Part 6 - Saat Dia Jauh

119K 7.1K 205
                                    

"Aku udah sampai," ujar Kendra lewat telepon sesampainya ia di Palembang.

"Cepetan pulang," jawab Andre.

"Ini juga baru turun pesawat bos," sahut Kendra geli. Si kunyuk ini lebay sekali.

"Pokoknya cepetan pulang. Gue udah nggak biasa makan masakan restoran yang enak. Lidah gue udah mati rasa sejak sering makan masakan aneh dan gosong buatan lo."

"Tapi habis juga 'kan," balas Kendra nggak mau kalah.

"Daripada laper."

"Ngakuin masakan istri enak aja susah banget."

"Ya udah pokoknya lo cepet pulang. Ingat, lo jangan macam-macem sama cowok lain di Palembang."

"Bukannya kamu yang macem-macem?"

Bayangan perempuan cantik itu kembali melintas di kepala Kendra.

"Enak aja, dengerin ya, gue berani sumpah, cakep-cakep gini gue suami setia. Lo harus bersyukur punya suami cakep dan setia kayak gue."

Kendra tergelak mendengarnya. Si kunyuk ini selalu PDOD – percaya diri over dosis.

"Malah ketawa dikasih tau. Lo kabarin gue minimal tiga kali sehari."

"Emangnya minum obat?"

"Pokoknya gue bilang minimal tiga kali."

"Iya, cerewet. Udah dulu ya, udah mau ditinggal sama yang lain."

Kendra mengakhiri pembicaraan. Sebelum menutup telepon, Andre masih sempat berkata "Cepat pulang."

Cepat pulang? Mendarat aja belum ada 10 menit.

*****

"Kesepian ya?" Rico tertawa kecil.

Andre menghembuskan asap rokoknya.

"Iya," sahutnya kemudian.

"Nggak ada temen berantem?"

"Hehe..." Andre tertawa sumbang. "Lo harus nikah dulu supaya tahu rasanya kesepian ditinggal istri, Bung Rico Gempal."

Andre punya julukan untuk sahabatnya, yaitu Bung Rico Gempal. Jika Bung Rico Ceper bertubuh kurus, maka Rico sahabatnya sedikit berisi, karena itu Andre menjulukinya Bung Rico Gempal.

"Dan lo harus bersyukur sudah dikasih istri," balas Rico. "Lo harusnya perlakuin Kendra baik-baik. Bukannya ngajak berantem tiap hari."

"Haha... itu 'kan bonus karena kebetulan istri gue Kendra."

Andre ingat, sejak pertama kali ia kenal Kendra, ia dan Kendra lebih sering berantem daripada bicara baik-baik. Seperti sudah digariskan seperti itu, setiap bicara dengan Kendra rasanya aneh kalau tidak menjawabnya dengan ketus.

Ia suka melihat Kendra cemberut. Wajah Kendra jadi terlihat lucu dan menggemaskan. Karena itu ia selalu berusaha membuat Kendra cemberut, karena ia suka melihatnya. Jika perempuan lain akan berusaha bertutur kata dan bersikap jaim di depannya, maka Kendra tidak begitu. Kendra akan berkata dan bersikap apa adanya, dengan gayanya sendiri. Jika perempuan lain akan berusaha menarik perhatiannya, maka Kendra justru terlihat cuek.

Andre jadi penasaran apakah dirinya tidak menarik di mata Kendra. Rata-rata perempuan akan tergila-gila pada dirinya, tetapi Kendra nampaknya tidak. Tidak pernah sekalipun Kendra bebicara dengan nada manja seperti perempuan lainnya. Kendra ya seperti itu. Cuek, apa adanya, tapi baik.

Kendra suka memberinya makanan kecil seperti coklat atau kue, tapi itu pun dengan gaya cuek. Andre tahu, Kendra baik ke semua orang, ia memberi coklat tidak hanya kepada dirinya, tapi juga kepada Rico dan yang lain. Berbeda dengan perempuan lain yang suka memberi sesuatu yang mahal dengan bungkusan rapi yang memperlihatkan bahwa perempuan itu terlalu berusaha untuk menarik perhatiannya.

Marrying Mr. PerfectWhere stories live. Discover now