31. Kegilaan Duke

15.7K 1.8K 148
                                    

Lunar kembali 🎉

Siapa aja nih yg kangen?

Meski masih sibuk, tapi setidaknya udah ga padat banget soalnya ini weekend ☺️☀️

Special thanks buat kalian semua yg udah sabar nungguin aku up🎉

.
.
.



Apa yang terjadi sebelumnya...

Istana Kekaisaran Alexandria.

Usai bertemu dengan kaisar, Kyree menggenggam pedangnya erat. Berjalan begitu santainya menuju istana Arya, istana khusus untuk putera mahkota. Aula utama kekaisaran dan istana Arya tak begitu jauh.

Sepanjang jalannya, Kyree memasang tampang tak jauh dari biasa ia tunjukkan. Dingin, kejam, dan bengis. Glen paham dengan ekspresi itu. Dia sudah hafal betul peringai tuannya sebelum melakukan pembantaian. Sebagai bentuk tanggung jawab, sudah sepatutnya ia mengingatkan sang Duke.

"Tuan, saya harap Tuan bisa menahan gejolak dalam diri anda. Saya sedang malas memberi makanan anjing," ucap Glen lugas, berjalan di belakangnya dengan tubuh tegap tak merasa terganggu sedikitpun dengan ucapannya yang berani.

Tanpa berbalik, tanpa mengubah ekspresinya, Kyree menjawab, "Tidak ada yang akan mati, aku hanya akan menggores mereka sedikit."

Itu artinya kematian bahkan lebih baik! Dua penjaganya terdiam sebelum mereka ingin ikut menimpali perkataan Glen. Glen pun hanya menghela nafas mengiyakan saja, ini memang sudah perangai Tuannya untuk jadi gila seperti ini.

Sang Duke monster berjalan menyusuri lorong, sampailah ia di depan pintu masuk istana Arya. Istana megah yang tak pernah sekalipun ia sudi menapakkan kakinya kemari. Jika bukan karena instingnya, Kyree takkan pernah menginjakkan kaki disini.

Istana mengerikan, menjijikkan, dan penuh dengan kemunafikan. Dipenuhi oleh manusia sampah berbau busuk dan orang gila. Istana ini adalah saksi bisu pengasingan yang ia alami. Menjadi putra haram dari raja bukanlah status yang bagus, sekian tahun penderitaannya terlukiskan pada setiap inci tembok istana Arya, menjadi saksi bisu perjuangannya sampai di titik ini.

Istana inilah tempatnya disiksa dalam kekejaman atas perbuatan yang tidak sepenuhnya ia lakukan.

Melangkahkan kakinya, penjaga gerbang menghentikannya dengan wajah pucat, ketakutan. Mereka begitu ketakutan merasakan dominasi dan aura yang keluar dari sang Duke. Banjir keringat membasahi tubuh mereka.

Tak mengehentikan sang Duke, jelas mereka akan mati di tangan putra mahkota, tapi jika menghentikan sang Duke, mereka akan mati di tangannya... Haih... Posisi serba salah. Malang sekali nasib kalian.

Menghadap dua penjaga pendek itu, entah antara mereka yang pendek atau dia yang terlampau tinggi, Kyree menatap mereka tajam, seperti mengatakan, 'berani sekali makhluk rendahan seperti kalian menghentikanku.'

"Hiiii" pekik dua penjaga itu bersamaan.

"Apa kalian yang membiarkan orang suci kuil Sanctuary lewat?" Kyree bertanya dengan nada seperti ingin membunuh mereka.

"B-b-benar...." jawab salah seorang yang mungkin sudah terkencing celananya.

Setelah mendapat jawaban itu, aura dengan warna amber kehitaman menusuk jantung mereka, membuat dua penjaga tersebut langsung jatuh tak sadarkan diri. Masuk dalam mimpi indah, tertidur.

Kyree berjalan masuk, langkah kakinya sangat ringan, berusaha untuk tidak menghancurkan tangga tempatnya berpijak dengan kekuatannya. Pintu terbuka lebar, ia melangkahkan kakinya dan langsung disambut oleh segerombol prajurit mengepungnya. Prajurit itu tampak sudah bersiap bahkan sebelum Kyree menginjakkan kaki di istana ini.

Calamity's Obsession ✓Where stories live. Discover now