BAB 40🌿

1.4K 60 0
                                    

Fhelisa masa bodoh dengan bacotan Nisa yang meminta Fhelisa untuk membawa Delo ke UKS. Kenapa harus tanggung jawab? 'kan Delo duluan yang cari masalah.

Fhelisa cuma mengiyakan tanpa ada niat menolong Delo, dengan santai Fhelisa melangkah ke satu titik ketitik lainnya mencari bahan untuk Fhelisa bully.

"Woy," panggil Fhelisa pas di telinga Vero.

Kebetulan Vero dan teman-temannya lagi latihan basket, gangguin boleh 'kan? Anggap saja menghilangkan stress.

"Ngapain lo kesini?" Tanya Vero sambil menatap Fhelisa curiga.

"Santai dong tatapannya, tenang gua mau damai," kata Fhelisa sambil menaikkan jarinya berbentuk huruf V.

"Lo mau damai? Bakal kiamat dunia." Fhelisa damai mustahil karena dari kelas satu Felisa selalu bilang mau damai sampai sekarang ngga damai-damai dan ujungnya pasti cari masalah.

"Iya sudah kalo ngga percaya." Acuh Fhelisa sambil duduk diantara mereka.

"Sudah ngga usah banyak bancot. Mau ngapain lo kesini?" Kesal Vero, latihannya gagal gara-gara cewek barbar pengganggu.

"Mau nontonin kalian. Memangnya ngga boleh?" Tanya Fhelisa sambil memakan keripik singkong, entah punya siapa yang Fhelisa dapat di kursi sebelah.

Ada Fhelisa diantara mereka bukannya cepat selesai yang ada memperlambat. Fhelisa bukan sekedar nonton, Fhelisa berkomentar kalo ada yang salah dari latihan mereka tapi menurut mereka itu benar sedangkan di mata Fhelisa salah. Fhelisa jago dalam basket tapi Fhelisa malas untuk gabung di tim basket dan Fhelisa memilih menjadi nitizen maha benar.

"Ngga boleh, sana pergi!" Tegas Milo.

"Hai, Milo akhirnya bicara juga lo. Gua pikir lo bisu." Fhelisa mulai cari masalah.

"Apa lo bilang gua bisu? Gua bisa ngomong bambang!" Milo sering jadi bahan bullyan Fhelisa, sebab memiliki nama yang unik. Milo adalah susu tapi Milo di depan matanya berbeda, Milo yang gerak, memiliki mata, dan mulut untuk ngomong.

"Milo, bagi susunya dong," teriak Fhelisa membuat semua orang menatap ke lapangan.

"Anjir, susu Milo dibagi," ngakak Oscar sambil membayangkan susu Milo di belah dua.

"Susu Milo tinggal sebelah anjir." Heboh Zefa.

"Ayolah, bagi gua susu," kata Fhelisa dengan tatapan memohon.

"Bukannya lo punya susu kenapa minta sama Milo?" Tanya Vero menahan ketawanya. Seperti inilah pertemanan antara kucing dan tikus kadang baikan kadang berantam tapi mereka tetap jaga pertemanan walaupun sering mengganggu satu sama yang lain.

"Susu gua ngga enak anjing!" Fhelisa ngga mau kalah.

"Lo pernah minum susu lo?" Tanya Milo penasana, bagaimana cara Fhelisa meminumnya sedangkan posisinya susah dijangkau?

"Pernah gila. Jangan panggil gua Fhelisa kalo ngga pernah minum susu gua. Ayo, Milo bagi susu lo." Kembali ke topik awal. Fhelisa ngga sabar mencicipin susu Milo pasti rasanya mantap.

"Susu gua ngga bisa dibagi bambang!"

"Sudahlah Mil, kasih saja susu lo. Mumpung ada yang mau." Vero menengahi perdebatan ini.

"Nah dua, lo juga ngga suka susu mending kasih Fhelisa saja supaya dijilat-jilat." Zefa membela yang benar, lumayan lihat Fhelisa minum susu.

"Oke-oke gua bagi." Pasrah Milo lalu melangkah menggambil tasnya di pinggir lapangan.

Susu yang mereka maksud dari tadi adalah susu Ultra Milk yang di bekukan. Milo hari ini cuma bawa satu kotak kalo dibagi sama Fhelisa yang ada tinggal sebelah. Walaupun Milo ngga suka minum susu tapi Milo selalu membagi ke orang yang kehausan sama seperti Fhelisa yang ngga suka minum susu Ultra Milk yang cair tapi kalo dibekukan Fhelisa belum pernah mencicipinya, siapa tahu rasanya enak? Dan yang dimaksud susu Fhelisa adalah susu Indomilk yang Fhelisa beli dikantin waktu istirahat tadi memang tempatnya susah dijangkau karena di rak yang paling atas. Fhelisa baru pertama kali minum susu Indomilk rasanya ngga enak tapi ngga tahu kalo di lidah yang lain, 'kan lidah orang berbeda-beda. Fhelisa bisa minum susu asalkan jangan setiap hari.

"Susu Milo enak anjing." Heboh Fhelisa ketika susu Ultra Milk beku tersebut sampai ditenggorokannya.

"Milo, mau susu juga!"

"Gua ngga kebagian susu anjing!"

"Sudah ngga usah kelahi, besok Milo bawa susu lebih banyak lagi. Ingat yang banyak jangan dua saja nanti dibelah yang ada tinggal sebelah." Vero memberikan solusi yang disetujui dengan semuanya.

"Semua ini gara-gara lo bambang!" Milo ngga terima gara-gara Fhelisa uangnya habis. Begitulah teman mau makan tanpa keluar uang.







Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Where stories live. Discover now