Part 2 - Kita Kan Sudah Menikah

188K 7.2K 267
                                    

"Iya Ma, sampai nanti sore." Kendra menutup telepon.

"Ciyeeee... Mama mertua ya?" Vania mencolek pipi Kendra yang merona bahagia. "Kayaknya lo happy banget, gue ngiri."

"Hihi... Sabar, ntar giliran lo juga datang."

"Kenapa jadi lo duluan sih yang nikah sama Andre, padahal 'kan gue yang minta dicomblangin sama Rico." Vania manyun.

"Itu yang namanya jodoh, kita nggak pernah tau kapan datangnya dan sama siapa." Kendra tersenyum.

"Tapi gue happy kok liat lo happy. Apalagi kayaknya mertua lo sayang gitu sama lo."

"Iya, gue beruntung. Papa dan Mama memang baik. Gue nggak nyangka akan diterima sebagai mantu. Padahal lo tau sendiri gue sama Andre nikahnya gimana. Ini barusan Mama telepon, nanti sore kami janjian mau ke desainer untuk bikin kebaya pernikahan dan setelah itu ke toko furniture, mau milih perabotan untuk rumah yang akan kami tempati nantinya."

"Emang lo sama Andre sudah beli rumah?"

"Kata Mama, mereka memberikan satu rumah mereka untuk hadiah pernikahan kami. Terus gue disuruh milih sendiri perabotannya, karena rumahnya masih kosong. Perabotannya juga termasuk hadiah katanya. Gue jadi nggak enak sih, tapi Mama dan Papa maunya gitu."

"Ya ampuuun enak banget sih jadi lo. Udah punya mertua baik, tajir lagi. Si Andre punya sodara cowok yang masih jomblo nggak? Gue rela kok digerebek Hansip."

Kendra terbahak mendengar ucapan Vania.

"Nggak ada, dia 'kan anak bungsu. Lagian Rico gimana dong?"

"Payah nih comblangnya curi start dari yang mau dicomblangin. Ngomong-ngomong Andre gimana? Dia masih jutek sama lo?"

Kendra menghembuskan nafas.

"Ya gitu deh. Kayaknya dia bête banget gitu sama gue. Padahal 'kan gue nggak sengaja narik dia. Lagian mana gue tau kalau kami akan dinikahin paksa."

"Bener-bener ya tuh orang. Jadi setelah jadi suami lo, dia tetep sombong luar biasa?"

"Iya tetep sombong, malah makin parah. Dia nggak pernah ngubungin gue. Semua keperluan untuk pernikahan nanti, dia nggak mau tau. Buat dia, pernikahan ini adalah bencana," Kendra berkata sambil nyengir.

"Lo tenang aja. Gue yakin, suatu saat nanti dia bakal berbalik jatuh cinta ke lo." Vania merangkul bahu Kendra. "Emang kapan rencananya pesta pernikahan kalian?"

"Sepuluh hari lagi".

*****

Kendra berdiri mematung di depan pintu rumah keluarga Ariobimo.

Jadi ini rumahnya Andre?

Kendra tidak pernah menyangka, ternyata Andre benar-benar berasal dari keluarga berada. Ia pikir selama ini penampilan keren Andre hanya karena sok gaya, tetapi rupanya Andre memang kaya raya.

Rumahnya saja luas begini, padahal ini baru bagian depan rumahnya, pikir Kendra.

"Kok diam aja?" tegur Bu Ariobimo. "Ayo masuk, ini 'kan rumah kamu juga."

Kendra baru tersadar, sekarang ia adalah bagian dari keluarga Ariobimo.

Ya ampuuun, dirinya yang tak seberapa ini sekarang tiba-tiba menjadi menantu keluarga super tajir??

Pantas undangan saja 4000 lembar lebih. Saat ini, Kendra merasa dirinya tak cukup pantas untuk bersanding dengan Andre. Jelas saja Andre kesal luar biasa. Lelaki seperti dia harusnya mendapatkan perempuan yang juga berasal dari keluarga sederajat dan tentunya cantik dan sexy, bukan seperti dirinya yang biasa-biasa saja.

Marrying Mr. PerfectOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz