BAB 13🌿

3K 132 0
                                    

"Hai, ganteng. Sendirian aja, mau aku temani ngga?" sapa wanita tiba-tiba.

Arvin menangis sejadi-jadinya, ia ngga peduli dengan orang sekitar yang menatapnya heran, ia juga ngga peduli dengan omongan mereka bahkan orang yang memanggilnya aja ia ngga mendengarnya.

"Ganteng-ganteng ko nangis, jangan nangis sini aku temani," katanya berusaha menggoda Arvin.

"Hiksss__ jangan ganggu Arvin. Arvin mau sendiri!" Tegas Arvin di sela-sela tangisnya.

"Ayolah, tenang kamu ngga perlu bayar."

Iya, yang ganggu Arvin adalah wanita bayaran untuk menemani laki-laki minum ataupun mabuk.

"Hikss__ Arvin ngga mau. Silahkan anda pergi dari sini!"

Bukanya pergi wanita itu malah memperdekat jarak diantara mereka. Dia pikir dengan seperti itu laki-laki ini akan tergoda dengan dirinya.

"Menjauh dari Arvin. Arvin ngga suka didekatin dengan wanita seperti anda!" Tegas Arvin sambil mendorong kasar wanita itu.

"Jangan sok suci anda!" Katanya ngga terima.

"Arvin memang suci, Arvin ngga kotor seperti anda!"

"Zaman sekarang suci? Ngga ada." Katanya meremehkan Arvin.

"Arvin tegasakan sekali lagi, kalo Arvin itu suci kalo anda ngga percaya, itu urusan anda!"

"Najis, sok suci."

"Pergi sekarang!" Tegas Arvin

"Ahhh bacot lo." Bukan wanita penggoda namanya kalo menyerah begitu aja.

Dia kembali memperdekat jarak di antara mereka tapi gagal lagi, Arvin berhasil menahannya.

"Jangan dekati Arvin!" Teriak Arvin.

"Kalo anda mau menggoda sana sama laki-laki lain jangan sama Arvin. Arvin ngga akan sudi disentuh dengan wanita murahan, harga diri Arvin lebih mahal dari pada anda! "

Namanya juga wanita penggoda ia akan terus berusaha menggoda Arvin bagaimanapun caranya.

"Anda ngga perlu menjadi wanita bayaran untuk mendapatkan uang, masih banyak kerjaan halal yang bisa anda lakukan. Coba anda pikir kesihan keluarga anda dikasih makan uang haram. Anda harus bisa menjadi contoh buat anak anda sendiri. Anda cantik, tapi sayang kecantikan anda buat hal kotor seperti ini." Ceramah Arvin.

"Jangan ikut campur urusan gua!" Emosi wanita itu.

"Anda jangan emosi, Arvin bilang yang sebenarnya, Arvin ngga mau anda terjebak dalam hal kotor. Berubahlah sebelum anda menyesal, ingat waktu terus berputar."

"Stop ceramah, gua ngga perlu ceramahan anak kemaren sore macam lo."

"Arvin ngga ceramah, Arvin cuma bilang apa yang menurut Arvin benar."

"Banyak bacot lo!" Emosinya.

"Aaaaaa__ teriak Arvin lalu berlari keluar.

_____

"Aku kengan dengan putriku," katanya dengan menahan air mata.

Angin sejuk menemani curhatan wanita paru bayah di Singapura. Mereka terus bersama setelah perpisahan Vanessa dan Arga. Cuma dia yang tahu semua hal yang mengenai kehidupan Vanessa. Putri satu-satunya ngga tahu sedikitpun tentang masalah kedua orang tuanya.

"Kenapa kamu ngga coba telpon atau datang ke Indonesia. Kamu sudah cukup lama merahasiakan semuanya, ia anakmu, ia berhak tahu semuanya." Nasehat Nabila.

"Aku ngga bisa ke sana, aku ngga mau semua ini jadi beban untuk anakku cukup aku yang merasakannya."

"Buang pikiran itu, kamu ngga akan pernah ketemu anakmu jika kamu terus seperti ini. Kesihan dia sendirian mengahadapi kejamnya dunia tanpa perlindungan orang tua. Aku harap kamu cepat ketemu dengan anakmu. Kamu menangis seperti ini ngga akan pernah mengobati rasa kangenmu!" Tegas Nabila, ia sudah bosen mendengar semua keluhan dari Venessa tentang anaknya.

"Aku tetap ngga mau! Aku malu pulang tanpa Arga. Pasti Arga yang pertama kali ia tanya, aku harus apa? Lebih baik pendam rasa kangenku untuk putriku."

Setelah perpisahan mereka lima tahun yang lalu, Vanessa ngga pernah melihat Arga bahkan ketemu di jalan aja ngga pernah padahal mereka sama-sama tinggal di Singapura. Apa dia meninggal dunia? Jika benar itu hal bagus.

Vanessa meminta anak buahnya untuk melacak keberadaan Arga tapi sampai sekarang ia belum menemukan petunjuk satupun.

Apa fungsinya ia menghilang?

Vanessa ngga akan meminta haknya sebagai istri, buat apa? Ia adalah orang terkaya nomor 1 di Singapura. Uang ratusan juta ngga penting buat Vanessa.

Yang Vessena harapan ketemu dengan Arga berangkat ke Indonesia menemui putri tersayangnya.

Itulah impian besar Vanessa selama ini.

Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Where stories live. Discover now