3. Darah Racun

26.7K 2.9K 44
                                    

Duduk di pangkuan seseorang bagai mimpi buruk bagi Sheri. Apa-apaan paha keras yang menopang tubuhnya saat ini?! Kenapa seperti ia duduk di papan?!

"T-tuan, tuan yang baik, maafkan saya, itu semua murni karena kesalahan."

Tetapi sepertinya, Kyree tidak ada niatan untuk melepaskannya. Tampak dari wajahnya yang serius dengan senyum nakal di bibirnya. Senyum yang bagi Sheri memiliki arti 'Aku bisa membunuhmu kapan saja jika kau tidak mendengarkan ku.'

Ah sial, kenapa aku harus menggambarkan dia sebagai tiran berdarah dingin༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Senyum Kyree adalah senyum kematian. Semenjak calamity disegel di dalam tubuhnya, ia kehilangan senyumannya. Dia hanya akan tersenyum pada darah dan kematian, membuat ia mendapat julukan maniak gila perang. Karena hanya di medan perang lah ia dapat tersenyum.

Lalu kemudian datanglah Azura yang membawa kembali senyum Kyree. Hanya kepada Azura lah Kyree menunjukkan senyumnya yang mempesona, senyum penuh hasrat dan rasa ingi memiliki. Senyum mendominasi yang seakan ingin meruntuhkan langit karena auranya.

Lantas sekarang, Sheri harus menahan tangis saking takutnya ia pada senyum Kyree yang ditunjukkan kepadanya. Senyum itu penuh misteri, senyum yang menandakan kematiannya semakin dekat.

"Bagaimana kamu akan menjelaskan perbuatanmu itu kepadaku? Hm? Wajahmu asing, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" Kyree berucap.

Semerbak wangi krisantemum menggelitik hidung Sheri. Wangi yang menenangkan, wangi bunga kesukaannya. Dia secara sengaja mendeskripsikan Kyree dengan wangi bunga kesukaannya. Setelah mencium langsung wangi laki-laki ini, Sheri merasa gugup.

"Meski aku mengatakannya... Anda tidak akan percaya," jawabnya sambil memalingkan wajah.

"Katakan."

"Anggap saja saya mengenal Anda? Hehe," jawab Sheri sambil tersenyum konyol, dia seperti sudah siap mengantarkan dirinya pada kematian.

Oh ayolah... Kenapa aku menjawab seperti itu ಥ⁠‿⁠ಥ

Mendengar jawaban dari perempuan yang ada di pangkuannya, senyum Kyree makin merekah. Ia menyeringai, tampak tertarik dengan hamster kecil yang ketakutan setelah dengan bodohnya melemparkan dirinya sendiri pada macan kumbang.

Kyree menyentuh surai Sheri, menunjukkan jejak kesombongan pada raut wajahnya. "Benarkah? Sungguh jawaban yang mengejutkan. Tentu kau mengenalku, aku Duke of Ante, Kyree Maximilian, si maniak perang, dan tiran berdarah dingin. Bukankah semua orang sudah tahu itu?"

Sheri dibuat mati kutu gemetaran. Dia memaksa otaknya untuk bekerja sekeras mungkin, memaksanya untuk menggali informasi tentang novel yang pernah ia tulis 7 tahun lalu. Dia harus mengingat apa saja tulisan random yang ia tumpahkan pada novel itu!

Andai aku ingat semuanya(⁠༎ຶ⁠ ⁠෴⁠ ⁠༎ຶ⁠)

Percuma. Pada akhirnya hanya sedikit hal yang Sheri ingat. Dia hanya mengingat tentang plot penting yang akan dilalui pemeran utama serta beberapa profil tentang pemeran utama pria dan wanita. Selebihnya, ia bahkan tak ingat nama tokoh figuran dan atagonisnya.

Novel ini murni karena ia bosan sehingga plot dan alurnya tidak begitu ia ingat dengan jelas. Dan sekarang hal tersebut membuatnya kesulitan.

Dia itu penulisnya! Lantas mengapa ia melupakan apa yang dia tulis?!

"T-tentu saja, tetapi bukan itu maksud saya," jawab Sheri. Ia merasa harus memberikan jawaban yang memuaskan atau kepalanya akan melayang.

"Oh?" salah satu alis Kyree naik. "Lantas apa yang kamu tahu dariku?"

Calamity's Obsession ✓Where stories live. Discover now