ᴏʜ ᴍʏ!

5.7K 862 58
                                    

"Akhirnya selesai juga!" Kara tampak sangat senang waktu Ujian Akhir Semester mereka baru aja berakhir. Akhirnya mereka ngga perlu belajar mati-matian lagi selama beberapa bulan.

"Akhirnya leherku bisa istirahat" Misa mijet lehernya sendiri, ngerasa pegel karena hampir seminggu ini dia noleh noleh kebelakang terus. Maklum, absen dua duduk di depan.

Kadang nyontek, kadang beritau jawaban. Istilahnya kerja samalah. Misa dapet jawaban matematika yang sangat ia inginkan dengan mudah.

"Jalan-jalan yuk, kan udah bebas mulai besok?" Ajak Kara sambil megangin tangannya Misa. Misa tampak bersemangat dengan ajakan Kara, "ayo ayo! Ajak yang lain juga."

"Mark sama Jaemin juga!" Usul Kara yang kembali di balas anggukan oleh si manis. Tentu dia setuju dengan usul sahabatnya ini.

"Apa gue?" Mark noleh waktu namanya di sebut. Lelaki itu mendekat kemudian duduk di samping Misa, menggenggam tangannya.

"Mark, Kara ajak aku sama Jaemin keluar, ayo ikut!" Misa balik menggenggam tangan lelaki itu. Tampak bersemangat.

"Boleh," Mark ngangguk, tampak tidak menolak ajakan Kara itu. Apalagi dengan mendengar bahwa si manis akan ikut. Jiwanya berkobar.

"Tinggal ajak Jaemin aja nih." Kara tepuk tangan, bersamaan dengan datangnya Jaemin ke dalam kelas mereka, memang kondisinya sudah memasuki jam pulang sekolah "kenapa?"

"Jaem, kita hangout yuk. Refreshing, biar otaknya gak sakit" Misa terkekeh waktu denger kata otaknya gak sakit. Kara ini dari mana sih mendapat kalimat begitu.

"Aku iya aja, tapi emangnya Misa diijinin sama Mas Doy?" Tanya Jaemin bikin Misa mengerjapkan kedua matanya.

"Mas Doy. . Ntar aku tanyain deh!"

"Yaudah, aku tunggu kabarmu oke?" Misa ngangguk menanggapi pertanyaan Kara itu. "Yaudah, aku sama Jaemin duluan ya."

Setelah berdadah dadah ria, Kara sama Jaemin pergi dari kelas dan ninggalin Mark sama Misa yang masih di dalam kelas.

"Mau ke parkiran bareng?" Ajak Mark yang dibalas anggukan oleh Misa, keduanya beranjak dari duduk mereka dan berjalan bersama menuju parkiran. Oh, jangan lupakan tangan mereka yang masih bertautan.

"Mark, kira-kira Kara ngajak kita kemana ya?" Misa goyang-goyangin gandengan tangan mereka, kayak anak kecil pada umumnya.

Mark senyum, Misa menggemaskan sekali, "kemana aja, aku mau aja kalo sama kamu kok."

Pipi gembil Misa bergerak, mencebikkan bibirnya, "padahal aku nanya bener-bener sama kamu!"

"Aku kan ngga tau babe."

"Markli nyebelin!" Misa dorong pelan tubuhnya Mark sampe lelaki itu sempat oleng. Untung aja keseimbangannya Mark bagus jadi dia bisa berdiri dengan sempurna lagi.

"Eh, berani dorong-dorong ya!" Mark nangkup pipi gembil itu, di bawanya untuk saling bertatapan. Baru aja Mark mau gesekin hidung mereka kayak biasanya, kegiatan mereka ada yang mengintrupsi.

"Ehm."

Misa noleh waktu denger suara deheman di hadapan Misa sama Mark. Senyum Misa mengembang waktu liat ada Mas Doy lagi melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mas Doy!" Misa lepasin tangannya Mark terus lari ke arahnya Doyoung. Lelaki itu membuka kedua tangannya kemudian membiarkan si manis masuk ke dalam pelukannya.

"Ngapain itu tadi tangkup-tangkup pipi?" Misa gesekin pipinya di dadanya Doyoung, "Mark kan sahabat aku Mas, cemburuan ih!"

"Ya tetep aja, itu kan aset saya." Doyoung keliatan gak suka banget, bahkan sekarang wajahnya tampak sangat kesal. Sama sekali tidak menyembunyikan perasaannya.

"Ey, iya Mas Doyi iya. Maaf ya? Ngga gitu lagi deh, janji." Misa nangkup pipinya Doyoung, membubuhkan satu kecupan di dagu lelaki itu.

Misa balik badannya terus senyum ke arah Mark yang masih memandangi mereka, "Mark, aku duluan ya!"

Lelaki itu mengangguk, melambaikan tangannya dengan senyum terpaksa, "iya, Misa. Hati-hati."

Setelahnya Misa langsung menggenggam tangan Doyoung dan menarik lelaki itu menuju mobilnya. Tidak sabar untuk sampai dirumah.

Misa sama Doyoung baru aja sampe di mobil. Doyoung juga baru aja selesai masangin seatbelt pada Misa. Doyoung yang baru aja mau masang seatbeltnya sendiri terhenti waktu ngerasain tangannya di pegang.

"Mas," panggil Misa bikin lelaki itu menoleh, jarak keduanya tampak sangat dekat dan Doyoung sama sekali tidak keberatan tentang hal itu.

"Hm?"

"Kara ajak aku hangout, boleh ikut?" Ijin Misa masih menatap lelaki tampan itu. Doyoung tampak berpikir, "dengan Kara saja?"

Misa menggeleng, "sama Jaemin, Markli juga."

"Kalo saya gak ijinin kamu pasti nangis kan," Misa terkekeh, Mas Doyi benar-benar hapal dengan kebiasaannya yang satu ini. Misa gerak terus cium pipinya Mas Doy, "iyaa"

"Saya ikut." Waktu Doyoung ngomong gitu Misa tampak terkejut. Ya pasalnya lelaki itu jarang mau untuk berbaur dengan orang yang 'dibawah usianya'.

"Mas serius? Nanti Mas bosen gimana?" Tangannya Misa ngusap pipinya Doyoung, lelaki itu menggeleng, "saya tetep ikut. Saya mau jagain kamu."

"Jagain aku atau ngamau aku deket-deket sama Markli?"

"Keduanya." Waktu ngomong ini pandangannya Doyoung lurus kedepan. Sebenernya dia ngga tahan lihat betapa menggemaskannya cara si manis menatapnya.

"Okey, kita pergi berlima! Aku kasi tau Kara nanti" Lihat betapa semangatnya 'gadis kecil dimata Doyoung' itu.


🌻🌻🌻


"Mas Doyi, udah siap belum sayaaaang?" Misa ngetuk pintu kamarnya Doyoung yang masih tertutup.

Gadis itu sudah selesai bersiap dan ingin memakan sarapannya dengan Doyoung pagi ini.

Doyoung keluar dari kamarnya waktu di rasa dirinya telah selesai bersiap. Senyum Misa mengembang waktu liat betapa tampannya Doyoung dengan pakaian casualnya.

"Kamu ini, ganggu saya ganti baju aja." Doyoung nangkup pipinya Misa terus bubuhin satu kecupan di keningnya.

Misa terkikik, "habisnya Mas lama, aku kan udah laper mau sarapan. Ayah sama bunda juga udah nungguin."

Doyoung ngangguk, mengiyakan celotehan si manis yang sebenarnya sia-sia karena Doyoung tidak begitu mendengarkannya.

Dia sibuk memperhatikan betapa cantiknya Misa, kalian tau?

"Yaudah ayo, ayah bunda pasti laper!" Misa baru aja narik Doyoung dan mau ngajak jalan lelaki itu untuk pergi ke dapur, tapi lelaki itu sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.

"Mas, ngapain lagi," rengek Misa dengan bibir yang dia cebikkan. Ayolah kenapa Mas Doy bersikap sedikit menyebalkan pagi ini?

"Kamu lupa tugasmu apa, hm?"

"Apa? Aku udah bikin sarapan, nyiapin baju Mas, bangunin Mas, apalagi. ."

"Yang paling penting. . "

"APAAAA NGOMONG, MAS NAKAL!"

Doyoung nunjuk pipinya pake jari telunjuknya, "morning kiss?"

Hey, aku balik lagi! Kangen ngga?
Maaf kemarin aku ngga update, jadi kemarin tuh ada upacara keagamaan jadi ngga bisa berpikir dulu huhu😭
Hope you enjoy this👉💗👈

Dear Dream [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang