ᴀᴅᴏʀᴇ ᴜ

18.2K 1.5K 209
                                    

Misa lagi sibuk tidur-tiduran diatas ranjangnya sejak tadi. Sesekali dia mengecek ponselnya berharap ada pesan dari Kara yang siapa tau mengajaknya pergi keluar untuk menghabiskan hari libur mereka.

Tapi nihil, Misa udah cek dari pagi banget dan ngga ada. Huh, Misa sedih banget sebenernya. Dia pengen banget keluar sama orang tuanya, tapi orang tuanya sedang pergi ke luar kota. Mas Doy? Misa ngga tau ah, dia bangun tadi Mas Doy udah ngga ada dirumah. Misa kesel.

Misa akhirnya milih buat keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur untuk mengambil cemilan. Tangannya mengambil coklat yang sengaja dibelikan Doyoung untuknya beberapa hari yang lalu. Misa liatin coklat itu lama sebelum akhirnya dia makanin, dengan posisi masih di depan kulkas.

"Ngapain disana?"

Misa hampir aja jatuhin coklatnya kalo dia ngga sigap buat megangin coklat itu dengan erat. Misa muter badannya dan nemuin Doyoung yang berpakaian putih dengan celana pendek berwarna biru.

"Ih Mas Doy ngagetin aja, ngeselin!" Misa ngembungin pipinya, tapi mulutnya ngga berhenti ngunyah coklat yang masih menuhin mulutnya itu.

"Saya kan cuma nanya." Doyoung ngedeket terus dia liatin Misa dari deket, "ngga bosen liburan di rumah terus?"

"Bosen, tapi ngga ada yang ngajak jalan." Misa mengendikkan bahunya, setelahnya menutup kulkas dan lanjut makan.

"Ngga punya pacar sih."

"Pacarku kan Mas." Telinga Doyoung seketika memerah mendengar Misa mengucapkan kalimat itu. Hey, Doyoung ngga pernah ngerasa segugup ini ketika bersama Misa dulu.

"Mau pergi jalan-jalan ngga?"

Misa berhenti makanin coklatnya dan milih buat liatin Doyoung, tertarik dengan ajakan lelaki itu, "kemana?"

"Kepantai, ayo."

Dengan cepat kepala gadis itu mengangguk, bahkan poni tipisnya ikut bergerak, "oke, aku siap-siap dulu Mas."

Doyoung ngangguk dan ngebiarin Misa ninggalin dia di dapur rumah sendirian. Senyum Doyoung tanpa sadar mengembang, lihat betapa menggemaskan si manis tadi.



🌻🌻🌻



"Mas Doy, ayo sini masuk!" Misa daritadi udah basah-basahan di dalam air laut. Sebenernya Misa cuma renang di pinggiran aja karena dia selain takut gelap juga takut kedalaman.

Doyoung daritadi cuma liatin Misa dari area berpasir di pantai itu. Jadi apa dia harus menuruti permintaan gadis itu dan ikut masuk ke dalam air?

Matanya Doyoung masih perhatiin Misa yang udah ketawa-ketawa sendiri di dalam air. Misa selalu mencoba terlihat bahagia, Doyoung salut.

"Mas Doy~" Misa masih belum nyerah buat nyuruh Doyoung masih ke air lautnya, dia milih buat keluar dari air laut itu dan deketin Doyoung, "ayo renang."

Doyoung reflek masukin Misa kepelukannya, cukup bikin pipi gembil si manis memerah, ada apa dengan Doyoung akhir-akhir ini?

"Mas?"

"Baju kamu tembus pandang, saya ngga mau kamu di liatin. Ayo masuk lagi." Akhirnya, dengan Misa yang masih di pelukannya, Doyoung dorong gadis itu masuk kembali ke dalam air.

Akhirnya Doyoung nyerah dan mau juga main air sama Misa. Bahkan kali ini Doyoung-lah yang tampak lebih bersemangat. Dia berenang ke sana kemari ninggalin Misa yang masih sedikit di ujung pantai dengan senyum di bibirnya.

