12

668 110 40
                                    

SHADOW

"Ada banyak hal di dunia ini yang tak seharusnya kau ketahui."

__________________

"Kembalikan ini kepadanya!" Solbin melempar buku catatan milik Hyunwoo yang tempo hari memang Yoojung ambil secara diam-diam. Bahkan ia ingat sekali Hyunwoo berteriak marah di kelas saat mengetahui buku catatannya menghilang. Menyumpahi seisi kelas dan bahkan mengacak seluruh loker membuat semua orang berdecak kesal.

Dan kini ia harus mengembalikannya? Benar-benar cari mati.

Solbin tersenyum sinis berjalan meninggalkan Yoojung dengan segenap kekesalan yang tidak bisa ia luapkan. Sengaja mendorong bahu Yoojung degan bahunya selagi berjalan melewati Yoojung, Solbin berbisik. "Lakukan tugasmu dengan benar atau akan kubocorkan video ini ke seluruh negri."

Yoojung mengeraskan rahangnya, tangannya mengepal memeluk buku catatan milik Hyunwoo, menahan amarah yang seolah membakar ubun-ubunnya. Bagaimana caranya agar ia mendapatkan kembali video itu?

Yoojung kembali ke kelas sembari menyembunyikan buku catata itu di balik seragamnya. Solbin terkekeh mengejek mengetahui apa yang Yoojung sembunyikan. Buku catatan itu sungguh membuat jantungnya berdegup. Dia harus mengembalikan buku itu tanpa sepengetahuan Hyunwoo. Sungguh, kau tidak tahu betapa mengerikannya ketika lelaki itu marah.

Tidak. Bukannya Yoojung mendapatkan amarah dan umpatan Hyunwoo, bahkan ia sudah mengalami hal yang lebih  buruk dari itu. Hanya saja ia benar-benar tak suka berurusan dengan orang lain apalagi membuat keributan. 

Maka, ketika bel istirahat berbunyi dan seluruh penghuni kelas berhambur keluar kelas, diam-diam Yoojung menaruh kembali buku milik Hyunwoo ke dalam tas pemuda itu. Berjalan kembali ke bangkunya, Yoojung merasa lega telah mengembalikannya tanpa diketahui siapapun.

Namun pada nyatanya, ia salah besar. Solbin tahu Yoojung akan mengembalikan buku itu saat istirahat. Ia mendatangi Hyunwoo dan mengatakan bahwa lelaki itu harus melihat sesuatu di kelas. Maka, begitu Hyunwoo kembali ke kelas dan melihat Yoojung berdiri di dekat bangkunya, pemuda itu bersembunyi di luar kelas, mengintip. Tersenyum sinis menahan amarah, Hyunwoo masuk dengan kekehan yang sukses membuat Yoojung kembali bangkit dari duduknya.

"K-kau..."

"Jadi itu kau?" 

"Tidak. Maksudku begini.."

"Dasar j*lang! Beraninya kau mengambil buku catatanku!" bentak Hyunwoo sukses membuat netra Yoojung bergetar. Keningnya berkerut, matanya menatap luruh mata Hyunwoo. Lelaki ini bahkan tak lebih mengerikan daripada ayahnya. Namun caranya berteriak membuat Yoojung tak nyaman. Ia bahkan melihat sudah ada beberapa anak yang mengintip sebab penasaran akan suara bentakan yang Hyunwoo lakukan.

Sial.

"Jawab aku!"

Yoojung menyibak poninya menahan diri untuk tidak balas membentak. Tiba-tiba Hyunwoo meraih pergelangan tangannya dan menatapnya tajam. "Jadi begitu caramu mendapatkan peringkat tinggi di kelas? Mencuri buku catatan?"

"Lepaskan.." lirih Yoojung berusaha melepaskan pegangan tangan Hyunwoo di pergelangan tangannya yang membuatnya sakit. 

"Dasar j*lang!" 

Plak!

"Kyaaa!" Suara teriakan siswi-siswi yang menonton terdengar begitu secara tiba-tiba Hyunwoo menampar Yoojung begitu keras. Telunjuk pemuda itu mengacung, tatapannya mengintimidasi.

"Sudah kuduga! Hidup di keluarga terpandang tidak lantas membuat tingkahmu terhormat! Dasar j*lang!"

Hyunwoo hendak melemparkan pukulan kedua, beruntung Sungwoon sang ketua kelas langsung berlari dan menahan kepalan tangan Hyunwoo. "Hentikan!"

Save MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang