EMPAT PULUH TUJUH

15.7K 1.5K 14
                                    

Happy reading
.
.
.

"Kenan?"

"Masih belom nyerah?"

"Nyerah apa?"

"Cari selingkuhan."

Glek

Alarm berbahaya berbunyi di hati nya.

.
.
.

"G-gue nggak selingkuh!" Bantah Fara cepat.

"Terus?"

"Nyari cadangan," cicit Fara pelan.

"Far, kamu ada masalah sama aku?" Kenan memegang kedua bahu Fara lembut, tapi, nadanya menuntut.

"Nggak kok," Fara menggelengkan kepalanya pelan. Sampai saat ini, ia tidak punya masalah serius dengan cowok itu. Selama cowok itu bersikap baik, ia juga akan bersikap baik. Simple kan.

Dan juga, perasaan nya masih abu-abu. Fara masih belum tahu jelas perasaan nya pada Kenan. Seriuskah ia jatuh cinta padanya? Atau hanya sekedar kagum?

Kenan tidak bisa menahan tangan nya meraup wajah nya kasar, "siapa yang ngajarin?" Tanya cowok itu.

"Bang Jo," kata Fara jujur.

'Sorry bang, gue jadiin lo tameng,' pikirnya sedikit meringis

"Fara, jangan dengerin omongan Nathan! Dia sesat!" Ucap Kenan penuh keseriusan, keseriusan untuk menyesatkan Fara.

Fara tidak bisa tidak mengerjapkan mata nya. Dalam hati ia menyetujui ucapan Kenan. Abangnya itu memang sesat! Tapi, saat mengingat ancaman sosok itu, tubuhnya langsung menegang.

'TAPI SAMBEL GUE TARUHAN NYA!!? GIMANA DONG?' batin gadis itu menjerit.

Fara menghela nafas nya, setelah melihat dua target nya gagal, ia tiba-tiba merasa hidup nya berubah suram. Jarak diri nya dengan sambal semakin jauh tak terhingga. Pokok nya semakin sulit dicapai!

Sebenarnya bisa saja ia diam-diam membeli pelengkap makanan itu. Namun, ia terlalu takut dengan resiko nya. Bagaimana jika blackcard nya disita? Omo, Fara tidak mau itu terjadi.

".......Ra."

"Fara."

Tubuh Fara tersentak saat merasakan tepukan dibahu nya.

"Kamu dengar perkataan ku kan?"

Sedikit kebingungan muncul di otak Fara. Perkataan apa?

Namun, bukan nya menggeleng, Fara justru mengangguk kan kepala nya. Kebingungan nya bertambah saat cowok itu tiba-tiba memeluknya erar.

"Jangan pernah berpaling, oke!"

Fara rerdiam, namun, kepala nya tanpa dicegah mengangguk dengan gerakan kaku. Dalam keheningan, tiba-tiba mereka mendengar langkah mendekat.

Ekhem

Fara dan Kenan sama-sama tersentak saat mendengar deheman itu. Perlahan pelukan mereka terurai dan menoleh ke asal suara.

"Mohon maaf, sekarang waktunya belajar bukan pacaran!"

Saat ucapan itu terdengar, Fara tidak bisa tidak merasa marah. Namun, rasa marahnya langsung lenyap saat melihat wajah siswa itu. Kek kenal gitu. Tatapanya perlahan turun untuk membaca name tag nya.

Mata Fara penuh kebahagiaan saat membaca name tag siswa itu. Rafi. Si mantan ketos yang katanya sangat disiplin. Dia akan menjadi target ketiganya!

"Hai kak."

Fara kembali melancarkan aksi nya tanpa peduli perbincangan nya beberapa menit lalu dengan Kenan. Cewek itu dengan semangat mengejar langkah Rafi yang baru saja melewati mereka.

Kenan menghela nafas di tempat nya. Ia menatap punggung Fara pasrah. Jika bisa diukur, kesabaran nya pasti seluas samudra.

Gini amat punya tunangan.

*****

Dor

Dor

Dor

Dor

Seorang gadis dengan rambut sebahu terus mengasah keterampilan nya dalam menembak.

"Lumayan," gumam gadis itu pelan.

Pandangan nya terus menuju pada papan tembakan yang menampilkan hasil sempurna. Sesaat seringaian muncul diwajah cantik itu.

'Sebentar lagi, akan gue pastikan lo lenyap di tangan gue, Fara.'

*****

"Bang Jo."

Fara menghampiri Nathan yang sedang serius di kursi kerja nya. Seperti biasa, abanganya sibuk dengan tumpukan berkas yang nilai nya miliaran itu.

"Ada apa?" Tanya Nathan. Laki-laki itu sedikit menarik sudut bibirnya saat melihat adiknya datang dengan piyama imut bermotif my little pony.

"Gue udah dapet nomer nya Rafi, bang. Jadi, sambelnya mana?"

Fara menyodorkan kedua tangan nya pada Nathan, menunggu hadiah abangnya.

"Bagus!"

Senyum Fara semakin merekah saat itu juga. Namun, kelanjutan nya justru menjatuhkan angan-angan nya yang sudah di langit.

"Besok, abang belum beli."

"Kok gitu?!" Fara menatap Nathan tak terima. Seharian penuh ia sudah berkerja keras bertingkah memalukan, tapi hasilnya malah....... are you kidding?

"Duduk."

Dalam sekejap, ekspresi Nathan berubah serius. Dengan ogah-ogahan Fara duduk di kursi yang tepat berada d8hadapan abang nya.

"Apa?" Tanya Fara sewot.

"Kenan deket sama cewek lain."

Fara menaik kan satu alisnya harap, tau sih. Untung saja jiwa nya mager, kalo nggak pasti ia sudah bertingkah seperti tokoh antagonis novel-novel yang selalu.....eum ya begitulah pada tunangan nya yang ketauan selingkuh.

"Kalau misal kamu sudah nyerah sama Kenan, Rafi bisa jadi pengganti dia," jelas Ntahan.

Fara mengangguk pelan. Sepertinya Nathan sangat menyanyangi Fara sampai-sampai di cariin cadangan.

Btw, kasian juga ya Rafi. Cowok tampan itu harus bernasib menjadi pelampiasan.

Tapi ia tidak peduli sih, kalaupun Kenan selingkuh, ia tidak mungkin menjalin hubungan dengan cowok yang setara dengan Kenan, minimal harus 0,01% lebih baik. Harus! Jimin misal nya.

"Oke," Fara berucap acuh tak acuh.

"Sambel nya jangan lupa!" Kata nya lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Nathan kembali fokus pada tumpukan berkas dihadapan nya. Dalam hati, laki-laki itu selalu berharap kebahagian untuk Fara, adik tersayang nya. Permata dalam hidup nya.

Drrrrtt

"Halo."

"........"

Rahang Nathan mengeras saat mendengar kabar dari satu bawahan nya. Dengan kasar laki-laki itu membanting ponsel nya hingga hancur tak bersisa.

Bagaimana bisa?!
.
.
.
Tbc.

8 Desember 2022

Transmigrasi FiguranWhere stories live. Discover now