54. Menemuimu

10.2K 1.5K 246
                                    

"K-kyree?"

Tercekat, Sheri menatap nanar pada sosok tinggi tegap yang saat ini tengah menatapnya dengan sepasang mata Amber menyala terang, penuh akan aura mendominasi dan kekejaman yang hakiki. Dia begitu kuat, auranya sangat tajam, seolah memberi gambaran kekuasaan dan kekuatan mutlak.

Laki-laki itu berdiri di sana penuh akan kesombongan, menatap seraya bibirnya tersenyum menawan, tatapan mata tajam, dan tangan yang dilipat bersedekap dada.

Pakaiannya begitu asing, tampak tidak seperti pakaian yang dikenakan oleh orang-orang di zaman modern. Pakaian itu adalah pakaian seorang bangsawan dari Eropa kuno.

Tetapi bukan itu intinya. Apa yang seharusnya Sheri khawatirkan sekarang adalah kenyataan bahwasanya Kyree datang ke dunianya.

Kyree menyusulnya!

Rasanya tidak asing, entah mengapa Sheri merasa hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhnya. Dia merasa bahwa dia harus segera lari, ada bahaya yang sedang mendekat ke arahnya.

Lari, lari sejauh mungkin. Dia harus lari, pergi dari tempat ini secepat mungkin. Tanpa sadar, matanya masih melotot tidak percaya menatap sosok laki-laki di depannya, namun kakinya terlihat begitu goyah. Kakinya berjalan perlahan, mundur satu dua langkah, hingga pada akhirnya, pada jarak yang cukup jauh, Sheri berbalik, dia lari.

Dia harus lari, jantung dan instingnya memberitahu akan bahaya jika ia tetap disana. Dia harus segera melarikan diri dari sosok yang tengah menunggu kedatangannya.

Kyree datang dengan aura yang sangat menakutkan. Aura yang seolah memberi gambaran horor kepada Sheri tentang bagaimana mata Amber seperti senja itu menatapnya dengan tatapan buas dan biadab. Di tambah dengan senyum mempesona bak iblis penggoda, Kyree benar-benar memiliki gambaran menakutkan yang tidak pernah Sheri lihat sebelumnya.

Laki-laki itu disini. Seseorang yang pernah ia tinggalkan di dunia lain sekarang sedang berada di apartemennya, menunggunya, menantinya, dan menemuinya.

Tidak! Tidak! Aku harus pergi!

Sheri sendiri tidak tahu mengapa dia harus berlari menghindari Kyree. Namun entah mengapa instingnya terus memberitahunya untuk lari, pergi menjauh dari sosok itu.

Ruangannya tidak begitu besar. Hanya dengan beberapa langkah Sheri sudah sampai di depan pintu, ia buru-buru mencari kunci yang pas, namun sayang, kecepatannya tidak akan pernah bisa menandingi kecepatan dari sang Duke monster.

"Butuh bantuan?"

Suara berat nan mendominasi Kyree terdengar dari daun telinga Sheri.

Merinding seketika menjalar. Sheri berbalik, bertemu tatap dengan wajah rupawan dari sosok laki-laki dewasa beraura bangsawan di hadapannya . Dia berusaha untuk menenangkan diri dengan berhati-hati menatap Kyree.

Tatapan itu, tatapan tidak asing. Dipenuhi dengan amarah, kerinduan, obsesi, duka, bahagia, dan cinta. Tatapan yang seolah ingin menelan Sheri hidup-hidup dalam kobaran api hasrat yang tidak akan pernah padam tidak peduli seberapa lama mereka tidak lagi berjumpa.

"K-kyree...." panggilnya lirih.

Menyeringai, senyum biadab terukir di bibir cantik itu. "Ya?"

Brak—

"Agh! Kyree!"

Sheri terdorong, punggungnya menghantam keras pada pintu di belakang tubuhnya. Rasanya begitu sakit, nyeri, namun ia tidak diberi ruang untuk bergerak sedikitpun karena kedua bahunya dicengkeram oleh dua tangan besar nan kuat.

"K-kamu menyakitiku... Kyree...."

Sepertinya telinganya menjadi tuli. Kyree tidak mendengar rintihan rasa sakit dari Sheri, matanya menyala terang dengan amarah dan kobaran api. Seringai iblis terukir begitu indah pada bibirnya. Dia berucap dengan suara berat penuh akan penekanan.

Calamity's Obsession ✓Where stories live. Discover now