BAB 7🌿

4.8K 213 1
                                    

Dua pasangan remaja bergandengan tangan di sepanjang koridor sekolah. Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Arvin mau itu tayang," rujuknya dengan manja.

"Uuttaayanggku mau itu," jawabnya sambil mengelus pundak Arvin dengan lembut.

"Arvin lapar, Arvin mau disuapin sama tayang," katanya menirukan suara anak kecil.

"Uuuu__ tayang mau disuapin dengan senang hati Fhelisa lakukan. Asalkan janji habis makan langsung mandi."

"Arvin ngga mau mandi!"

"Kenapa ngga mau? Fhelisa temani tayang disini," bujuk Fhelisa dengan lembut.

"Airnya dingin tayang. Arvin ngga mau mandi, nanti Arvin kedinginan."

"Tayang harus mandi, tayang bau asem nanti Fhelisa kabur, tayang mau?"

"Arvin ngga mau mandi tapi Arvin ngga mau Fhelisa kabur."

"Tayang ngga boleh egois, harus pilih salah satu."

"Arvin ngga mau milih. Arvin takut dua-duanya."

"Tayang, cuma mandi bukan masuk ke kandang harimau. Kenapa harus takut?"

"Oke, Arvin mandi asalkan dimandiin sama tayang," pinta Arvin ngga masuk akal. Ia pikir Fhelisa cewek apaan mandiin cowok. Nanti kalo ia nafsu bisa habis diterkam.

"No!" Tegasnya dengan emosi.

"Kenapa tayang? Kan asik sekalian mandi berdua," kata Arvin dengan polos.

Berbeda dengan pemikiran Fhelisa yang kemana-mana. Apa ia pikir, kita masih anak kecil ngga ada rasa malu. Sudah besar mandi berdua? Itu berbahaya.

"No tayang, Fhelisa ngga mau!"

"Tayang jahat bentak Arvin," katanya dengan mata berkaca-kaca.

"Fhelisa ngga jahat tayang, Fhelisa cuma memberi tahu tayang kalo Fhelisa ngga bisa, walaupun kita pacaran tapi dalam hal memandi-mandikan ngga wajar tayang. Kita sudah dewasa mengerti namanya nafsu. Kalo tayang terkam Fhelisa, terus Fhelisa hamil Tayang mau tanggung jawab?" Tanya Fhelisa setelah memberi penjelasan panjang kali lebar ke Arvin.

Semoga Arvin mengerti.

"Arvin ngga mengerti apa maksud tayang, yang Arvin tahu mandi berdua itu asik."

"Tayang, mandi berdua waktu dewasa sama kecil itu berbeda."

"Arvin ngga mau tahu pokoknya Arvin mau mandi berdua sama tayang baru pakaikan Arvin baju seperti yang mami lakukan setiap hari!"

"No, tayang!"

"Tayang ngga sayang sama Arvin?"

"Fhelisa sayang tapi ngga begitu caranya."

"Tayang jahat!"

"Arvin aduin tayang ke mami supaya dimarahin. Arvin ngga akan bela, karena tayang jahat!" Ancamnya dengan mata sinis.

"Adukan aja, Fhelisa ngga takut!"

"Tayang berubah, tayang jahat, tayang berani bentak Arvin. Apa salah Arvin?"

"Tayang ngga salah, cuma permintaan tayang yang ngga masuk akal. Fhelisa nurut semua mau tayang tapi ngga yang ini, tayang sudah kelewatan batas."

"Permintaan Arvin ngga salah, buktinya Mami selalu ikutin apa kata Arvin. Cuma Fhelisa yang ngga sayang  Arvin dan banyak alasan," kata Arvin ngga mau kalah.

"Stop manja. Gua sudah capek harus berpura-pura baik di depan lo. Lo pikir selama ini gua bahagia ngga gua menderita dengan semua tingkah lo," bentak Fhelisa dengan suara keras.

"Tayang kasar," tegur Arvin disela-sela tangisnya.

"Lo yang buat gua begini. Asal lo tahu, lo itu cuma beban buat gua!"

"Arvin bukan beban. Arvin cowok Fhelisa selama 1 tahun. Apa Fhelisa lupa? Apa Fhelisa lupa dengan perkataan mami yang nitipkan Arvin ke Fhelisa?" Tanyanya bertubi-tubi.

Nitipkan kaya barang aja:v

"Gua terima pemintaan nyokap lo, tapi gua ngga bisa jadi nyokap lo. Gua yah gua, nyokap lo ya nyokap lo, gua ngga bisa berperan jadi dua orang sekaligus. Stop manja gua ngga suka!"

"Fhelisa jahat. Kenapa Fhelisa ngga nerima Arvin apa adanya? Arvin cuma minta Fhelisa mandikan dan pakekan baju, itu permintaan sederhana. Kenapa Fhelisa semarah ini," tanya Arvin  dengan polos, ia belum mengerti dengan penjelasan Fhelisa.

"Lo ngga pantas dalam hidup gua!"

"Tayang ngga boleh kasar, Arvin cowok tayang."

"Bukan urusan gua!"

Cup satu kecupan mendarat di pipi Fhelisa. Siapa lagi pelakunya kalo bukan Arvin.

"Aaaaaaaa____"

Fhelisa langsung terbangun dari tidur nyenyaknya.

Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang