamu tuh anak perempuan satu-satunya yang Grisham miliki, jangan blablablablablabla......." Nathan memulai kembali ceramahnya.

Fara menghela nafasnya. Ia kira setelah Nathan tau fakta itu, dia tidak akan bersikap seperti ini lagi. Tapi.......ya sudahlah, nikmatin aja.

"Bang, besok gue berangkat sekolah!" Ujar Fara.

"Kamu masih sakit, dek" jelas Nathan mencoba memberi pengertian.

"Nggak ya, kata siapa? Pokoknya besok gue berangkat!!" Kata Fara.

"Serah," kata Nathan. Tapi, lihatlah apa yang akan ia lakukan.

*****

Krriiiiinggg.......

Fara mengerjapkan matanya setelah alarm kesayangannya berbunyi.

"Gue masih ngantuk......"rengeknya saat kelopak matanya masih enggan terbuka.

Tok...tok...tok...

"Non Fara, sarapannya di ruang makan atau kamar non?" Tanya seorang maid yang mengetuk pintu tadi.

"Hmm, di ruang makan aja mbak," kata Fara dengan mata yang masih terpejam.

"Tapi, den Nathan sudah berangkat non," kata maid tersebut.

Mata Fara langsung terbuka lebar saat mendengar itu. Dengan cepat ia melihat jam yang ada dikamarnya.

DUAR!!

JAM 07.00!!!

GAWAT!!!!

Fara langsung beranjak dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka, dan menggosok gigi secara singkat. Hanya sekitar 5 menit, Fara telah siap dengan seragam sekolahnya.

Dengan kecepatan secepat kilat Fara berlari di koridor mansion yang panjangnya hampir sama dengan jalan tol, menuruni tanggapun ia masih menggunakan kecepatan yang sama. Andai saja ia memiliki kemampuan tokoh-tokoh novel action yang bisa lompat dari lantai 2 atau 3 dengan selamat. Beuh, udah pamer dia.

Knock....knockk.....

Fara mengernyit saat pintu mansion tidak mau terbuka.

Knock....knocckkk.....

BRAK.... BRAK.....

Dahinya semakin mengernyit. Saat semua usahanya terlihat sia-sia. Pasti ada yang aneh!!!

Suasana semakin sunyi, saat Fara merenungi semuanya. Sesaatnya, ia mengingat satu nama yang ia duga dalang dari semua hal ini.

"BANG JOOOOOO!!!!!!!!" Pekik Fara penuh kekesalan.

Sialan!
.
.
.
TBC.

18-10-2022

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now