22. Undangan Istana

15.5K 1.9K 89
                                    

Sheri membaca undangan tersebut. Dia sudah antisipasi akan diundang ke istana kekaisaran. Kabar tentang dia yang naik ke langit sudah menyebar ke seluruh penjuru, bahkan mungkin ke seluruh dunia.

Ia kemudian beristirahat lebih awal untuk memulihkan tenaganya dan mengingat apa yang terjadi.

Keesokan paginya, setelah mandi dan berganti pakaian, kereta dari putra mahkota datang. Dia naik sendiri ke dalam kereta sambil memikirkan tentang bagaimana dahulu ia menulis tentang sang putra mahkota.

Davian Castiel de Alexandria.

Itu adalah namanya. Nama Davian yang diberikan oleh ibunya berarti kesayangan. Dan Castiel artinya perisai dewa, nama yang diberikan oleh kuil setelah pemberkatan dihari ia dilahirkan. Kelahirannya disambut oleh semua orang. Dan dia menjadi kesayangan semua orang di kekaisaran.

Ada kutukan aneh di kekaisaran Alexandria dimana kutukan tersebut berasal dari Calamity yang mengamuk. Calamity mengutuk bahwa kekaisaran akan sangat sulit melahirkan anak laki-laki sehingga Castiel adalah satu-satunya anak laki-laki dari 9 bersaudara.

Sheri sendiri tidak ingat cerita tentang Castiel. Atau malah mungkin dia belum pernah menyinggung tentang Castiel di novel aslinya. Dia hanya berfokus pada hubungan Kyree dan Azura. Begitupun, cerita yang ia tuliskan hanya sampai pada malam pertama Azura dan Kyree setelah kehancuran kuil, dimana waktu kejadian tersebut seharusnya sudah lewat sekarang.

Sekarang adalah jalan cerita yang sama sekali tidak ada di novel. Sekarang adalah jalan cerita yang baru.

Sheri si pencari informasi siap beraksi!

Menggebu-gebu, dia bersemangat untuk menyambut apa yang ada di depannya. Cerita seperti apa yang menyambutnya, dia sangat menantikan itu.

Dijaga oleh rombongan kuda ksatria suci, Sheri diiringi dengan sangat ketat.

~×~

Sheri pun sampai di istana tepat pada siang hari. Dia disambut langsung oleh kepala pelayan secara langsung sebagai tamu kehormatan, tamu sang putera mahkota. Dia dipimpin jalan oleh sang kepala pelayan masuk ke dalam istana Arya, istana khusus untuk putera mahkota.

Sayang sekali ia tidak diperbolehkan membawa sekaligus pengawalnya sehingga ia pun dikawal oleh dua orang terkuat diantara para kesatria suci yang mengawalnya.

Aku tidak tahu apakah aku akan kembali kesini. Mari kita apresiasi mahakarya luar biasa ini! Wah! Patung itu berapa harganya?! Ini juga, ini bunga apa?! Wahhh, kenapa disini bagus sekali.

Sedikit... Aku hanya akan menyentuhnya sedikit! (⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)

"Ehem," kepala pelayan berdehem. Dia memainkan kumis putihnya dengan sombong seraya menatap Sheri.

Sheri yang ketahuan tak tahu diri itu langsung menarik tangannya dan tersenyum konyol. "Haha, aku belum pernah melihat ukiran ini sebelumnya. Apa kepala pelayan bisa berbaik hati memberitahuku?"

"Tentu saja!(⁠☆⁠▽⁠☆⁠)"

Ekspresi serius dari pak tua itu langsung berubah seketika saat Sheri bertanya demikian. Dia dengan sangat semangat menjelaskan satu persatu hiasan yang ditempatkan di aula. Sheri sendiri sebagai penikmat seni, dia juga mendengarkan dengan seksama.

Keduanya langsung menjadi akrab dan dengan cepat saling bertukar pendapat pada setiap hiasan. Rupanya mereka punya selera seni yang sama, membuat sang kepala pelayan terlena dalam debat menyenangkan itu.

Calamity's Obsession ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang