tiga

32.1K 2.1K 10
                                    


Seminggu berlalu kini waktu kepulangan keluarga Anderson dari Jepang telah tiba. Sesampainya di rumah mereka di sambut dengan pelayan dan bodyguard yang tampak tegang tak seperti biasanya.

Walau tampak aneh dan tak seperti biasanya mereka tak memusingkan itu, mereka sudah lelah di perjalanan dan Masing-masing dari mereka berlalu menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan beristirahat.

Malam tiba waktunya makan malam semua keluarga Anderson berkumpul untuk makan malam tak seperti biasanya semenjak mereka tiba sampai saat ini rumah terasa lenggang dan damai tak seperti biasanya yang selalu heboh dan berakhir dengan rengekan dan tangisan.

Bagi mereka ini merupakan waktu tenang bagi mereka walaupun ada hal yang mengganjal tapi mereka mengabaikan merasa bukan lah sesuatu yang perlu di pertanyakan. Mungkin sesuatu yang mengganggu itu tengah bermain pikir mereka santai. Tanpa mengetahui kejadian yang sebenarnya karena sikap acuh mereka selama ini pada Fairy membuat pelayan dan bodyguard memutuskan untuk diam karena mereka tau bagaimana akhirnya.

"Lexian apa kau jadi bekerja sama dengan tuan maxi dari Kanada itu?" tanya Anderson pada sang putra sulung.

"Jadi pa dan rencananya minggu depan kami akan ke Kanada untuk meninjau lapangan." sahut Lexian datar.

"Dan kau Leander apa kau akan mengikuti perlombaan lagi kali ini?" tanya lagi Anderson pada putra keduanya.

"Ya pa dan aku akan sibuk berlatih seminggu ini hingga pertandingan minggu depan." saut Leander menjelaskan.

"Dan kalian Langit dan Bintang apa kegiatan kalian kedepannya?" tanya Anderson pada putra kembar nya yang tidak identik. Mereka berbeda dari segi wajah, sifat, dan penampilan. Langit yang kalem dan bintang yang pecicilan, Langit yang good boy dan Bintang yang bad boy. Sesuatu yang bertolak belakang.

"Kami akan ada acara kemping selama tiga hari minggu depan pa" saut bintang lebih dulu menjawab.

"Dan kesepakatan para murid kemping kali ini akan di ada kan di puncak gunung sekalian kami akan mendaki." tambah Langit menjelaskan.

"Hem berarti kita semua akan sibuk sampai seminggu ke depan, papa juga akan ada perjalanan bisnis penting selama seminggu dan akan berangkat empat hari lagi." jelas Anderson pada ke empat putra nya.

Begitulah acara makan malam keluarga Anderson diisi tentang percakapan ringan di antara mereka dan tentang kesibukan mereka, tidak ada satupun dari mereka yang membahas tentang putri Anderson. Dan itu juga lah alasan para pelayan dan bodyguard untuk tidak memberi tahu tentang hilang nya Fairy putri Anderson yang di abaikan dan tak di anggap.

___________

"Ayo Verro tangkis bolanya!" seru seorang anak laki-laki heboh bernama Rionel. "Yang kuat Verro ah lemah banget sih mukul nya, yang kuat nanti kita kalah loh." grutunya tak ingin sampai kalah dalam pertandingan voli yang tengah mereka mainkan.

"Anjir lah aku kan cewek mana bisa sama tenaganya sama mereka yang cowok." batin Fairy menggerutu kesal.

Seminggu berlalu Fairy kini sudah mulai akrab dengan teman baru nya, dan di antara mereka tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya dirinya adalah seorang anak perempuan yang menyamar.

"Yah kan kalah, verro sih mukul nya lemah banget jadi kalah kan kita." gerutu Rionel lagi masih tidak terima kekalahan.

"Udah sih Rionel cuman permainan ini." sewot Fairy sinis.

"Ya karena kamu jadinya kalah." julid Rionel masih kesal.

"Udah udah kalian gak capek apa setiap ketemu pasti berantem kayak anjing sama kucing aja." sahut Ares salah satu teman mereka yang lain.

"Dia duluan yang mulai, aku mah kucing nya aja kalo dia jadi anjing nya aja gak papa aku ikhlas." sahut Fairy kalem, sembari memajukan bibir bawah nya mengejek Rionel yang terlihat semakin kesal setelah mendengar perkataan Fairy.

"Jadi kamu mau bilang aku anjing gitu?" marah Rionel semakin menjadi.

"Bukan aku yang bilang loh, aku kan cuman milih wiii." ejek nya sembari berlari kencang saat melihat Rionel yang tengah bersiap akan melempar nya dengan sendal milik nya.

"Ha.. Ha.. Ha muka Rionel kalo marah jelek banget kayak monkey." pekik Fairy semakin mengejek Rionel dan membuat Rionel semakin marah.

Ares pun ikut tertawa terbahak melihat pertengkaran mereka, dan Kavian salah satu bocah di sana hanya menatap datar interaksi mereka, dia sosok anak kecil dengan sifat yang dingin dan datar di antara pertemanan mereka.

_______

Setelah dua minggu sibuk dengan urusan masing masing, dan kini sudah selama seminggu keluarga Anderson selalu berkumpul untuk makan malam bersama sebagai mana rutinitas dirumah itu saat keluarga tengah berkumpul, untuk sekedar berbincang sejenak di tengah kesibukan mereka masing-masing.

"Hem...kayak ada yang beda yah akhir akhir ini, apa perasaan aku aja atau apa yah kok aku merasa kayak ada yang aneh tapi apa ya?" tanya Bintang memecah keheningan di antara mereka.

"Ya aku juga ngerasa akhir akhir ini hening dan damai." sahut Leander menyetujui.

"Kamar aku juga yang biasanya selalu berantakan saat aku masuki sekarang selalu rapi." komentar Langit ikut ikutan.

"Ya benar." sahut Lexian datar ikut membenarkan, dia juga merasa akhir akhir ini harinya terasa damai saking damainya dirinya berasa sepi.

"Papa pun sama tidak ada lagi yang merecoki papa dengan pertanyaan kapan pulang dan pesanan oleh-oleh yang selalu donat ketika papa akan pulang." sahut Anderson juga menambahkan.

Hening........

Keadaan hening setelah mendengar perkataan Sang papa, seolah menyadari sesuatu Lexian yang pertama kali bersaksi.

"Hai kau kemari." panggil nya pada salah satu pelayan yang lewat, pelayan itu tampak takut dengan tubuh bergetar seolah tahu apa yang akan di tanyakan anak majikan nya itu, mereka semua yang bekerja disana tahu bahwa hari ini akan tiba, sungguh mereka bingung akan mengatakan apa dan selama sebulan lebih ini mereka semua sudah berusaha mencari dimana pun nona kecil Anderson yang menghilang itu, dan hasilnya selalu nihil.

"Kemana anak itu?" tanya tuan Anderson tajam.

Pelayan itu masih diam bingung harus mengatakan apa

"Kenapa malah diam?!" tanya Leander sinis.

"JAWAB" bentak Anderson kesal melihat tingkah pelayan itu yang hanya diam.

"Anu. . .anu tu..tuan no..nona kecil hi.. hilang" jawab pelayan itu terbata karena takut.

"APA" pekik semuanya tidak percaya.


Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang