51. Puncak Perang

8.1K 1.3K 102
                                    

Sudah berapa lama? Berapa hari? Pertarungan antar dua eksistensi berbeda memakan waktu yang tak terhitung jumlahnya. Matahari terbit, matahari terbenam. Seakan tak mengindahkan waktu mereka terus bertarung, mengeluarkan kekuatan terhebat masing-masing.

Dari atas sana, akhirnya Sheri pada batas wujud manusianya. Meski perannya adalah sebagai dewa, tetapi tubuhnya masih tetap tubuh manusia. Ada batas dimana tenaganya hanya sebatas tenaga manusia. Akan tetapi hal tersebut tidak serta merta menjadikannya kalah.

Pihak 7 iblis dosa besar juga sama-sama kewalahan, malah mereka ada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Pada akhirnya Sheri melancarkan kekuatan terakhirnya, dia menghempaskan ketujuh iblis tersebut kembali ke Abyss, lantas menjahit langit menutup portal dunia Abyss dengan Avara.

Portal tertutup, langit kembali utuh. Sheri kehabisan tenaga dan tubuhnya kembali seperti wujud manusia. Seraphim naik ke langit, lantas Pegasus menjemputnya. Jatuh di punggung Pegasus, ia dibawa turun dan langsung ditangani oleh para pendeta. Meskipun mereka juga kelelahan, para pendeta ini masih menyisakan setidaknya kekuatan mereka untuk menyembuhkan sang Saintess.

Tubuhnya lelah dan lemah, Sheri menoleh, melihat Alaric masih tak sadarkan diri dengan kulit menghitam seakan kekuatan suci di dalam tubuhnya sedang memurnikan dirinya dari dalam. Setidaknya itu bagus, dia sudah selamat, lolos dari jeratan kendali Luna.

Menatap lebih banyak, Sheri mendapati bahwa perang telah usai. Kemenangan ada dipihak ksatria suci. Tanah yang menjulang naik sekarang mulai bergerak turun, rata kembali pada posisinya semula. Kelima ksatria suci Eleazar menghampiri Sheri lantas memberinya bantuan.

"Bantu diri kalian sendiri," ucap Sheri kepada mereka.

"Kami baik-baik saja," jawab mereka.

Tak ingin berdebat karena tubuhnya sudah terlalu lelah, Sheri pun pasrah. Ia lebih memilih fokus untuk melihat pertarungan Kyree dan Luna. Mereka berdua sama-sama terlihat kelelahan, seakan takkan mampu untuk bertahan lebih lama lagi.
Meski keduanya memiliki kekuatan dahsyat yang mampu membelah bulan dan membalikkan langit, tetapi tetap ada batas dimana mereka harus mengakhiri ini semua.

Jika dilihat lebih teliti, posisi Kyree jelas sangat tidak menguntungkan. Dia harus melindungi Ante dan melawan Luna sementara Luna mengeluarkan kekuatan yang melebihi wujud dewanya. Kekuatan Abyss sangat kental dengan kengelapan dan kekuatan tersebut mampu melukai Calamity.

Terlebih dengan perbedaan waktu di dunia nyata dan Abyss menjadikan seratus tahun disana terasa hanya sekelebat mata di dunia manusia. Luna menghabiskan hidupnya bertarung dan bertarung, merampas segala pengetahuan, mencari kekuatan, dan menundukkan sang penguasa. Ia akhirnya naik ke posisi tertinggi, sebagai penguasa Abyss.

Dia datang untuk balas dendam, ia datang untuk membayarkan kembali penghinaan yang didapatinya akibat dari kesombongan Calamity.
Semua kacau.

Avara berdetak, badai angin ribut menerbangkan semuanya, laut pasang, dan gempa terjadi dimana-mana. Semua rakyat Ante telah menjadi satu berkumpul di ibukota sehingga mereka mendapat perlindungan dari tabir Glen. Kehidupan mereka disana ditekan dengan sangat ekstrim untuk bertahan hidup sampai perang selesai.

Tidak ada yang bisa mereka lakukan karena semuanya sudah lelah, letih, juga terluka. Sheri bahkan tak mampu lagi menggerakkan tubuhnya. Dia dengan pasrah digendong oleh salah satu ksatria Eleazar menuju kastil mansion Maximilian di bawah tabir perlindungan.

Mereka hanya bisa pasrah dan berdoa, semoga Kyree baik-baik saja.

Pertarungan di atas sana kian memanas. Dua kubu sudah mencapai batas mereka masing-masing. Yang tersisa sekarang adalah penentuan, mereka berdua sama-sama mengeluarkan jurus pamungkas, jurus terakhir.

Calamity's Obsession ✓Where stories live. Discover now