Part 12 - I'll Get You Back

98.5K 5.6K 77
                                    

"Terima kasih ya kamu sudah mau menemani Mama," ucap Bu Ariobimo sambil tersenyum.

"Sama-sama Ma, justru Kendra senang bisa jalan-jalan sama Mama."

Sepanjang hari itu dihabiskan Kendra memenuhi ajakan ibu mertuanya untuk ke salon dan shopping bareng. Kendra bukan tipe perempuan yang suka berlama-lama di salon. Ia ke salon paling hanya untuk potong rambut. Selebihnya ia lakukan sendiri di rumah, termasuk luluran. Sedangkan creambath, itu belum tentu setahun sekali ia lakukan. Untuk pijat pun ia merasa lebih cocok dengan pijatan Mbok Umi yang bisa dipanggil ke rumah daripada menghabiskan waktu di salon untuk mencoba spa. Lagipula, jika pijat di rumah, itu artinya selesai pijat ia bisa langsung tidur lelap tanpa membuang waktu bermacet-macetan di jalan yang tentunya membuatnya kembali stres dan merasa membutuhkan pijat tambahan.

Tetapi pijat di spa ternyata memang enak. Entah karena pengaruh musik atau aromatherapy oil yang dihirupnya selama proses spa berlangsung, tetapi Kendra langsung merasa rileks sejak sentuhan pertama dan tertidur lelap hingga spa berakhir. Meskipun menurut Kendra tetap tidak ada yang bisa mengalahkan pijatan Mbok Umi.

Seumur-umur baru kali ini ia betah di salon selama berjam-jam. Segala macam perawatan dilakukan, mulai dari potong rambut, creambath, spa, perawatan wajah, ratus, hingga manicure, dan pedicure. Kendra sampai terbelalak melihat tagihannya tapi mertuanya dengan santai mengeluarkan selembar kartu dan menggeseknya seolah mereka cuma habis membeli tahu dan tempe di tukang sayur.

Mungkin begitu kebiasaan orang kaya. Mereka bekerja keras untuk mendapatkan kekayaan dan kemudian memberikan reward kepada diri mereka sendiri atas hasil yang telah dicapai. Kendra pun merasa jumlah yang dibayarkan sebanding dengan hasil yang didapatkan.

Kendra sampai berdecak kagum melihat jari-jari kakinya tampak begitu bersih dan jemari tangannya tampak begitu cantik. Wajahnya juga terlihat sehalus pualam, kulit badannya lembut hasil mandi susu, rambutnya wangi dan tertata rapi. Ibu mertuanya juga terlihat sangat segar dan tampak lebih muda setelah keluar dari salon. Bu Ariobimo bahkan mengusulkan agar mereka berdua menjadwalkan untuk pergi ke salon bersama secara rutin.

Setelah dari salon, Kendra dan ibu mertuanya pergi ke mall dan shopping ke beberapa toko. Ibu mertuanya membelikannya sepasang sandal cantik berhak 7 cm setelah sepanjang acara berbelanja ia hanya melihat barang, mengintip harganya, kemudian meletakkannya lagi. Sandal yang kini dikenakannya itu tadinya ia coba.

Sandal itu sungguh cantik, secantik harganya. Kendra tak tega mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli alas kaki, meskipun selain gajinya sendiri, Andre juga memberikan uang belanja dalam jumlah yang cukup besar dan selalu masih banyak bersisa setiap bulannya.

Bu Ariobimo yang gemas melihatnya kemudian meminta penjaga toko untuk membawa sandal itu ke kasir dan membayarnya sebelum Kendra bisa mencegah.

"Kalau kamu suka sesuatu, beli. Jangan terlalu perhitungan. Hargai diri sendiri," ucap Bu Ariobimo tadi.

Mungkin memang Kendra harus belajar dengan gaya hidup yang baru. Gaya hidup Andre dan keluarganya yang memang memliki standar jauh di atas gaya hidupnya selama ini.

"Papa dan Andre sudah sampai di restoran, yuk kita ke sana," ajak Bu Ariobimo.

Andre dan papanya datang menyusul untuk makan malam bersama di sebuah restoran. Sesampainya di restoran, Kendra meminta ijin untuk pergi ke toilet sebentar. Di toilet, Kendra membasuh wajahnya dengan tissue yang sudah dibasahi lalu mengulaskan kembali bedak dan lipstik. Wajahnya kini terasa kembali segar.

Sambil membenahi riasannya, Kendra melirik ke arah perempuan yang berdiri di sebelahnya. Perempuan itu sangat cantik. Tubuhnya semampai dan sexy. Kulitnya terlihat sangat terawat. Gaya dandanan dan pakaiannya mengingatkan Kendra pada perempuan yang dulu dilihatnya sedang berbicara dengan Andre. Sungguh cantik, menarik, dan bisa membuat setiap lelaki menoleh.

Marrying Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang