15. Terlelap Tidur

20.2K 2.6K 146
                                    

Darah mengalir dari tempat Kyree menggigit. Rasanya sakit dan perih, kemudian dia menjilatnya, merasakan rasa anyir besi berkarat pada lidahnya.

"Apa yang kamu lakukan?!" Sheri menjambak rambut Kyree, berusaha mendorongnya menjauh.

Kyree tertegun dengan apa yang diperbuatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kyree tertegun dengan apa yang diperbuatnya. Mulutnya berlumuran darah, lidahnya merasakan rasa yang sama. Tidak ada yang aneh dengan darah Sheri, rasanya sama seperti darah manusia lainnya. Lantas apa yang membuat gadis itu mampu menggoyahkan hatinya? Mampu mendobrak titik tersembunyi dalam hatinya?

Siapa dia?

"Apa kau menggunakan semacam ilmu sihir kepadaku?"

"Hah??..." Sheri tak habis pikir. Ia menghela nafas sebelum menjawab. "Kamu menggigitku karena curiga? Konyol sekali. Apa aku terlihat seperti penyihir di matamu? Dahlah, tidur. Kamu butuh istirahat, kita lanjutkan pembicaraan setelah pikiranmu lebih jernih."

Sheri membenahi pakaiannya. Dia sadar bahwa Kyree tidak bisa diajak bicara baik-baik untuk saat ini. Fajar akan segera muncul, ia harus segera kembali ke Chamber jika tidak ingin Azura mengerahkan pasukan untuk mencarinya.

"Tunggu!" Kyree berteriak. "Mau kemana kau?!"

"Kembali ke Chamber. Akan tidak baik jika kita ketahuan berduaan di kamar yang gelap," jawab Sheri seraya bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu.

"Siapa yang mengijinkan mu pergi?!"

"Dan siapa kamu yang berhak menghentikanku?"

Jawaban itu sukses membuat Kyree tercengang.
Sheri menghela nafas sekali lagi. "Aku bukan milikmu, aku hidup atas pilihanku sendiri. Aku tidak akan berbicara dengan seseorang yang bahkan tidak tahu apa yang dia rasakan. Aku juga tidak suka dengan orang yang menganggap dirinya superior seakan tidak memiliki rasa bersalah atas tindakan yang ia lakukan. Aku pergi dulu."

Melihat gadis itu melangkah pergi untuk kedua kalinya, perasaan Kyree bercampur aduk. Dia tidak mampu berpikir jernih, mentalnya terguncang begitu hebatnya sampai ia tidak mampu mendeskripsikan apa yang tengah ia rasakan saat ini.

Dia benci, dia marah, dia menolak, namun disisi lain ia kesepian, ia sedih, ia tidak mau gadis itu pergi meninggalkannya.

Sheri hendak membuka pintu, tiba-tiba saja dari belakang ia diserang. Sebuah tangan menahan pintu dan satu tangan lain menahan tangannya pada gagang. Kyree terengah-engah, pikirannya berkabut.

"Sheri!" Ia berteriak. "Jangan... Pergi."

"Kenapa?" Sheri membalikkan tubuhnya, menatap langsung pada mata Amber yang menyala-nyala dengan emosi tak terbendung.

"Aku... Aku..." kepala Kyree pusing. Dia tidak tahu apa yang ia katakan saat ini. "Aku... Tidak tahu...."

Sheri tahu jawabannya. Dia tahu ketakutan terbesar Kyree. Alasan mengapa Duke Ante tidak tidur dengan baik selama 3 hari ini adalah karena ia takut gelap dan sendirian. Hanya setelah matahari menyingsing ia baru bisa terlelap.

Calamity's Obsession ✓Where stories live. Discover now