Part 20 - You Broke My Heart Into Million Pieces

89K 5.5K 61
                                    

Sellina kembali ke Paris dengan penyesalan yang teramat dalam. Ia tidak menyalahkan siapa-siapa, tidak juga Pierre yang kemudian tidak lagi tinggal bersamanya. Semua orang di Jakarta, bahkan orang tuanya sendiri menyalahkannya. Tidak ada yang bertanya bagaimana patah hatinya Sellina karena telah menyakiti Andre.

No one ever know how she felt when she broke his heart.

Sellina membenci keadaannya. Dia bahkan membenci dirinya sendiri. Sellina berharap andai ini semua tidak terjadi.

Mungkin di mata orang lain, Sellina baik-baik saja, tapi tidak ada yang tau bahwa hatinya juga patah. Ekspresi wajah dan sorot mata Andre yang terluka terus berkelebat di depan matanya dan membayangi setiap langkahnya. Bayangan itu senantiasa hadir setiap saat, saat Sellina sedang berjalan, saat Sellina sedang mengantri di toko bahan makanan, dan setiap malam menjelang tidur, membuat Sellina berkali-kali terjaga sambil meneteskan air mata.

Betapa Sellina terluka membayangkan di belahan dunia lainnya Andre sedang menderita karena kebodohannya. Andai waktu dapat diputar kembali, tentu Sellina tidak akan melakukan perbuatan sebodoh ini, mengkhianati pria sempurna yang sudah memberinya cinta tak bertepi selama 13 tahun kebersamaan mereka.

Tetapi Sellina hanya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan, yang bisa terlena pada rayuan Pierre yang dikenalnya di sebuah bar hingga kemudian semuanya terjadi tanpa terkendali.

Setelah perpisahan mereka, Sellina menjalani hari-harinya yang sepi dalam penyesalan dan kepedihan. Semua kenangan indah selama 13 tahun perjalanan cinta menjelma menjadi kenangan menyakitkan yang menghantuinya dengan jutaan rasa bersalah siang dan malam.

Sering ia berharap dirinya memiliki cukup keberanian untuk mengirim pesan kepada Andre sekedar untuk menanyakan kabar atau mengatakan betapa ia menyesal. Tetapi Sellina sadar, itu hanya akan menyakiti Andre lebih dalam lagi.

Andre berkata bahwa suatu hari ia pasti memaafkan Sellina. Tapi Andre butuh waktu untuk bisa menerima kenyataan. Sellina hanya berusaha untuk bersabar dan menunggu hingga Andre bisa memaafkannya. Ia berharap saat pintu maaf itu terbuka, Andre masih menyimpan cinta untuknya meski semuanya tak akan pernah lagi sama.

Di sebuah megapolitan bernama Jakarta, Andre berusaha mengumpulkan kembali kepingan hati dan harga dirinya yang sudah jatuh terinjak-injak oleh satu-satunya perempuan yang mengisi hidup dan hatinya selama lebih dari 10 tahun lamanya. Saat itu Andre membiarkan egonya yang berkuasa. Ia memang mencintai Sellina, tapi bukan berarti ia mau dibodohi.

Tak sekalipun Andre tergerak untuk menghubungi Sellina ataupun mencari tau keadaannya melalui orang lain. Bukan dia tidak rindu, namun luka yang Sellina berikan sungguh teramat dalam. Bahkan ribuan kilo jarak di antara mereka seolah belum cukup untuk bisa mengusir bayangan dan kenangan bersama Sellina yang seringkali hadir di setiap detik hidupnya dan membuatnya harus melalui hari dalam pedihnya luka dan rasa malu yang harus ditanggung oleh dirinya dan juga keluarganya.

Sellina tidak hanya mengkhianati dirinya, tetapi Sellina mengkhianati mereka berdua. Sellina tidak hanya menghancurkan hatinya menjadi jutaan kepingan, tetapi Sellina juga telah menghancurkan masa depan yang telah mereka rancang bersama.

Sejak saat itu Andre berubah. Ia melampiaskan rasa kecewa dan sakit hatinya dengan mengencani banyak wanita yang bisa dengan mudah ia dapatkan hanya dengan bermodalkan ketampanan dan kekayaan.

Jika Sellina bisa, ia juga bisa. Semua barang mewah yang dikenakannya sesungguhnya hanyalah sebuah topeng untuk menutupi rasa rendah diri. Pengkhianatan yang Sellina lakukan telah membuat Andre kehilangan rasa percaya diri dan tenggelam dalam perasaan terbuang dan tidak berharga. Andre merasa tidak layak untuk dicintai. Jika Sellina saja bisa dengan mudahnya mengkhianatinya, apalagi perempuan lain.

Sejak saat itulah Andre membangun dinding tebal dan tinggi di sekelilingnya untuk melindungi diri dan hatinya, agar tidak ada lagi satu makhluk yang bernama perempuan yang bisa menyakitinya.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan malam Jakarta, Andre berkelana dari satu klub ke klub lainnya, mencari pelipur lara dengan wanita yang berbeda setiap malamnya. Malamnya memang hingar bingar, tetapi hatinya sepi.

Tidak ada yang tahu, bahwa di dalam sosok lelaki sempurna yang senantiasa menebarkan pesona kepada kaum hawa, ada sebuah jiwa yang rapuh, jiwa yang rindu akan perasaan dicintai tanpa melihat semua kesempurnaan dan segala kemewahan yang ia miliki.

*****

Terima kasih untuk kalian yang setia membaca dan taburan bintang yang sudah mencapai angka 1000 lebih. I can't thank you enough for this *ketjup

Sebagai rasa terima kasih, saya upload 2 part hari ini. Part selanjutnya akan diupdate sesuai jadwal yaitu setiap Senin dan Selasa. Jika ada notifikasi update sebelum Senin dan Selasa, itu hanya untuk rapihin typo error dari part 1 sampai terakhir.

Btw, Wattpad kayaknya sedang error. Notifikasinya suka telat. Orang komen kapan, notifikasinya baru masuk besoknya atau nggak ada.

Oh ya, bagi yang belum baca note di awal cerita, apa yang saya tuliskan di sini based on true story, jadi saya tidak bisa seenaknya mengubah jalan cerita, nanti berubah pula kenyataan hidup para tokoh yang ada di sini hehehe...

See... Mas Andre sebenarnya nggak jahat. Dia punya alasan untuk semua yang dia lakukan. In fact, kita semua punya alasan untuk apapun yang kita lakukan, ya kan?

Ya udah gitu dulu yaaaa... Keep reading karena cerita ini tidak akan bisa berlanjut jika tidak ada yang membaca.

Selamat Hari Kartini bagi Perempuan Indonesia. Jadilah Per-Empu-An yang sesungguhnya (arti: yang dihormati). Agar bisa dihormati, perempuan harus menjaga budi dan bisa menghormati dirinya sendiri :)

Marrying Mr. PerfectWhere stories live. Discover now