25

265 56 28
                                    

!!WARNING!!
BERISI ADEGAN SELF HARM

_________

Jungkook memandangi bungkusan hadiah hoodie biru muda yang sebelumnya ingin ia berikan pada Yoojung. Namun, agaknya ia akan menunda untuk memberikan hadiah itu pada Yoojung. Penuturan Yoongi mengenai Taehyung kini membuatnya resah.

"Soojin-a..." Gumamnya. Tiba-tiba ia menjadi merindukan istrinya tersebut. "Maafkan aku."

Pemuda itu mengusap wajahnya kasar, kemudian ia menenggak kembali sojunya. Banyak hal yang berkecamuk dalam pikirannya saat ini dan membuatnya ingin mabuk untuk sedikit menenangkan dirinya.

Duduk di sudut ruang tengah rumah dengan kondisi lampu mati, ditambah dengan beberapa botol soju yang menemaninya ia jadi teringat bagaimana Soojin dahulu selalu memarahinya jika menemukan Jungkook mabuk. Istrinya itu sangat membenci bau alkohol dan selalu mewanti-wanti agar suaminya tidak minum terlalu banyak alkohol, atau jika bisa berhenti mengkonsumsinya.

"Soojin.. ah, kenapa semuanya menjadi rumit. Aku tak pernah berpikiran untuk membalaskan dendamku pada si bajingan Kim Taehyung, jadi aku memilih untuk menyembunyikan semuanya dari bajingan itu." Jungkook mulai menceracau. "Tentang bagaimana Namoo bukanlah darah dagingku.. tentang bahwa Taehyung adalah ayah kandungnya. Aku tak pernah berniat untuk memberitahu bajingan itu tentang Namoo. Tapi..."

Jungkook menghela nafas panjang. Memikirkan bahwa gadis serapuh Kim Yoojung berada di sisi Taehyung membuat Jungkook khawatir. Obrolannya dengan Yoongi, membuatnya berpikir begitu keras.

"Seperti yang kau tahu, Soojin pernah berpacaran cukup lama dengan Kim Taehyung sebelum menikahimu. Kau tahu kan, bahwa Soojin sangat mencintai Taehyung bahkan mungkin sampai detik nafas terakhirnya. Oo, aku tak berusaha mengungkit luka lama."

"Tak masalah, hyung. Aku tahu, Soojin tak pernah benar-benar memberikan hatinya padaku. Yang membuatku lebih kesal adalah kenyataan bahwa laki-laki yang dicintai Soojin adalah Kim Taehyung."

Yoongin mengangguk. "Kau benar. Tak ada hal baik dalam dirinya. Jung, dengarkan aku, aku tak tahu apa yang sedang kau rencanakan, tapi kuharap kau tak berurusan dengan Kim Taehyung. Selain, lelaki itu memang sedikit gila, keluarganya pun memiliki kekuasaan yang melindunginya. Salah langkah, kaulah yang akan terluka."

Berurusan dengan Kim Taehyung, itu berarti Jungkook benar-benar memiliki musuh yang sulit untuk dihadapi. Ia berniat untuk membongkar segala kebusukan Kim Taehyung, namun satu bukti tak cukup untuk melawannya dan menyeretnya dalam ranah hukum. Keluarganya yang terpandang memiliki banyak koneksi untuk membungkam siapapun yang berusaha menghancurkan mereka.

Apa yang harus kulakukan?

***

Taehyung menatap lekat Yoojung. Sudah lebih dari satu jam lelaki itu terus menatap Yoojung yang sibuk mengerjakan tugas sekolahnya. Mereka berdua berada di ruang tengah. Seluruh pelayan, Taehyung perintahkan untuk pulang lebih awal. Kedua orang tua mereka masih memiliki kesibukan di luar negeri.

Hal ini memberikan Taehyung kesempatan untuk memiliki waktu bersama dengan leluasa bersama adiknya. Tangan Taehyung menggapai anak rambut Yoojung dan menyisirnya ke belakang telinga Yoojung. Kemudian ia menyentuh telinga adiknya itu dan memainkannya.

"Kau sudah selesai?"

"Emm, sebentar lagi."

Taehyung menghela nafas. Lantas menarik buku tugas adiknya dan mengerjakan beberapa soal terakhir. "Kau berkata seperti itu juga 30 menit yang lalu."

Save MeWhere stories live. Discover now