ʀᴏᴄᴋᴇᴛ

4.4K 660 183
                                    

Akhirnya setelah sekian lama, aku bisa double update!

Hari yang ditunggu pada murid kelas 11 telah tiba, sekarang pesawat yang telah di sewa sekolah mereka sudah cukup dekat dengan salah satu bandara ternama di daerah itu.

Para murid masih terlelap di dalam pesawat, mengingat jarak tempuhnya yang cukup jauh.

Misa mengerjapkan kedua matanya ketika ia terbangun dari tidurnya. Tubuh kecilnya ia regangkan, sedikit kelelahan karena tidur dalam posisi duduk.

Gadis itu noleh ke kanannya dan dapetin Kara masih di dalam alam mimpinya. Misa terkekeh pelan, Kara sangat menggemaskan.

Di kirinya ada Mark, dia juga masih tidur. Mark kebagian tempat duduk bareng Lucas jadi ya gitu deh, untung aja dia masih samping - sampingan sama si manis.

Misa ngusap surai hitamnya Mark sayang, iya, posisi duduk mereka cukup dekat dan bikin Misa punya kesempatan buat ngusap rambut lelaki itu.

Mark melenguh, setelahnya membuka kedua matanya dan mendapati si manis tengah mengusap rambutnya.

Misa menatap Mark dengan tatapan bersalah, "y - yah kebangun. ."

Mark reflek ngembangin senyumnya waktu liat wajah gadisnya seperti itu. Lelaki tampan itu menggeleng, memberi pernyataan bahwa dia tidak apa jika di bangunkan oleh si manis.

"Ini boleh bangun sebentar ngga ya? Aku pengen pipis." Misa tampak bingung. Yah maklum, terakhir kali dia naik pesawat itu dia umur delapan tahun. Lupa lah dia.

"Boleh, itu tanda sabuk pengamannya udah di matiin. Mau di anterin?" Tanya Mark, bikin Misa memiringkan kepalanya, dianterin?

"Aku juga sekalian mau buang air." Lanjut Mark bikin si manis ngangguk. Keduanya bangun dari duduk mereka setelah melepas sabuk pengaman dan berjalan menuju toilet pesawat.

"Mark, kalo kamu nemenin aku masuk jangan ngintip ya?"

"Kapan aku pernah ngintip kamu?"

Dan keduanya bener - bener masukin bilik toilet itu berdua. Ngga ada yang sadar, semuanya bubu.

Mark munggungin Misa. Dia tau betul kalo si manis pasti takut sendirian di dalam. Jadi ya dia masuk aja. Mark bener - bener gak ada pikiran jahat kok.

Waktu Misa selesai, dia cuci tangan dulu baru deh kasi Mark giliran. Sebenernya dia juga udah kebelet dari tadi tapi bingung mau apa. Jadi dia milih tidur aja.

Mark baru aja selesai terus nyuci tangannya dia.

Misa liatin Mark, senyumnya mengembang ketika sadar kalo rambutnya Mark bener - bener berantakan.

"Mark sini deh," panggil Misa bikin keduanya berdiri berhadapan. Misa berjinjit untuk merapikan rambut lelaki itu. Kalo Mark sih cuma pelukin pinggangnya Misa sambil liatin gadisnya yang cantik itu.

"Hihi, padahal tadi pagi rambutmu ngga kayak gini."

"Aku kan tidur," Mark ciumin sekitaran wajahnya Misa penuh sayang. Emang Mark ni bucin jadi dimanapun dan kapanpun cium tetap jalan.

Misa ngalungin tangannya di lehernya Mark, menatap wajah tampan lelaki itu dari bawah. Mark milih buat nunduk biar keduanya bisa bertatapan.

Dear Dream [✔]Where stories live. Discover now