BAB 51🌿

1.1K 50 0
                                    

Kedai bernuansa kayu, dipenuhi dengan motif-motif terbuat dari kayu membuat kedai tersebut nyaman dan tenang untuk ditempati.

Vanessa baru tiba di kedai tersebut tanpa ditemani sekertarisnya karena Vanessa mau hal ini privasi untuk dirinya. Fhelisa ngga mengetahui Venessa bertemu Arga, kalo Fhelisa mengetahuinya mungkin Fhelisa akan ikut, sekarang bukan waktu yang tepat untuk Fhelisa bertemu sama Arga tapi nanti Vanessa akan mempertemukan mereka berdua.

Berapa menit Vanessa menunggu akhirnya orang yang ditunggu datang juga.

Canggung, diantar mereka. Empat tahun ngga bertemu rasanya sangat berbeda. Ngga nyangka dulu sedekat nadi sekarang seperti orang asing.

"Maaf, membuat kamu menunggu lama," kata Arga memecah kecanggungan diantara mereka.

"Ngga masalah." Vanessa berusaha bersikap biasa saja, padahal dalam hatinya deg-degan.

"Kenapa kamu mengajak aku kesini? Sepertinya ada hal yang penting." Tebak Arga.

"Aku ngga tahu harus mulai dari mana. Setelah satu tahun kamu menceraikanku, aku berusaha bangkit sendiri. Membangun usaha dari nol tanpa bantuan siapapun. Aku gali terus usaha tersebut, akhirnya aku menduduki posisi sebagai orang kaya nomor satu di sini. Selama empat tahun perusahaku berkembang masalah pasti ada tapi belakangan ini masalah besar menimpa perusahaanku. Lebih parahnya aku ngga pernah berbuat salah sama pihak Jakarta. Semua bisnisku bergerak di sini." Vanessa mengeluarkan unek-unek yang ia simpan.

"Jadi intinya apa? Aku tahu kamu orang kaya disini tanpa kamu kasih tahu."

"Apa kamu punya masalah sama pihak Jakarta yang belum selesai?" Vanessa harap Arga jujur agar semuanya cepat selesai.

"Ternyata apa yang aku takutkan terjadi," kata Arga yang membuat Vanessa melotot, ternyata benar semua masalah ini dari mantan suaminya.

"Lima tahun yang lalu aku menabrak salah satu istri saingan bisnis besarku. Perusahaannya yang membuat omset perusahaan yang aku dirikan di Jakata hancur sebab bantuan orang dalam. Sebagai atasan pasti marah dan itu yang aku lakukan. Setelah semua rencanaku berhasil aku melarikan diri lalu menceraikanmu supaya kamu dan anak kita aman tapi apa yang aku bayangkan ngga sesuai malahan mereka balas dendam sama kamu." Sekarang ngga ada lagi yang perlu ditutup-tutupi semua akan terbongkar dalam waktu dekat.

"Kenapa kamu ngga bilang dari awal? Kenapa menceraikanku? Itu bukan solusi yang tepat!" Sifat seenaknya mengambil keputusan membuat keluarga kecilnya hancur.

"Cuma itu yang bisa aku lakukan. Gosip tentang aku selingkuh itu ngga benar, semua itu cuma bohong supaya kamu menyetujui surat perceraian kita. Setelah kita cerai aku langsung terbang ke sini mendirikan usaha rumah makan dengan identitas yang tertutup rapat." Arga menyesal menceraikan Vanessa karena kesalah yang Arga buat sendiri. Lari dari tanggung jawab, pengecut, kata yang cocok untuk menggambar seoarang Arga.

"Dasar pengengecut. Pantasan aku mencari kamu ngga ketemu. Terus bagaimana dengan masalah perusahaanku. Dalam hitungan bulan belum selesai yang ada perusahaanku gulung tikar. Aku mohon bantu aku." Vanessa ngga tahu harus minta tolong sama siapa cuma Arga harapan beser Vanessa, lagian masalah ini gara-gara mereka yang saling menyimpan dendam.

"Aku pastikan kamu ngga akan gulung tikar. Kamu harus percaya sama aku." Arga meyakinkan Vanessa, menggenggam kedua tangan Vanessa dengan lembut.

"Cepat atau lambat aku akan ditanggap polisi. Aku mohon sama kamu jaga anak kita baik-baik dan rumah makan yang aku dirikan selama ini sudah atas nama anak kita, kamu bantu dia untuk mengurus semuanya. Masalah perusahaanmu biar tanggung jawabku, aku rela dihukum mati asalkan perusahaanmu ngga gulung tikar. Kamu ngga perlu sedih semua ini aku lakukan sebagai rasa tanggung jawab lima tahun yang lalu."

Mereka sama-sama menangis sebab egois dan dendam membuat mereka harus bercerai.

"Jangan bicara seperti itu. Uang masih bisa dicari kita perbaiki semuanya dari awal. Aku rela perusahaanku gulung tikar asalkan keluarga kita bisa kembali seperti dahulu." Awalnya Vanessa berat merelakan perusahaannya demi cowok di depan matanya tapi setelah mendengar penjelasan Arga membuat Vanessa luluh. Uang bisa dicari sedangkan kebahagian ngga bisa dicari.

Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Where stories live. Discover now