𝟸𝟺𝟽

3.8K 603 90
                                    

Satu tahun pelajaran baru saja berlalu. Siapa sih yang nyangka sekarang si manis yang dulunya masih super kecil itu sekarang udah sampai di tingkat akhir sekolah menengah atasnya?

Sekarang gadis itu benar - benar tengah di sibuk - kan dengan kegiatan belajarnya karena sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional untuk kelulusannya.

Bukan cuma Misa sih, tapi seluruh kelas dua belas sekarang tengah di sibuk - kan dengan kegiatan belajar mereka.

Kayak sekarang, supaya pinternya barengan, di kelas Misa ada kelompok belajar. Nah, kelompok belajar Misa terdiri dari Misa, Kara, Jaemin yang emang pengen nimbrung dan Mark.

Keempatnya udah nata tempat duduk mereka supaya bikin buletan dan sekarang ke empatnya tengah belajar bersama.

Kalo Kara, dia pintar matematika. Jadi masalah matematika dia doang yang ngajar, sisanya berusaha ngertiin padahal di dalemnya kosong. Ngga ngerti apa. Suka heran kenapa Kara bisa hitung - hitungan sepintar ini.

Kalo Jaemin, dia ambil alih sosiologi. Keempatnya setuju buat ambil sosiologi pada ujian nasional mereka nanti. Jadi Jaemin lebih fokus buat belajar sosio supaya bisa ngajarin temen dan pacarnya itu.

Kalo Misa, dia bahasa indonesia. Iya, ngga tau kenapa deh si manis ini bisa pintar dalam bahasa indonesia. Yang biasanya semua anak males buat baca cerita panjang - panjang, si manis malah kebalikannya. Dia sesuka itu.

Kalo Markli, udah jelas banget dia ambil alih pelajaran apa. Tentu saja bahasa inggris. Namanya juga setengah bule. Tapi ya gitu, tiap ditanya sesuatu, Mark malah jawab, 'ngga ngerti, biarin aja ngalir kayak air.' Ya itu si enak di Marknya aja ya.

Nah sekarang mereka lebih milih buat belajar matematika. Karena sebagian besar dari grup mereka itu benar - benar lemah dengan pelajaran penuh angka itu.

Kara masih aja jelasin daritadi walaupun sebenernya dia agak capek. Pada ngga ngerti - ngerti. Kan Kara yang repot jadinya.

Selesai jelasin, Kara ngasi soal ke Jaemin, Mark, sama Misa. Pengen ketiganya ngerjain soal itu untuk mengukur kemampuan mereka.

Jaemin usah fokus ngerjain.

Mark juga.

Kalo Misa cuma garuk - garuk kepalanya yang tidak gatal. Dia tidak mengerti apapun. Bukan salahnya kalau dia selemah itu dalam bidang ini.

"Mi, kok diem?"

"Nda ngerti Kara. ."

"Tapi kan tadi udah aku jelasin?"

Misa menggeleng sebagai jawaban. Dia tidak bisa matematika. Tolong, gadis gembil itu mau menangis saja rasanya.

Mark rangkul Misa, dia bawa gadis itu agar duduknya lebih dekat dengan dirinya, "ayo, yang mana ngga ngerti? Aku ajarin."

"Markli. . Aku nda ngerti semua. ."

"Oke, pelan - pelan aja ya."

Misa ngangguk, dan Mark mulai ngajarin Misa lagi. Pelan - pelan. Dan si manis kini mulai larut dengan pelajarannya dengan Mark.




🌻🌻🌻




"Misa?" Doyoung nyembulin kepalanya di balik pintu kamar si manis.

Jadi Misa baru aja pulang sekolah. Dia langsung masuk kamar tanpa melakukan hal - hal lain yang biasa dia lakukan ketika baru saja pulang sekolah.

Ada apa dengan Misa? Tentu saja dia khawatir.

Memilih mengunjungi si manis di kamarnya adalah pilihan paling tepat. Dia tidak ingin gadisnya sampai kenapa - kenapa.

Hal pertamanya yang Doyoung lihat adalah si manis yang masih sibuk berkutat dengan buku - bukunya bahkan ketika dia baru saja pulang dari sekolahnya.

Dear Dream [✔]Where stories live. Discover now