26

274 54 21
                                    

Malam semakin larut. Suara hembusan angin dan bisik-bisik serangga beradu dalam kesunyian malam. Tenggelam dalam ketidaksadarannya, berselimut aroma alkohol, Jungkook tertidur di lantai dengan tangan memegang botol soju. Dengkuran lembutnya beradu dengan suara detik jarum jam dinding di ruang tengah.

Harapan-harapan samar berkabur tergantikan oleh mimpi-mimpi kalut kenangan lama yang menyakitkan. Jungkook melenguh dalam tidurnya. Satu tetes air mata penyesalan meluncur halus dari matanya. "Soojin-a.."

Sementara itu, di sebuah kediaman mewah milik keluarga Kim, dua anak keluarga Kim duduk berdua menyimpan masing-masing perasaan yang sulit dijelaskan. Taehyung mengusap pipi adiknya,-Kim Yoojung, dengan jemarinya. Ada noda darah tertinggal dari usapan jempolnya.

"Ini. Aku dapat membantumu untuk membuatnya."

Menepis tangan kakaknya, dan bangkit duduk untuk segera merapikan kotak kayu berisi benda-benda tajam si sinting Kim Taehyung, Yoojung dengan tegas mengatakan bahwa ia tak memiliki ketertarikan yang sama dengan Taehyung.

"Itu menyakitkan. Aku tak suka."

Terkekeh ringan, Taehyung menatap punggung adiknya yang tengah mengembalikan kotak kayu tersebut ke dalam laci. Kemudian ia berjalan keluar kama dan kembali setelah beberapa saat membawa kotak P3K.

Taehyung membiarkan adiknya itu membersihkan lukanya dan membalutnya dengan kasa. "Kau tahu, aku hanya bercanda bukan."

"Ya." Yoojung mengangguk kecil. "Tapi itu tidak lucu."

Taehyung terkekeh sekali lagi.

"Kau membuat wajahku kotor." Keluh Yoojung. Tersenyum miring, tangan lebar Taehyung menarik dagu Yoojung kemudian dalam gerakan cepat ia menjilat pipi adiknya yang memiliki noda bekas darahnya.

"Aghr! Menjijikkan!"

"Haha.. kau sangat manis."

"Berhenti menggodaku."

Selesai membersihkan luka kakaknya dan membalutnya dengan plester luka, Yoojung beranjak untuk pergi meninggalkan kakaknya. "Sudah malam. Aku mengantuk. "

"Baiklah. Tidur nyenyak. Selamat malam."

Yoojung mengangguk. "Selamat malam." Jawabnya kemudian menutup pintu kamar Taehyung dengan pelan. Ia menghela nafas panjang sebelum berjalan kembali menuju kamar tidurnya.

Sebelum itu, ia perlu ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Ini adalah pertama kalinya Taehyung bersikap aneh. Sebelumnya, kakaknya tak pernah sekalipun untuk menawarinya melakukan hal-hal gila tersebut. Melukai diri sendiri?

Yoojung sendiri tidak tahu harus memberi reaksi seperti apa. Taehyung dengan kegemaran self-harm nya adalah bentuk dari pelampiasan rasa tertekan yang diberikan kedua orang tua mereka. Gadis itu tahu betul apa yang dialami Taehyung sebelum ia diadopsi oleh keluarga ini.

Menyalakan keran air dan menatap wajah penuh noda darah, Yoojung mengamati wajahnya yang selalu terlihat mendung tersebut. Jika diingat, kapan terakhir kali ia tersenyum lebar dan bebas?

Mengingat percobaan bunuh dirinya yang gagal terakhir kali, membuat gadis itu kini berpikir ulang. Memang benar, dari segala tekanan dan rasa frustasi yang diberikan oleh keluarga ini, Yoojung pastinya sudah memiliki cukup alasan untuk pergi meninggalkan dunia ini.

Ayah dan mama nya yang tak pernah tulus mencintainya. Mengadopsinya hanya untuk mendongkrak citra baik di depan media, namun dibelakang publik ia mendapatkan kekerasan fisik maupun mental. Ia adalah samsak tinju yang ayahnya miliki guna meluapkan segala rasa frustasi yang dimilikinya. Sedangkan bagi mamanya, ia harus tampil sempurna tak kurang sedikitpun.

Save MeWhere stories live. Discover now