[EXTRA 2] Kyree Maximilian

6.7K 705 16
                                    

Memakan melonnya, Max merasakan adanya kehangatan ditengah dinginnya kota Romana. Ia pun menatap langit kemudian menatap gadis kecil yang duduk di sampingnya, memakan melon dengan sangat rakus, hampir ikut memakan kulitnya juga.

"Meski aku bercerita, apa kamu akan paham?" tanya Max tidak yakin bocah cilik ini akan paham dengan ceritanya yang sangat rumit.

"Aku akan paham, tenang saja, ceritakan semuanya, aku akan mendengarkan dengan baik dan menjaganya sebagai rahasia," jawab Ius seraya menghabiskan pecahan melon miliknya.

Max lantas menunduk, menimang antara bercerita atau tidak. Tetapi setelah dilihat kembali, gadis ini akan segera mati. Hidupnya tidak akan lama dan dia juga seorang gelandangan. Tak mungkin baginya untuk menyebarkan cerita ini.

"Sebenarnya...."

Kisah dimulai dari eksistensi kekal bernama Calamity. Dia adalah satu bentuk eksistensi yang terbentuk dari penggumpalan energi negatif. Ia awalnya tak berbuat apapun, hanya diam sendirian di dalam hutan jauh dari jamahan manusia. Hidupnya sangat tenang dan damai meskipun ia adalah manifestasi dari kehancuran dan malapetaka.

Namun suatu hari, ada seorang kaisar tamak yang menginginkan kekuatan dari eksistensi tersebut. Dia memerintahkan seluruh prajurit untuk mencari keberadaan Calamity. Setelah menemukan hutan persembunyiannya, sang kaisar lantas pergi ke tempat itu secara pribadi.

Dalam perjalanannya ia singgah di ibukota Romana, lantas beristirahat di sebuah rumah bordil besar nan terkenal. Disana ia dijamu dengan sangat baik oleh para pelayan wanita. Mereka elok rupawan nan cantik. Kaisar dilayani dengan sangat baik dengan makanan dan minuman, juga tari-tarian untuk menghibur.

Rupanya sang kaisar tertarik oleh salah seorang penari. Kepribadiannya yang anggun dan wajah cantiknya sungguh sempurna, seperti seorang peri rupawan nan indah. Kaisar pun meminta untuk dilayani oleh sang penari. Namun penari tersebut menolak dengan baik, mengatakan bahwa dia telah bersuami.

Tak terima permintaannya di tolak, kaisar mengancam akan membunuh siapapun di dalam rumah bordil tersebut. Sang penari merasa tertekan seakan tak memiliki pilihan. Dia pun mengajukan syarat kepada kaisar. Apabila nanti ia mengandung seorang bayi, maka bayi tersebut harus menjadi seorang pangeran.

Kaisar yang sudah bertunangan itu pun menyanggupinya. Dia memberikan sigil emas tanda pengenal, dimana sigil tersebut akan membuktikan bahwa dia adalah benar-benar anak kaisar.

Mereka pun berbagi malam yang intim.

Beberapa hari kemudian, sang kaisar pergi untuk melanjutkan perjalanan dalam penaklukkan. Beberapa bulan kemudian, sang penari merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Rupanya dia telah mengandung, mengandung anak dari sang kaisar.

Satu tahun kemudian, lahirlah seorang anak berambut hitam legam seperti ibunya, dan mata emas seperti ayahnya.

Sang penari segera pergi sendiri menuju istana kekaisaran dimana kaisar pada saat itu baru saja menyelenggarakan pesta pernikahannya setelah gagal dalam invasi pencarian Calamity. Dalam invasi tersebut, Calamity mengamuk sejadi-jadinya karena goa tempat tinggalnya dihancurkan begitu saja oleh manusia. Dalam amarahnya, dia menurunkan kutukan kepada sang kaisar. Kutukan berupa ia tidak akan memiliki anak laki-laki yang akan meneruskan tahta!

Kedatangan sang penari jelas membuat permaisuri tersinggung apalagi mengetahui bahwa anak yang digendongnya adalah anak laki-laki. Siasat jahat pun direncanakan oleh sang permaisuri dan kaisar.

Apabila nanti mereka benar tidak bisa melahirkan anak laki-laki, maka sang bayi tersebut akan diakui sebagai anak oleh mereka dan sang penari akan disingkirkan.

Sebab rencana tersebut, sang penari dan bayi laki-lakinya ditempatkan di sebuah kastil tua di bagian paling belakang istana, dekat dengan makam leluhur kekaisaran Alexandria.

Calamity's Obsession ✓Where stories live. Discover now