Misa hampir aja memekik marah pada orang yang tidak sengaja menendang air ke arah Doyoung kalo engga lelaki itu tahan dengan tatapan dia baik-baik aja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Misa hampir aja memekik marah pada orang yang tidak sengaja menendang air ke arah Doyoung kalo engga lelaki itu tahan dengan tatapan dia baik-baik aja.

"Mas Doy!" Misa teriak dari tempatnya bikin lelaki itu berhenti berenang dan memilih menolehkan kepalanya, "kenapa?"

"Mas Doy jangan ganteng-ganteng, nanti aku jatuh cinta terus!!" Misa seolah ngga punya urat malu teriak di sana. Bahkan beberapa udah liatin dia sambil berbisik.

Tipikal penduduk negara ini.

Doyoung ngga jawab, dia malah diem sambil liatin Misa yang tetep senyum sambil liatin dia. Hey, lihat betapa cantiknya Misa. Senyumnya sangat tulus dan matanya benar-benar menggambarkan betapa dia mencintai Doyoung.

Doyoung semakin yakin kalau dia memang tidak diizinkan untuk menyakiti hati si manis lagi. Itu alasan tuhan memberinya mimpi yang super panjang hari itu.

"Mas Doy, dingiin. Ayo pulang!" Misa sedikit menggigil setelah angin pantai mengenai tubuhnya yang basah.

Doyoung dengan cepat berenang ke tepian dan membiarkan Misa menempel dengannya. Bahkan Doyoung sekarang udah merangkul gadis itu, "kita bersihin air laut sama pasirnya dulu."

Misa ngangguk dan ngebiarin Doyoung narik dia ke arah pemandian terbuka di seberang sana. Disana cukup ramai, jadi Misa sama Doyoung harus ngantri dulu.

Mendapat giliran, Doyoung mandi duluan.

Kebayang ngga gimana ekspresinya Misa sekarang? Dia mau nangis aja, Mas Doy ganteng banget heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kebayang ngga gimana ekspresinya Misa sekarang? Dia mau nangis aja, Mas Doy ganteng banget heran. Doyoung yang nyadar Misa cuma liatin dia tanpa ikut mandi malah narik dia ngedeket dan biarin gadis itu berdiri di hadapannya. Lebih jelasnya, satu shower berdua.

"Liatin saya mulu, katanya tadi kedinginan."

"Hehe, Mas ganteng soalnya." Lagi-lagi mengungkapkan sesuatu tanpa tahu malu. Doyoung cuma ngusap pipi gembil itu dan itu untuk pertama kalinya bikin si manis shock berat.

Tolong, pipinya di usap. Sampai rumah Misa akan menangis beneran di atas kasur.

Jadi waktu selesai 'mandi', Doyoung sama Misa akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar sana untuk mengeringkan badan dengan angin laut.

Keduanya jalan berdampingan, tapi Doyoung ngga gandeng Misa, padahal mah Misa pengen banget.

Ngga ada yang buka percakapan sampai akhirnya Misa memulainya, "Mas?" Panggil Misa bikin Doyoung berdeham, pandangannya masih lurus kedepan.

"Mas ajak aku jalan-jalan, ngga kerja?"

Doyoung berhenti jalan, dia noleh kearah Misa, "saya sengaja cuti beberapa hari buat nemenin kamu liburan. Saya tau kamu pasti bosen karena Kara pasti kencan sama Jaemin."

Doyoung sama Misa saling pandang, tatapan keduanya beradu. Senyuman di bibir Misa kembali mengembang, terlihat cantik sekali, "Makasih, Mas."

Doyoung bergeming, masih dengan acara menatap si manis. Senyuman itu benar-benar berharga bagi dirinya sekarang. Dan Doyoung seolah kehilangan dirinya di dalam mata yang ia tatap itu.

Kegiatan menatapnya berhenti ketika Misa mulai melanjutkan acara berjalannya ninggalin Doyoung di tempatnya berdiri.

Tangan Doyoung bergerak buat megang dadanya sendiri, ". . . kenapa jantung saya berdetak cepat sekali?"

Tanpa Doyoung sadari telinganya memerah.

Dear Dream [✔]Where stories live. Discover now