BAB 37🌿

1.2K 58 0
                                    

Di kamar bernuansa hitam putih dua remaja bersantai sambil menghembuskan asap rokok di udara jangan lupakan minuman alkohol di antara mereka. Sudah lama dua remaja itu ngga merokok dan meminum minuman favorit mereka. Dua remaja tersebut kangen berbuat barbar dan malam ini terlaksanakan.

"Gua perhatikan lo semakin dekat sama itu anak," kata Nisa sambil minum bir anggur kesukaannya.

"Jangan-jangan lo suka yah sama dia?" Goda Nisa sambil menarik turunkan alisnya.

"Berawal dari benci menjadi cinta."

"Ciee ... "

Entah perasaan apa dalam diri Fhelisa. Fhelisa bahagia digoda tapi Fhelisa gengsi untuk mengatakannya, pikiran Fhelisa berusaha menolak.

"Ngga jelas lo," bentah Fhelisa sambil menghembuskan asap rokok berbentu O di udara.

"Ngaku saja kali, jangan di tutup-tutupi." Nisa bahagia akhirnya cewek yang selama ini tutup hati dari cowok perlahan terbuka.

"Gua ngga akan suka sama itu anak. Gua jalankan misi dari bundanya, setelah misi tersebut selesai gua akan menghilangkan dari hidupannya. Capek gua di jadikan babu sama bocah kemarin sore." Perasaan Fhelisa sesak mendengar kata tersebut dari mulutnya sendiri tapi di satu sisi Fhelisa capek dijadikan babu sama Arvin. Fhelisa bahagia sama Arvin tapi Fhelisa mau bebas seperti dulu.

"Misi apaan?" Tanya Nisa mulai penasaran.

"Misi, membuat itu bocah menjadi cowok tegas dalam waktu tiga bulan. Dalam waktu tiga bulan gua gagal maka papinya mengirim itu bocah ke Singapura tapi maminya ngga rela makanya minta tolong sama gua."

"Caranya? Mengubah orang itu ngga semudah ngebalikan telapak tangan bambang."

"Gua tahu, makanya gua latih itu bocah bela diri."

"Gua ngga yakin berhasil," tebak Nisa.

"Gua sih yakin, setelah itu bocah jago gua bayar orang untuk berantam sama dia. Baru mengubahnya jangan manja lagi dengan ancaman gua akan menghilangkan dari muka bumi otomatis dia takut dan berusaha mengubahnya. Pasti itu bocah nurut 'kan dia tergila-gila sama gua. Siapa sih yang ngga terpesona dengan kecantikan gua?" Sombong Fhelisa.

"Eleh, baru dikejar-kejar anak mami saja bahagia, bagiamana kalo dikejar opa-opa Korea mungkin terbang lo, " ejek Nisa sambil tertawa kecil.

"Langsung ke KAU gua," jawab Fhelisa enteng.

"Apa lo mau ke KAU sama anak mami!" Lebay Nisa.

"Bukan sama anak mami bambang tapi sama opa-opa Korea." Ralat Fhelisa sambil menjitak kepala Nisa.

"Lah, 'kan lo yang ngomong bambang. Tenang gua kasih restu 100% untuk lo." Nisa semakin menggoda Fhelisa. Rona merah di wajah Fhelisa mulai terlihat petanda kalo Fhelisa mulai suka sama Arvin.

"Gua ngga akan nikah sama itu bocah!" Tolak Fhelisa tapi berbeda dengan hatinya yang ngga terima dengan keputusan Fhelisa.

"Tunggu saja waktunya nanti."

"Eh, bentar gua jadi ingat sesuatu." Nisa meletakan gelas bir anggurnya di atas meja lalu mematikan rokoknya.

"Lo pernahkan dikasih petunjuk sama Maha Pencipta kalo lo pacaran sama anak mami? Dan sekarang terjadi, itu tandanya lo benarkan jodoh sama itu bocah."

"Anjing, kenapa gua baru ingat. Tunggu pembalasan gua, lo akan mati di tangan gua!" Fhelisa teringat janjinya kalo ketemu sama anak mami di dalam mimpinya Fhelisa akan bunuh orang tersebut detik itu juga.

Walaupun hatinya ngga rela, bagaimanapun Arvin dan keluarganya membuat warna di hidup Fhelisa.

"Bunuh saja kalo lo berani!" Tantang Nisa karena Nisa yakin Fhelisa ngga mudah membunuh orang yang perpengaruh dalam hidupnya.

"Berani tunggu saja tanggal mainnya."

"Tai."

"Kelup ayo," ajak Fhelisa mengalihkan pembicaraan karena Fhelisa pusing membahas anak mami terus-terusan entah kapan selesainya.

"Ayo."

___

Setelah perdebatan panjang wanita paru bayah itu akhirnya terbang ke Indonesia menemui anak semata wayangnya yang sudah lama ditinggalkan di tanah air seorang diri. Kata Nabila benar lebih baik menjelaskan dari pada menghilang, masalah itu ngga akan selesai lebih baik dibenci tapi akhirnya berdamai, dari pada dibenci untuk selamanya.

Dengan perasaan bahagia Vanessa terus tersenyum sebentar lagi Vanessa pertemu dengan putri cantiknya.

Tok tok tok.

Lama ngga ada jawaban dari dalam akhirnya yang dinanti-nanti keluar juga.

"Buat apa anda kesini?"

Cewek Barbar Vs Cowok Manja (END)Where stories live. Discover now