Part 15 - Kenapa?

95.4K 5.5K 215
                                    

Rico menatap Andre yang tampak sibuk dengan handphone di tangannya. Sedari tadi Andre belum menyentuh makan siangnya dan malah asik dengan handphonenya.

"Makan dulu," tegur Rico.

"Iya," jawab Andre pendek. Ia tetap sibuk membalas chat sambil tersenyum sendiri.

Rico mengambil sebuah sosis dari piring Andre.

"Kok diambil?" protes Andre.

"Daripada nggak dimakan," kata Rico sambil menggigit sosis yang dicurinya dari piring Andre.

"Dasar."

"Pasti lagi BBMan sama Sellina ya?"

Andre hanya diam menatap Rico. Bagi Rico, diamnya Andre berarti iya. Rico lalu menyingkirkan piringnya yang sudah kosong dan mulai meminum teh hangatnya. Dinyalakannya sebatang rokok.

"Menurut lo, kalau Kendra tau, gimana perasaannya?" tanya Rico sambil menghembuskan asap rokoknya.

Andre mengalihkan pandangannya dari handphone berganti menatap Rico.

"Hubungan kami kan sebatas rekan kerja," jawab Andre.

"Yakin?" Rico menatap Andre dengan pandangan tak percaya.

"Iya. Emang apa lagi? Ini juga lagi ngebahas model kursi yang mau dibeli."

Rico tersenyum lalu menghisap rokoknya.

"Ngebahas kursi kok sambil senyum-senyum. Senyum karena kursi atau karena yang mau beli kursi?"

"Lo bawel ah."

Andre meletakkan handphonenya dan mulai makan. Rico tertawa.

"Kenangan itu akan tetap ada, tapi jangan terfokus di sana. Lo hidup untuk masa depan, bukan untuk kenangan."

Andre hanya diam. Dalam hati ia membenarkan kata-kata Rico. Sahabatnya itu sudah sangat mengenal dirinya dan nampak selalu tau apa yang harus diucapkan dalam segala situasi yang terjadi. Tapi dirinya dan Sellina 'kan cuma sebatas rekan kerja. Itu pun hanya sampai project bistro selesai.

"Gue dan Sellina cuma rekan kerja, nggak lebih. Thanks udah mikirin gue."

"Gue harap juga gitu. Gue harap lo selalu ingat kalo lo sekarang punya Kendra." Rico diam sejenak. "Kalaupun misalnya nggak ada Kendra, gue juga tetep nggak setuju lo dekat lagi sama Sellina. Dalam hidup ini, akan ada orang-orang dari masa lalu yang mencoba kembali ke hidup lo. Hati-hati. Di masa lalu, Tuhan sudah menunjukkan orang seperti apa mereka sebenarnya. Tuhan memang memerintahkan agar kita bisa memaafkan kesalahan orang lain, tapi tidak berarti Tuhan menyuruh kita menjadi orang bodoh dan kemudian terperdaya untuk kedua kalinya," tutur Rico perlahan.

Kembali Andre terdiam dan termenung untuk waktu yang cukup lama.

"Iya, thanks udah ngingetin. Gue sama Sellina hanya sampai project ini selesai. Lo bisa pegang omongan gue."

Rico hanya menanggapi ucapan Andre dengan anggukan. Dalam hati ia tidak terlalu percaya dengan apa yang Andre ucapkan. Rico mengenal Andre sudah sekian tahun lamanya dan ia tahu betul seperti apa perasaan Andre terhadap Sellina.

Andre akan mudah luluh dengan permintaan Sellina. Apapun yang Sellina inginkan sedapat mungkin Andre kabulkan. Rico khawatir Andre akan terjebak dalam cinta masa lalu bersama Sellina lalu meninggalkan Kendra. Sebenarnya di antara mereka bertiga, Kendra yang Rico pikirkan. Kendra terlalu baik dan tidak pantas disakiti. Jika Andre memilih untuk kembali bersama Sellina, lalu bagaimana dengan Kendra?

"Sebenarnya lo cinta nggak sama Kendra?" tanya Rico membuat Andre kaget dan menghentikan suapannya.

"Kenapa lo nanya gitu?"

Marrying Mr. PerfectWhere stories live. Discover now