BAB 22🌿

2.2K 104 0
                                    

"Mami masak apa?" tanya Fhelisa ketika melihat Delisa sibuk dengan alat masaknya.

"Eh sayang, Mami masak tumis kangkung sama ayam pedas manis kesukaan Arvin."

Arvin menyukai masakan sederhana walaupun terlahir dari keluarga yang berada ngga membuat ia sombong dan cerewet dalam memilih makan. Sifat manja Arvin baru muncul ketika Delisa selesai koma 6 tahun yang lalu ketika Arvin duduk di bangku 5 SD.

Delisa membawa mobil sendirian tanpa dampingan supir maupun Leo, karena dalam pikirannya cuma pergi ke Mall menghadiri arisan teman-teman masa SMAnya. Membawa mobil dengan kecepatan sedang, entah dari mana mobil warna hitam tiba-tiba melaju ke arahnya. Delisa menghindari mobil tersebut, tanpa diketahui KT nomor berapa semua sudah direncanakan supaya mereka ngga mudah untuk dilacak. Terus menghindar sampai akhirnya pelaku membanting setir ke arah kanan Delisa hilang keseimbangang.

Mobil yang awalnya di jalur tol masuk ke dalam hutan. Hitungan menit mobil akan meledak dengan susah payah Delisa keluar. Delisa berhasil tapi dimenit berikutnya ia jatuh ke jurang, terguling dan terbentur siapa yang ngga koma?

Kabar kecelakaan Delisa cepat tersebar luas, semua pihak membantu pencarian Delisa. Jam demi jam sudah berlalu Delisa ditemukan dengan penuh darah di seluruh badannya dan kepala bocor yang menghantam batu, sangat miris keadaan Delisa.

Delisa berpikir tabrakan ini sudah di rencanakan, entah siapa dalang dari semuanya. Cepat atau lambat mereka akan menggetahuinya.

Arvin masih kecil tapi ia tahu tentang orang tuanya koma bahkan 2 bulan ngga sadarkan diri. Arvin kecil berpikir maminya pergi untuk selamanya tapi hati kecilnya ngga rela untuk melepaskannya padahal dokter sudah berkata,"Ngga ada harapan untuk pasien sadar." Arvin terus menunggu tanpa rasa bosen.

Leo sedih, tentu saja tapi ia ngga menujukkan semua itu sama Arvin, ia takut menjadi beban anaknya.

"Ikhlaskan mamimu, tuhan lebih sayang sama mami." Leo terus berkata seperti itu, ia ngga tega melihat Delisa terbaring lemah dengan alat bantu di seluruh badannya Leo mau Delisa pergi dengan tenang.

"Mami masih hidup! Mami ngga mungkin tinggalin kita!" tegas Arvin kecil sambil memeluk Delisa dengan erat.

"Mami ngga boleh tinggalin Arvin sama Papi. Arvin janji kalo mami sadar Arvin akan nurut sama mami dan menjadi anak yang berbakti. Ayo Mami bangun!" teriak Arvin berharap Delisa membuka matanya. Leo ngga kuat melihat pemandangan di depan matanya ia memilih mencari udara segar di luar.

"Mami, ayo buka matanya."

"Mami harus kuat melawan penyakit mami. Arvin tahu mami wanita kuat yang pertama kali Arvin kenal, mami ngga boleh lemah dan meninggalkan Arvin sama Papi. Arvin ngga rela sampai kapanpun."

Walaupun percuma, Arvin terus bicara sendirian berharap Delisa mendengar lalu membuka matanya.

Besar harapan Arvin.

Sejak itulah Arvin bertekat ngga akan membuat masalah di sekolah ataupun di luar sekolah, mau itu balapan, geng motor, berantam, masuk keluar Bar, gila perempuan, Arvin ngga mau lihat Delisa menderita karena sifat barbarnya nanti. Arvin lebih memilih menjadi anak manja dan nurut sama orang tua, itu akan membuat orang tuanya bahagia dan tenang.

Walaupun suatu saat orang tuanya ngga suka dengan keputusannya, Arvin tetap melakukannya setidaknya Arvin aman di rumah dan ngga membuat Delisa khawatir.

Itulah tujuan Arvin sampai detik ini.

___

"Pasti masakan Mami enak," puji Fhelisa.

"Iya begitulah sayang. Mami boleh minta tolong sama kamu?" Tanya Delisa yang menggubah posisinya menghadap Fhelisa mematikan kompornya menghindarin bahaya.

Perasaan Fhelisa deg-degan, entah apa yang dikatakan, Fhelisa berharap ngga macam-macam.

"Boleh Mami, Fhelisa akan lakukan sebisa Fhelisa."

"Kamu pasti tahu sifat Arvin, Mami mau kamu menggubahnya menjadi cowok pada umumnya. Mami tahu ngga mudah tapi Mami yakin kamu bisa. Dalam waktu 2 bulan Arvin ngga berubah Papi Arvin akan memindahkannya ke Singapura tempat Omanya. Kamu pasti ngga mau hal itu terjadi, begitu juga Mami."

"Mi, Fhelisa ngga salah dengarkan?"

Awalnya ...

Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Where stories live. Discover now