45. Sang Pembantai

8.6K 1.3K 139
                                    

"AHAHAHAHAHAHAHAHA!!"

Kyree seperti orang gila yang memekik tertawa mengejek langit. Dia melihat Seraphim naik kembali ke langit setelah menyampaikan pesan tersebut, tetapi tawanya tak sekalipun pundar. Dia terus menertawakan langit sampai dadanya sakit, air matanya hampir menitik, lantas ia pun menghentikan tawa mengerikannya sambil sesenggukan.

"Ah ah ah, aku tak tahan lagi... SHERIANA SIRIUS! BAHKAN KE NERAKA SEKALIPUN AKAN KU HABISI DIRIMU!"

Kedatangan Seraphim membawa pesan dari Regis menunjukkan bahwasanya Sheri sudah siuman lantas melawan tumor yang ditanamkan di dalam tubuhnya. Kyree hampir tak percaya dengan matanya, namun ia kembali lagi yakin bahwasanya Sheri memang penuh dengan kejutan.

Dia tidak pernah gagal dalam memberi kejutan.

"Ijin sudah diberikan, lantas mengapa aku harus menahan diri?"

Seringai biadab terukir di wajah surgawinya. Auranya mendadak berubah drastis, bahkan sampai aura Calamity yang semula menyelimutinya hilang, masuk di telan oleh aura Kyree sendiri. Aura emas kekuningan seperti senja, sama dengan warna kedua matanya.

Rasanya begitu menyenangkan, sensasi menggelitik dari rasa haus membunuh sekali lagi memacu adrenalinnya. Hanya ada dua hal yang mampu membuat Kyree merasa hidup yaitu, yang pertama adalah perang dan darah, lantas yang kedua adalah merengkuh Sheri dalam genggamannya.

Sensasi membenamkan tubuhmu pada darah dan ratapan tangis di medan perang membuat Kyree merasa senang. Senang karena ia berhasil melangkah sejauh ini untuk bertahan hidup sesuai permintaan terakhir mendiang ibunya.

Dan sensasi saat ego dan obsesimu terpenuhi membuatnya benar-benar menjadi orang gila saking nikmatnya sensasi itu. Merasakan kengatan dari tubuh yang memberinya rasa aman, Kyree rela menukar apapun demi mendapatkan kehangatan itu lagi dan lagi. Dia tidak akan mengelak jika kelak ada yang mengatakan ia begitu terobsesi kepada Sheri.

Itu benar adanya. Kyree takkan ragu mengaku pada dunia bahwa dia sangat candu pada perempuan itu. Apapun yang dia lakukan, apapun yang ia katakan, dan apapun yang ia lihat, Kyree menyukai semuanya.

Dia suka. Sangat sangat suka.

Melompat, Kyree naik ke langit, menyamai ketinggian si penyihir. "Luna, sebaiknya kau benahi ekspresi wajahmu itu."

Wajah terkejut Luna melihat Seraphim turun masih belum juga membaik. Apalagi dengan kenyataan bahwasanya Sheri mampu melawan tumor yang ia tanamkan, itu artinya Alaric tidak berhasil menahannya. Boneka andalannya satu ini benar-benar tidak berguna!

"Heh, tidak semudah itu, Duke Ante. Lihatlah, daripada fokus kepadaku, bukankah lebih baik kau lindungi rakyatmu?" Luna tersenyum menang seraya melebarkan portalnya, membuat jumlah monster yang turun semakin banyak.

Tabir Glen tidak akan bertahan jika monster-monster ini jatuh bersamaan menghantam tabirnya. Kyree harus melakukan sesuatu pada monster dan prajurit putera mahkota yang hendak menyerangnya.

"Kau tetap disana, kita selesaikan urusan kita setelah aku membantai mereka," perintah Kyree yang sukses membuat bibir Luna berkedut hebat. Sombong sekali dia!

Tanpa menunggu lama, Kyree kembali melesat turun. Cahaya emas diselimuti oleh aura kebiruan melesat seperti komet. Penduduk Ante yang melihat kejadian itu sempat mengira ada bintang jatuh. Namun jika dilihat lebih jeli, itu adalah Duke mereka dalam wujud Berserk. Kyree menggunakan auranya pada tahap maksimal, berubah menjadi seorang maniak perang, sang wadah Calamity, dan tak lupa pedang terbaik kekaisaran.

Dengan satu ayunan pedangnya Kyree membuat suatu pembatas. Batas lingkaran dimana ia melingkari setiap tempat yang berpenduduk. Dari batas lingkaran itulah dia mempermudah Glen untuk menggunakan sihirnya.

Calamity's Obsession ✓Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu