Prolog

33K 3.2K 87
                                    

Selesaikan ceritanya!

Jangan menggantung ceritanya!

Apa yang terjadi?!

Hei! Niat buat cerita tidak?!

Kami ingin tahu keadaan Azura!

Author-nim! Lanjutkan ceritanya!

Apa selama ini kamu membaca komentar kami?!

Tolong lanjut ceritanya

Berapa lama lagi kami harus menunggu?

Ini sudah 7 tahun!

Aku berharap author mau melanjutkan ceritanya.

.
.
.

Komentar demi komentar membanjiri notifikasi layar komputer seorang penulis web-novel dengan ID SiriS. Akibat dari spam komentar tersebut, sang penulis akhirnya melirik ke dalam web-novel yang telah lama ia tinggalkan.

"Ini sudah 7 tahun! Aku berhenti karena dahulu hanya ada 3 pembaca setiap babnya. Mengapa sekarang novelnya viral setelah aku lupa seluruh jalan ceritanya?! Ah apa-apaan ini?..."

Sang penulis, perempuan diusia 20an, berkacamata dengan baju tidur dan cepol serta secangkir kopi, tengah menangis tak tahu harus apa setelah mengetahui web-novel yang dahulu ia tulis karena bosan sekarang mendadak viral dan dia dituntut oleh para pembaca untuk melanjutkan cerita tersebut.

"Aku harus klarifikasi..."

Jemarinya mengetik bab baru, bab yang berisi penjelasan bahwa ia tidak akan melanjutkan penulisan karena novel yang ia unggah 7 tahun yang lalu itu merupakan hasil dari kebosanannya. Dia tidak serius menulisnya.

Bab baru pun diunggah.

Hanya dalam 10 menit, kolom komentar jebol. Notifikasi membuat sang penulis terbelalak.

.
.
.

Sangat mengecewakan!

Kami sudah menunggu sangat lama!

Ayolah author, selesaikan novelnya!

Selesaikan apa yang kamu tulis!

Sangat tidak berdedikasi.

Mengecewakan

Selesaikan novelnya ku mohon!

Aku sangat suka ceritanya, tolong lanjutkan!

.
.

Sheriana tak mampu berkata-kata. Dia melongo menatap layar komputernya yang tiap 5 detik sekali mengeluarkan notifikasi baru.

Semua komentar itu lewat begitu saja dalam kedipan matanya. Namun ada satu komentar yang mampu menangkap perhatiannya.

.
.
.

Aku mengutukmu! Kamu harus menyelesaikan ceritanya sampai akhir! Jika kamu tidak menyelesaikannya, kamu tidak akan pernah bisa kembali!

.
.

Komentar tersebut sangat menggambarkan bahwa pembacanya sangat antusias. Sheri mendadak merasa tidak nyaman di hatinya. Dia pun mengetik keyboard, menjawab komentar tersebut sambil meminum kopinya.

Web-novel yang ia tulis berjudul 'Calamity Obsession' tersebut adalah novel dewasa bergenre romansa-fantasi, dimana jalan ceritanya pun ia tak ingat. Hanya samar-samar ingatannya tahu garis besar dari isi ceritanya.

"Wahai pembaca yang budiman... Saya mohon maaf atas kekecewaan yang kalian rasakan. Tetapi jujur saja saya sudah lupa dengan jalan ceritanya... Apabila saya menulis kembali dengan jalan cerita yang sedikit berbeda, apakah kalian akan membacanya?"

Send

Komentar tersebut dikirim. Sheri merasa lega. Dia tidak begitu menikmati menulis cerita dewasa. Dia lebih senang menulis cerita dengan genre fantasi dan petualangan. Romansa baginya terlalu indah.

"Karena aku ini jomblo abadi ... Aku tidak tahu apa itu cinta sejati, hiks."

Penulis yang menyedihkan.

Benar saja, serbuan komentar langsung menjebolkan notifikasinya untuk kedua kalinya. Sheri yang saat ini meminum kopinya langsung tersedak. Dia mengabaikan batuk-batuknya demi membaca komentar.

"Uhuk uhuk uhuk."

Nafasnya tiba-tiba sakit. Dia sesak. Komputernya menyala, komentar balasan membanjiri seisi layar. Sheri menepuk dadanya keras namun sepertinya dia tak lagi sanggup lagi. Nafasnya habis, dia pun ambruk tanpa sempat membaca balasan komentar para pembaca.

Dalam keheningan ruangan itu, suara lirih ditangkap oleh telinganya. Dan seketika ia teringat kutukan salah satu pembacanya.

"Selesaikan apa yang kamu mulai."














To be continued

Thanks buat semua likenya 🤗❣️


Calamity's Obsession ✓Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora