BAB 25🌿

2.2K 107 0
                                    

Keluarga kecil diselimutin rasa bahagia karena kehadiran Fhelisa yang membuat suasana rumah menjadi berubah. Canda tawa menghiasi meja makan mereka, ada saja hal konyol yang dilakukan Arvin sama Fhelisa. Semoga terus seperti ini.

"Mami, suapin Papi dong," pinta Leo dengan manja.

Ternyata sifat manja Arvin tertular dari Leo. eh, tapi mereka berbeda kalo Arvin manja aneh sedangkan Leo manja sama Delisa dapat pahala.

"Sadar sudah tua," sindir Arvin. Ia benci melihat keromantisan kedua orang tuanya. Kalo mau romantis itu di kamar jangan di depan Arvin, Dasar orang tua ngga tahu malu.

"Iri saja lo cil," kata Leo ngga mau kalah.

(Cil adalah bocil).

"Arvin ngga iri Papi. Arvin cuma kasih tahu kalo Papi sama Mami sudah tua, malu sama umur Papi!"

Arvin berani bicara seperti itu karena suasana bahagia kalo suasana sedih atau apapun itu jangan coba-coba bisa melayang peralatan dapur.

"Mami, kenapa seram ada suara tapi ngga ada orangnya, Mami dengar ngga?" tanya Leo seakan-akan ada mahluk gaib padahal anaknya sendiri.

"Iya Papi Mami dengar, ih__ seram." Bukannya menengahi Delisa malah ikut-ikutan.

"Papi,Mami!"

"Sudah Mi anggap saja angin lewat," kata Leo sambil menyuapin Delisa.

"Auah, Arvin bete!"

"Memangnya kalian saja yang bisa Arvin juga bisa romantis!"

"Mulai ngga beres ini," gumam Fhelisa dalam hati.

"Suapin Arvin juga dong," pintanya dengan senyum.

"Ogah, makan saja sendiri. Lo punya tangan sendiri," tolak Fhelisa sambil memakan keripik kentang.

"Mampus," ejek Leo sambil tertawa.

"Papi jangan bahagia dulu, Arvin yakin Fhelisa cuma bercanda nolak permintaan Arvin. Iya 'kan sayang?" Tanya Arvin dengan perasaan deg-degan. Ayo Fhelisa terima jangan buat Arvin malu di depan Papi.

Becanda? ogah, banget bercanda sama anak manja seperti Arvin. Fhelisa serius menolak, iya kali suap-suapan di depan orang tua, malu woy.

"Gua betulan ngga mau, gua ngga bercanda!"

Leo dan Delisa menahan ketawa. Pasangan yang cocok 1 keras kepala dan yang 1 lagi pemaksaan. Kalo mereka digabungkan dalam 1 rumah, setiap hari ada perang dunia ketujuh berbahaya.

"Ayo, sayang jangan bercanda. Nolak pemintaan pacar itu dosa!"

Sejak kapan ada peraturan begitu? kalo suami istri baru dosa. Lah, ini baru pacaran dosa,

"Terserah lo. Gua tetap ngga mau!"

"Mami, dia jahat." Lapor Arvin ke Delisa dengan mata berkaca-kaca.

"Sudah makan sendiri saja, 'kan anak Mami sudah besar," kata Delisa menengahi kalo terus dilanjutkan yang ada mereka ngga selesai makan.

"Ngga mau Mami! Arvin maunya disuapin Fhelisa, kalo ngga disuapin Arvin ngga mau makan!"

Mulai ancamannya.

"Sayang, kamu mau 'kan tolong Tante?" Tanya Delisa meminta pertolongan kalo Arvin ngga makan yang ada ia sakit nanti Delisa yang pusing sendiri. Karena Arvin sakit melebihi anak kecil, belum lagi susah minum obat yang pahit.

"Iya deh demi Tente," kata Fhelisa pasrah. Ia ngga mungkin menolak pemintaan Delisa yang sudah baik dengan dirinya.

"Yeee__" teriak Arvin kesenangan.

Fhelisa perlahan tapi pasti menyuapin Arvin begitu juga sebaliknya Arvin menyuapin Fhelisa, awalnya Fhelisa menolak tapi melihat tatapan Delisa terpaksa Fhelisa membuka mulut. Terjadilah suap-suapan sampai selesai makan. Leo sama Delisa dan Arvin sama Fhelisa.

Selesai makan mereka ke kamar masing-masing awalnya Fhelisa mau menolong Delisa mencuci piring tapi dilarang katanya biar bibi saja yang nolong. Fhelisa mau pamit pulang karena sudah malam tapi dilarang juga sama Delisa, katanya tidur disini saja sama Arvin. Fhelisa menolak? Tentu saja, nanti apa omongan tetangga ada cewek di rumah Arvin, pasti pikiran mereka sudah aneh-aneh. Delisa meyakinkan Fhelisa, akhirnya Fhelisa tidur sama Arvin.

"Sayang, bacakan dongeng dong," pinta Arvin sambil membaringkan kepalanya di paha Fhelisa.

"Ogah baca saja sendiri. Menjauh dari paha gua, lo berat!"

"Arvin mau tidur di sini!"

"Menjauh gua bilang!"

"Ngga mau sayang!"

"Ayo, bacakan Arvin dongong. 'kan itu hukuman sayang!"

"Ayo, sayang bacakan dongeng putri salju."

"Lo sudah besar bukan anak kecil lagi!" Emosi Fhelisa.

Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Where stories live. Discover now