enam

28.5K 1.7K 4
                                    

Dua tahun sudah Fairy dalam pelariannya, banyak hal yang dilakukan Fairy untuk menyembunyikan dirinya dari pencarian besar-besaran yang dilakukan keluarga Anderson, Fairy heran kenapa mereka harus melakukan itu bukan kah mereka mengabaikan dirinya selama ini bahkan di kehidupan dirinya sebelum nya pun mereka tetap sama mengabaikan dirinya.

"Huu...." hela nafas lelah Fairy, setelah menghabisi waktu hampir empat jam di depan laptop nya hanya untuk memblokir orang -orang yang mencoba membobol keberadaan dirinya, orang -orang suruhan keluarga Anderson itu memang semakin hari semakin sulit untuk di hindari Untung nya kali ini dirinya masih beruntung dan informasi dirinya masih tersimpan aman, mungkin karena bekerja di bawah tekanan dan ancaman yang berat, yang membuat orang -orang itu berambisi dan bertekad untuk segera menemukan diri nya. Fairy tau ancaman apa yang mereka terima nyawa mereka tentu saja. Tapi Fairy tidak ingin menyerah dan akan terus menghindar sebisa diri nya.

"Gara gara mereka aku sampai tidak sempat memakan donat donatku yang cantik" sedihnya menatap donat dengan berbagai hiasan hingga terlihat sangat cantik dan terasa sayang untuk dinikmati.

"Verro main yuk!" ajak Ares semangat.

"Verro kelahi yuk!"saut Rionel menyela.

Fairy menepuk keningnya frustasi. " ya ampun aku lupa ada janji dengan para cebong cebong itu" gerutu Fairy lelah.

"Verro cepatlah, ngapain aja sih kamu dari tadi di tungguin juga" lanjut Rionel mengomel. Mereka lelah menunggu verro di tepi pantai untuk menangkap ikan nemo bersama, namun satu jam menunggu verro yang di tunggu tak datang-datang jadi lah mereka datang kerumah nya untuk menyusul nya.

"Aku lupa maaf ya, aku ketiduran tadi" Dusta nya tak mau berterus terang.

"Eleh... Alasan" Julid Rionel.

"Apa sih sewot amat kayak cewek pms aja kau" Sinis Fairy.

"Udalah, jadi pergi gak sih? Cape aku lihat kalian yang kalo ketemu gak pernah akur berantem mulu" lerai Ares kesal pada mereka berdua yang selalu berdebat.

Sementara Kavian hanya menatap mereka datar, sudah biasa pikir nya. "Jalan" serunya dan berlalu pergi di ikuti Ares Fairy dan Rionel.

______

"Wuah... Cantik-cantik banget ikannya!" seru Fairy heboh.

"Aku dapat enam ekor wey" seru Rionel dari sisi lain tidak jauh darinya.

"Aku dapat lima ekor" saut Ares tak kalah heboh.

"Wah Kavian dapat banyak, aku minta ya" pinta Fairy antusias, dirinya belum mendapatkan ikan nemo satu pun sedari tadi dirinya hanya mengganggu ikan-ikan Lucu itu dan berakhir ikan-ikan itu berhamburan dan kabur.

"Ni" tanpa berpikir Kavian memberikan semua ikan tangkapan nya pada Fairy, membuat Fairy senang kegirangan.

"Makasih Kavian, yey aku punya banyak ikan nemo! " sorak Fairy senang.

"Alah bisa nya cuman minta, aku donk nangkap sendiri" cibir Rionel lagi-lagi memancing keributan.

"Apa dah kaleng rombeng, sekali aja gak julid gak bisa apa" delik Fairy sinis, memang ya mulut Rionel itu udah kayak ember bocor, selalu aja ada hal yang di julidtin sama dia. Udah kayak ibu-ibu kang gosip aja.

"Udah lah Rionel kamu jangan mulai" saut Ares melerai pertengkaran yang mungkin saja akan terjadi lagi.

"Cih" decih Rionel memalingkan wajah kesal.

"Temani aku beli akuarium yuk, aku mau beli buat taroh ikan-ikan ini nanti" Ajak Fairy pada mereka. Dan di angguki oleh mereka.

________

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang