Part 35 - Saatnya Move On!

101K 6.1K 381
                                    

Kendra membuka mata dan menggeliatkan badannya. Dicobanya untuk mengumpulkan kesadaran yang sebagian masih berkelana di dunia lainnya. Samar tapi pasti, ia bisa mengingat mimpinya semalam. Mimpi yang sangat indah bersama seseorang yang tidak dikenalnya, tetapi terasa begitu nyata.

Ia jarang bermimpi. Namun biasanya setiap mimpi yang menghampiri selalu memiliki arti. Kendra bertanya-tanya, sosok yang hadir dalam mimpinya semalam siapa? Kendra berusaha mengingat satu persatu anggota keluarganya, bahkan orang-orang dari masa lalunya, tetapi tidak satu pun yang memiliki wajah serupa dengan seseorang yang hadir dan menyapa dalam mimpinya.

Ah sudahlah, mungkin hanya bunga tidur semata, pikir Kendra.

Kendra bangun dari tempat tidur dan membuka pintu kamar. Baru saja melangkah, ia mencium aroma yang menggoda dari arah ruang makan. Dilihatnya Andre sedang menuangkan makanan ke dalam mangkuk. Kendra membelalakkan mata dan nyaris tidak percaya melihatnya. Itu Soto Madura?

"Selamat pagi," sapa Andre yang menyadari kehadiran Kendra.

"Pagi," balas Kendra.

Andre tersenyum melihat mata Kendra yang sedari tadi tertuju ke arah mangkuk yang terletak di meja.

"Nggak usah masak untuk sarapan. Gue tadi beli Soto Madura. Ayo cepetan dimakan mumpung masih hangat."

Kendra mengangguk lalu cepat-cepat pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, ia kembali ke ruang makan dan menemukan Andre yang sudah menunggunya dengan nasi putih hangat dan Soto Madura yang dari aromanya sepertinya begitu lezat.

Tanpa disuruh, Kendra segera duduk dan menyantap Soto Madura yang tersaji di hadapannya. Sesuai perkiraan, Soto Madura ini rasanya begitu mantap. Irisan dagingnya besar-besar. Apalagi setelah ditambah sambal dan air perasan Jeruk Nipis, makanan ini benar-benar sedap.Kendra menikmati sarapannya dengan lahap. Kendra masih tidak percaya pagi ini ia bisa menyantap Soto Madura. Andre yang duduk di hadapannya takjub dan tertawa geli melihat Kendra yang makan seperti orang kelaparan.

"Enak ya?" tanya Andre.

"Enak banget. Kok kamu tahu aku lagi pengin Soto Madura?"

"Oh ya?"

"Semalam aku tiba-tiba pengin Soto Madura, taunya pagi ini sudah ada. Ajaib!"

"Kebetulan banget ya. Tadi pagi tiba-tiba aja gue pengin keluar beli sarapan. Awalnya sih mau beli Bubur Ayam yang biasanya itu. Terus ingat ada Soto Madura yang buka pagi-pagi di ruko dekat Jalan Sentosa. Ya udah gue ke situ."

"Jalan Sentosa? Berarti lumayan jauh dong. Pantesan aku nggak tahu kalau ada warung Soto Madura di situ."

"Gue juga nggak tau kalau lo suka Soto Madura. Gue tadi mikir enak 'kali ya kalau makan masakan berkuah yang hangat untuk sarapan. Siapa tahu lo jadi bisa makan."

Kendra melanjutkan makannya. Andre juga menyantap makanan yang ada di hadapannya sambil menatap Kendra. Andre merasa sedikit lega. Setidaknya, Kendra sudah mau bicara dengannya. Setidaknya, ia bisa menyenangkan hati Kendra, meskipun hanya dengan membelikannya Soto Madura. Sungguh ajaib tapi nyata, bagaimana bisa keinginan Kendra sama dengan keinginannya.

Tiba-tiba Kendra bersendawa dengan suara yang cukup keras.

"Enak banget ya?" tanya Andre sambil tertawa mengamati tingkah istrinya.

Kendra tersenyum malu.

"Maaf."

"Nggak apa-apa. Gue senang liat lo akhirnya bisa makan banyak. Kalau makannya kayak gini terus, 'kan lo jadi cepat sembuh."

Marrying Mr. PerfectWhere stories live. Discover now