sembilan belas

17.5K 943 25
                                    


Kamar Anderson yang biasanya rapi dan wangi kini terlihat berantakan karna aksi Fairy yang sengaja berulah tentu saja untuk menunjukkan aksi protesnya pada mereka. Bungkus kue dimana-mana, kulit buah yang dibuang asal, minuman yang sengaja ditumpahkan Fairy diatas tempat tidur, bantal dan selimut yang tidak lagi pada tempat nya, lemari nakas yang isinya terbongkar, serta lemari pakaian yang isinya juga berhamburan keluar karna dibongkar oleh Fairy. Koleksi jam tangan mahal Anderson juga sudah berserakan di lantai karena ulah Fairy yang membuangnya asal. dan kamar mandi yang juga lecah oleh air serta sabun dan sampo yang sengaja ditumpahkan oleh Fairy. Kamar Anderson sekarang percis seperti kapal pecah.

"Siapa suruh kurang aku di dalam sini hu." ujar Fairy puas dengan hasil karyanya, sekarang ia berada di atas sofa menghadap televisi yang menyala, menayangkan gosip terkini tentang keluarga kaya yang memperkenalkan pewaris tunggalnya  di publik untuk pertama kali.

"Cuman berita begituan doank di viralin." hujat Fairy, bosan dengan keadaan dirinya saat ini, harusnya ia masih menikmati liburannya yang menyenangkan bersama ketiga temannya keliling Indonesia bukan nya terkurung disini seperti tahanan.

"Selama aku disini akan aku buat kalian menyesal telah membawa ku paksa kemari." ucap Fairy penuh rencana.

Asik dengan pikirannya sendiri Fairy tidak menyadari seseorang membuka pintu kamar tempatnya berada.

Anderson yang akan menemui Fairy untuk memulai pendekatan kembali harus tertahan didepan pintu kamar karena dikagetkan dengan penampakan yang dilihatnya saat membuka pintu kamarnya.

"Fairy" pekik nya nyaring dengan nada khawatir. Mencari keberadaan Fairy disepenjuru kamar dan mendapati Fairy yang kini menatapnya kaget dari atas sofa.

"Apa sih?" ketus Fairy dengan raut wajah malas melihat seseorang yang sialnya berstatus sebagai papa nya.

Mengabaikan tanggapan judes Fairy Anderson segera menghampiri dan mengajukan pertanyaan sarat akan rasa khawatir. "Kamu gak papa? Ada yang luka? Ini kenapa kamarnya jadi berantakan gini? Ada maling kah?" tanya Anderson khawatir.

"Gak, aku bosan makanya aku berantakin, siapa suruh Kurung aku disini kayak tahanan." sungut Fairy menatap papa nya sinis. Bukannya marah Anderson malah tertawa, sudah lama ia menantikan serta merindukan kenakalan putrinya seperti dulu. Masalah kamar ia tak ambil pusing kan ada pelayan yang ia bayar mahal untuk membereskan kekacauan ini. Membuat Fairy menatapnya aneh. "Gila kah?" Pikirannya.

Menghentikan tawanya Anderson mengajukan pertanyaan. "Kamu bosan? mau jalan-jalan sama papa kita liburan kalo kamu mau, kemana aja papa bakal temenin kmu." ajak Anderson pada Fairy yang bukannya senang mendengar ajakan nya malah menatapnya tanpa minat bearti.

"Gak," tolak Fairy langsung. "masa aku yang muda dan cantik gini harus jalan sama orang tua." lanjutnya memberikan alasan yang tidak masuk akal. Anderson yang mendengar penolakan serta alasan Fairy tidak tersinggung atau kecewa, malah mengajukan opsi lainnya yang kiranya membuat sang putri kecilnya berminat dan tidak merasa bosan lagi.

"Trus maunya apa? Belanja mau kita ke Mall? atau makan diluar? Bilang aja Fairy mau apa pasti papa kabulin apapun itu." tawar Anderson dengan senyuman menatap putrinya hangat.

"Gak," tolak Fairy lagi, " aku mau pulang!" jawab Fairy tegas. Membuat senyuman secerah mentari Anderson sebelumnya berubah dalam sekejap menjadi tatapan sedih.

"Kenapa? ini kan rumah kamu nak! Mau pulang kemana? Disini aja ya sama papa dan abang-abang." bujuk Anderson lembut pada Fairy. Yang hanya mendapatkan keterdiaman Fairy enggan menanggapi lagi, yang menurutnya tidak penting.

Anderson menghembuskan nafas berat, dia bingung harus bagaimana lagi membujuk Fairy agar mau membuka diri padanya.

"Ya udah papa temenin kamu disini aja ya, atau kita pindah kamar aja dulu biar kamar ini di bereskan dulu sama pelayan" saran Anderson lagi tak ingin menyerah untuk menghabiskan waktu bersama putrinya.

"Gak mau dan gak perlu, pergi aja sana urus pekerjaan anda, seperti biasanya yang selalu sibuk, bahkan untuk menatap aja gak punya waktu."  usir Fairy sekaligus menyindir Anderson dimasa lalu.

"Papa udah berubah nak, mulai sekarang papa akan berikan semua waktu papa buat Fairy, papa akan berusaha mengutamakan Fairy dari apapun, papa janji, jadi mau ya Fairy kasih papa kesempatan sekali aja papa jamin gak bakal kecewain Fairy lagi." ujar Anderson meyakinkan Fairy. tapi Fairy tidak tersentuh sama sekali baginya apa yang Anderson katakan hanya Dongeng pengantar tidur untuk anak-anak, dan dirinya bukan anak-anak lagi yang bisa dibohongi, dia sudah dewasa dan mengulang kehidupan jadi tidak semudah itu ia akan terbaya.

"Gak mau dan gak akan." tolak Fairy tegas.

___________

Alando tengah bahagia saat ini menikmati hadiahnya dari hasil keberuntungan karna bisa membawa Fairy kembali. Hingga mengabaikan aura tidak menyenangkan yang tuan nya keluarkan karna moodnya yang buruk pasca penolakan yang Fairy berikan.

"Alando kau mending pergi sana, sakit mata aku lihat tampangmu yang makin hari makin jelek aja, pantas udah berumur belum laku-laku dasar bujang lapuk." hina Anderson mengusir Alando yang selalu saja nyengir sedari tadi.

Mendapati hinaan dari tuannya membuat senyum Alando yang semula secerah mentari menjadi wajah datar seketika. Alando tersenyum kecut.

"Saya masih belum tua ya tuan, baru tiga puluh tahun." bantah Alando tidak terima, enak saja mengatakan dirinya tua dan tidak laku-laku, he memang nya siapa yang membuat nya selalu bekerja tanpa waktu hingga tidak mempunyai waktu bahkan untuk berkencan sekalipun.

"Tetap saja tua, saya saja seumuran kamu udah punya anak empat malah." jawab Anderson tidak mau kalah. Membuat Alando menyadari kalau waktu terus berjalan dan ia masih belum memiliki satupun pewaris yang akan mewarisi uang nya, hasil dari kerja rodi bagai kuda dengan tuannya yang tak punya perasaan itu.

"Ya tuan, maka dari itu beri saya cuti satu tahun untuk menemukan pendamping dan menata masa depan indah bersama pasangan saya." usul Alando Kalem.

"Boleh, kalau perlu selamanya saja kau cuti, biar aku cari asisten baru yang bisa memberikan pemandangan lebih baik dari pada wajah mu yang seperti kurcaci itu, tidak enak dipandang." jawab Anderson lagi kembali menistakan Alando. yang sebenarnya tidak sesuai kenyataan Alando itu tampan dan berkarisma hanya saja karena jarang bergaul dan tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri karna terlalu sibuk makanya sampai sekarang masih menjomblo.

"Tidak jadi sajalah tuan, saya tidak ada niat untuk menikah dalam waktu dekat kok."

_____________

Fairy menatap pelayan yang membersihkan kamar tempatnya berada saat ini, ia mengamati sedari tadi berusaha mencari kesempatan untuk mencuri ponselnya untuk dirinya gunakan sebagai akses untuk menghubungi Kavian dan juga keluar dari sini, dia butuh ponsel dan ponselnya tidak tau ada dimana, mereka menyembunyikan nya.

Hai aku kembali

Hari Ini aku doubel up ya buat kalian yang minta kemaren tapi aku belum sempat hehehe

Semoga kalian gak bosan sama cerita ini ya

Buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini,terima kasih kalian baik banget

Bay...bay..

17 Maret 2024

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang