Delapan

25.7K 1.4K 22
                                    

"Kavian oy!" seru Fairy merangkul bahu Kavian.

Kavian sedikit terkejut mendapati kedatangan Verro yang secara tiba-tiba. Anak cowok berwajah datar itu menatap Verro tidak minat.

"Apa?" ketus kavian.

"Cielah cuek banget, aku salah apa sama kamu hony?" ujar fairy mencolek dagu Kavian dengan gerakan menggoda.

Kavian Buru-buru menarik diri dari Verro. Merasa geli dengan ucapan tidak waras Verro. Kavian pun lebih memilih jalan mendahului Verro. Masih pagi dan Verro sudah berhasil menghancurkan mood Kavian. Setidaknya untuk satu hari kemarin Kavian merasa hidupnya tenang tanpa ada gangguan dari ketiga sahabat idiotnya itu. Namun hari ini Kavian akan kembali direcoki.

"Kavian ih tungguin aku dong!" seru fairy berlari manja mengejar langkah Kavian.

"Kavian!" seru fairy lebih keras merasa diabaikan.

"Plis Ver jangan sampai aku tendang kamu ya." desis Kavian jengah.

Fairy terkekeh pelan, galak sekali Kavian padahal fairy cuman ingin pendekat sama doi. Ciah doi gak tu masih kecil dah pandai doi doi an. Kavian ini anaknya emang terlalu serius dan kaku bikin Fairy makin susah buat deketin nya, mana terkenal lagi sama mulut pedasnya, namun di balik itu semua Kavian sebenarnya baik dan begitu setia kawan.

"Tendang aja Kav, ni anak sekali-kali emang harus di sadarkan biar kelakuannya gak semakin aneh-aneh, gak sadar gender apa?!" serobot Rionel mengompori.

"Eh Rionel dah sembuh? Kok cepat amat? Baru aja aku merasa tenang gak ada kamu akhir-akhir ini" julid Fairy pada Rionel yang tiba-tiba datang.

"Menurut kamu?"

"Aku kira kamu mati, kenapa gak mati aja sih 'kan lumayan aku dapat nasi kotak."

"Kenapa gak kau aja yang mati? kan lumayan aku dapat buku tahlilan potonya kamu." balas Rionel sengit. Fairy mengusap dadanya, jahat sekali ucapan Rionel ini, rasanya sia-sia ia menghawatirkan kondisi Rionel kemarin yang demam sampai masuk rumah sakit karena demam berdarah.

"Asu emang punya teman ngejawab mulu, entah jadi apa gedenya ntar," geleng Fairy belaga prihatin dengan tingkah Rionel. Rionel semakin mendelik sinis mendengar ucapan nya. Sedang Kavian sudah pergi sedari tadi meninggal kan mereka, jengah dengan tingkah mereka yang seperti anjing dan kucing.

__________

"Mungkin gak sih kalo sebenarnya nona kecil Fairy itu sebenarnya bukan diculik, tapi emang sengaja kabur karena udah lelah menjadi anak yang tak di akui." ucap salah satu pelayan di mansion Anderson pada teman disamping nya. Menghentikan langkah seseorang yang tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.

" Syut... Jangan sembarangan ngomong, apa lagi kalo sampai apa yang kau ucapin itu cuman hoax." sergah teman pelayan itu mengingatkan.

"Ya aku ngomong kan sesuai fakta, dulu aja mereka gak mengakui nona kecil, mengabaikannya dan membencinya, pas udah hilang aja baru di cariin." saut pelayan itu lagi tidak takut.

"Ya itu urusan keluarga mereka, kita kan cuma babu jadi cukup urus pekerjaan kita aja." jelas temannya menasehati.

"Aku kangen banget loh sama nona kecil, apa lagi tingkah random nya yang selalu jail, walau aku kesal karena selalu di jailin tapi jujur sekarang aku benar-benar kangen banget sumpah." lirih pelayan itu sendu. Mengingat majikan kecilnya yang super aktif.

"Ya do'a in aja di mana pun nona kecil berada akan selalu dalam lindungan Tuhan, dan menemukan kebahagiaan nya." ucap temannya tulus. Seseorang yang sedari tadi menguping dengan jantung yang bergemuruh resah berlalu pergi untuk memastikan sesuatu. Seharusnya itu tidak mungkin terjadi pikirnya kacau.

Mengambil handphone di saku jacket nya seseorang itu segera mengirimkan pesan pada group keluarga nya.

Anderson family

Me

'Malam ini aku mau kita kumpul ada sesuatu yang mau aku bahas, PENTING'

Tulisnya dalam pesan.

________

"MANA MUNGKIN, Anak sekecil itu mengerti dan berani nekat untuk kabur dari rumah, apa kau gila?" tuding Leander pada penjelasan Bintang yang tidak masuk akal menurut nya. Sedang Bintang mendelik malas pada Leander yang mengatainya gila.

"Dan jika ucapan mu itu benar kenapa kita tidak bisa menemukan nya hingga saat ini, padahal anak buah Anderson sudah mengobrak abrik semua kota dan negara selama lebih dari dua tahun ini tapi tak ada petunjuk apapun tentang keberadaannya. Seolah dia hilang ditelan bumi"
saut Langit ikut berpendapat.

"Pa, apa mungkin sebenarnya Fairy adik aku itu udah meninggal" tanya Bintang lirih menatap papa nya dengan perasaan putus asa.

"JANGAN ASAL NGOMONG!" seru Lexian keras, menatap tajam Bintang yang kini tengah menunduk dalam merasa frustasi.

Anderson hanya menampilkan raut datar tapi isi hatinya hancur dengan perasaan bergejolak yang memenuhi. Takut jika putrinya itu tidak akan bisa ia temui lagi, khawatir dengan keadaannya saat ini demi Tuhan dia masih terlalu kecil untuk hidup diluar sana yang penuh dengan manusia-manusia kejam, menyesal karna sikapnya selama ini yang mengacuhkan dan tak menganggap putrinya. Marah pada dirinya sendiri karena menjadi orang tua yang buruk selama ini. Sakit karena penyesalan tiada akhir yang ia rasakan serta rindu yang rasanya tak sanggup untuk ia tanggung lebih lama lagi.

"Mustahil memang, tapi melihat uang-uang di brankas kita yang menghilang apa mungkin itu ulah Fairy?" cetus Langit asal. Membuat mereka memikirkan hal yang sama. Apa mungkin anak berusia lima tahun lebih melakukan itu.

"Papa akan lebih memperketat dan memperluas pencaharian." ucap Anderson memutuskan. "Tapi saat nanti adik kalian itu ditemukan, akan papa pastikan dirinya akan terkurung dan tidak akan bisa kemanapun lagi." tekad nya yakin. Dengan seringaian punuh ambisi.

Ketiga anak Anderson setuju dengan ucapan papa mereka dalam hati mereka memiliki rencana mereka masing-masing.

"Little girl jangan sampai kau ditemukan, krna itu akan menjadi akhir kebebasan mu"

"Jika kau kembali akan ku jadi kau putri raja yang dikelilingi sangkar emas."

" Sedetik pun aku tak akan mengalihkan pandangan ku dari mu jika kau telah kembali nanti"

"Kembali lah adik manis, akan aku berikan seluruh dunia untuk mu kelak.

"Kembali lah akan aku curahkan kasih sayang yang melimpah untuk mu."

Batin mereka masing-masing dengan sebuah tekad yang kuat.

Hai aku kembali ni, maaf ya kalo rada gak nyambung.

Jangan di bully suhu, aku masih junior

Dan Terima kasih buat yang udah mampir ke cerita aku.

Bay.. Bay





Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang