tiga puluh lima.

8.6K 586 49
                                    

"apa sih Onel, mulutnya ke biasaan kalo ngomong suka ngasal." marah Ares menyahuti pertanyaan Rionel. "Harus nya kamu berfikir positif tentang keadaan Fairy bukannya bicara in hal yang enggak -enggak kayak gitu." lanjut Ares lagi menatap tidak suka pada Rionel, yang kini sudah menampilkan raut wajah bersalah, karena terlalu takut ia sampai tidak bisa berfikir dengan benar hingga mengeluarkan ucapan yang membuat keadaan yang sudah kacau malah semakin kacau.

"Maaf." sesal Rionel menyadari kesalahannya.

"Apa gak sebaiknya Fairy kita bawa kerumah sakit aja?" usul Kavian tiba-tiba. Membuat mereka yang disana kembali fokus pada keadaan Fairy.

"Setuju." sahut kakek Lewix. Yang juga diangguki seluruh keluarganya.

"Lakukan segera, lebih cepat lebih baik." sahut Anderson juga setuju, diikuti keempat putranya yang juga sepemikiran.

"Exsel, siapkan semua kebutuhan____. ucapan Kavian terpotong oleh permainan tiba-tiba Anderson.

"Izin kan aku untuk mengurus semua keperluan yang dibutuhkan, bagaimana pun aku adalah ayahnya, sudah menjadi kewajiban ku untuk melakukan itu, aku ingin bisa berguna untuk putri ku, kali ini saja." mohon Anderson pada Kavian, yang akan bersiap untuk melakukan semua tindakan yang terbaik untuk Fairy.

Mendengar permintaan yang Anderson ajukan membuat Kavian menatap datar Anderson, pikiran nya berkecamuk antara setuju dengan tidak, sebab ia tau pasti bahwa Fairy pasti tidak akan menyukai apapun yang bersangkutan dengan kedua keluarga nya, terlebih lagi jika orang itu Anderson selaku ayah kandungnya yang telah Fairy buang.

"Aku mohon nak, setujui permintaan orang tua ini." mohon Anderson lagi memelas, masih berusaha membujuk Kavian.

"Lakukan dengan cepat dan sempurna." suruh Kavian menanggapi permohonan Anderson. Dia terpaksa melakukan nya, yang sebenarnya ia tidak nyaman dengan Anderson yang memohon pada nya, sedang kan ia sendiri sadar bahwa ia pun tidak berhak untuk menolak disini.

Kakek Lewix dan seluruh keluarganya menatap tidak suka Anderson bagi mereka Anderson sibrensek itu hanya mencari sensasi saja, bagi mereka sekali brensek maka selama nya akan tetap seperti itu. Malas mencari perkara ditengah situasi genting mereka memili membiarkan nya kali ini, tapi tidak untuk lain kali.

"Terimakasih, tentunya aku akan mengupayakan yang terbaik untuk putri ku." ucap Anderson dan berlalu pergi untuk segera mempersiapkan segalanya, diikuti keempat putranya yang sedari tadi hanya menyimak.

Selepas kepergian Anderson beserta putra nya, Rionel segera menegur Kavian atas keputusan nya yang mengiyakan permintaan Anderson. "Kau memberinya kesempatan Kav? Bagaimana jika Fairy tau? Kau tau benar bahwa Fairy tidak pernah setuju jika kembali dikaitkan dengan mereka. Apa kau siap jika nantinya Fairy akan kecewa padamu?"  tegur Rionel panjang lebar.

"Aku akan jelaskan padanya, dan aku harap dia akan mengerti." jawab Kavian

__________

"Kapan semua ini berakhir? Aku sudah muak, penampakan ini, penyesalan mereka, semua hal sia -sia yang memperlihatkan seberapa hancur nya mereka, untuk apa semua itu? Disaat semua nya sudah terlambat, semua sudah terjadi dan dirinya sudah tak lagi bernyawa untuk apa semua penyesalan mereka, yang tak bisa merubah apapun, dirinya tak akan bisa kembali hidup hanya dengan penyesalan mereka yang terlambat, kesakitan hatinya tak akan berkurang atau pun hilang hanya dengan penyesalan mereka, memori buruk yang mereka ciptakan tak akan terganti dengan kebahagiaan hanya dengan penyesalan mereka. Lalu untuk apa semua ini diperlihatkan?"  Muak Fairy muak, bukan nya prihatin dengan penampakan yang memperlihatkan penyesalan dan kehancuran mereka setelah kematian nya, malah membuat nya semakin membenci takdir yang seolah mempermainkan nya, kenapa setelah kematian baru hati mereka yang selalu beku bisa langsung sadar bahwa ternyata mereka salah, kenapa tidak sedari awal, saat dirinya jatuh bangun berjuang mati-matian hanya untuk membuat mereka bisa menatapnya walaupun hanya sedetik saja yang terasa sulit. Dan selalu berakhir sia-sia.

"Sampai kapan aku akan terus disini? Aku ingin kembali ke masa depan, seseorang yang akan selalu mengusahakan, dan memastikan  kebahagiaan ku ada disana." gumam Fairy sedih, memikirkan seseorang yang mungkin saja kini sedang panik dan khawatir memikirkan kondisi nya.

"Kenapa kau menyia-nyiakan kesempatan?" tanya sebuah suara tanpa wujud, mengagetkan Fairy yang sedang termenung.

"Siapa yang bicara?" tanya Fairy pada kekosongan, karna hanya dirinya seorang yang ada disini. Di tempatnya menenangkan diri.

"Kenapa kau menyia-nyiakan kesempatan?" tanya ulang suara itu lagi. Membuat Fairy memilih untuk menanggapi nya.

"Apa maksud mu?" tanya Fairy bingung, dengan maksud pertanyaan yang mungkin diajukan pada nya.

"Kenapa kau menyia-nyiakan, kehidupan kedua mu, keluarga mu kan sudah mengakui dan menyayangi mu sesuai keinginan mu di kehidupan pertama mu yang selalu kau dambakan, lalu kenapa sekarang setelah terwujud kau malah tidak ingin bersama mereka dan menolak semua usaha mereka yang mencoba mendekatkan diri pada mu? Terlebih kau malah membuang mereka." ucap suara itu lagi memperjelas maksud nya.

"Ya memang mereka sudah berubah seperti yang aku harapkan sebelum nya, bahkan lebih dari yang diharapkan, tapi terlambat, aku sudah  tidak membutuhkan nya lagi, aku sudah menyerah sedari awal, bagi ku tidak ada gunanya semua yang mereka lakukan sia-sia karna aku sudah tak menginginkan nya lagi." jawab Fairy acuh, mengatakan apa yang ia rasakan.

"Kau manusia yang egois, saat tidak ada kau meminta dan memohon, setelah kau dapat dan miliki kau menolak dan berlaga kau tidak membutuhkan nya. Berdamai lah dengan keadaan tidak ada yang sempurna di dunia ini, semua orang sudah memiliki Takdir nya masing-masing, Takdir telah baik pada mu dengan mengulang kan waktu untuk mu, agar kau bisa merasakan apa yang ingin kau rasakan tapi tidak kau dapat kan hingga akhir hayat mu, tapi kau menyia-nyiakan kesempatan itu, hingga di umur mu yang sekarang sudah enam belas tahun, ingat kau hanya mengulang waktu, takdir mu tetap sama kau akan tetap berakhir di usia mu yang ketujuh belas tahun, karena kau hanya mengulang waktu, dan yang sesungguh nya kau sudah tiada dan tidak mungkin kau hidup kembali melebihi waktu yang seharusnya." ucap suara itu mengingatkan Fairy sebelum menghilang dan Fairy kembali tertarik kembali ke masa depan.

Hai aku kembali lagi

Maaf ya lama up nya, makin dekat hari raya makin sibuk lah diriku, maklumi ya hehe.

Semoga kalian gak bosan sama cerita ini ya.

Maaf kalo part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian

Buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini, terima kasih kalian baik banget

Bay...bay..


5 April 2024

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang